17

199 32 1
                                    

"Lo mau meledek gue yang tiba-tiba nangis gini, kan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo mau meledek gue yang tiba-tiba nangis gini, kan?"



|•|


^_________^

Sore di hari Rabu ini tidak mendung seperti biasanya. Jalanan di penuhi oleh bising kendaraan, pedagang kaki lima juga mengisi pinggiran jalan. Sore hari seperti ini memang waktunya jam kerja selesai, banyak pekerja yang berlomba-lomba untuk sampai ke rumah.

Jika para pekerja pulang ke rumah, maka Jeno pergi dari rumah. Mengendarai motor kesayangan, dia menulusuri jalan padat itu dengan perasaan tenang seperti biasa. Sama seperti kemarin-kemarin, sore ini dia akan mengunjungi mama nya lagi.

Singgah sebentar ke pedagang buah pinggir jalan, pedagang buah langganannya. Jeno ingat, kemarin mamanya bercerita dan ingin sekali memakan buah mangga. Jadi sekarang, dia ingin membelikan mamanya beberapa buah.

"Mang, sekilo ya buah mangga nya," pesan Jeno pada bapak-bapak berumur 30 tahun ke atas.

Bapak itu mengangguk, "sekilo aja nih?"

"Segitu aja, cukup kok."

"Nih mamang tambahin 1 buah, bonus," si bapak tertawa yang Jeno balas senyuman tipis. "Makasih mang, berapa?"

"Lima belas ribu aja," Jeno menyerah uang berwana hijau, "ambil aja mang kembaliannya."

"Makasih atuh kalo begitu," si bapak tersenyum senang. Dia udah kenal Jeno cukup lama, cowok tinggi bermata sipit itu memang sebaik ini. Pernah, Jeno singgah ke tempatnya berjualan hanya untuk memberikan sekotak martabak. Selain martabak, Jeno juga pernah beberapa kali memberikannya nasi kotak dan beberapa makanan lainnya.

Ya, Jeno memang sebaik itu.

Sayangnya, orang lain tidak menganggap seperti itu.

"Sama-sama, ma-

"Mang, beli mangga sama jeruk manis nya sekilo, ya."

Ucapan Jeno terhenti oleh seorang pembeli yang baru saja datang. Cewek itu berdiri di samping Jeno, sibuk memilih-milih jeruk yang akan dia beli.

"Masing-masing sekilo ya?"

"Iya mang."

Dari suaranya, Jeno mengenal siapa cewek ini. Hingga cewek itu pun menoleh padanya, benar saja mereka memang saling mengenal.

"Loh, Jeno? Kamu beli buah juga?"

Tahu dia siapa?

Dia Kanzia.

"Seperti yang lo liat," jawab Jeno. Awalnya dia cukup terkejut melihat Kanzia ada disini, tapi sekarang dia mencoba untuk bersikap biasa-biasa saja. Adanya Kanzia bukanlah hal yang perlu di pertanyakan.

𝙻𝚘𝚟𝚎 𝙼𝚎 𝙽𝚘𝚠 [𝟶𝟶𝙻] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang