07.00
namjoon terbangun dikarenakan sinar matahari yang berhasil masuk ke kamarnya
nuansa kamar yang berwarna coklat dan didasari dengan ornamen kayu menjadi tambah hangat.
dia mengucek kedua matanya lalu tersenyum kecil,
hangat.
itu yang selalu dia rasakan saat bersama seokienya
masa bodoh dibilang budak cinta, karena dia benar benar tipe orang yang sulit untuk membuka hati lagi
sekejap dia terdiam memori flashback pun mulai terputar ulang
baginya hoseok itu bagaikan matahari dibalik awan mendung, selalu saja mencari celah untuk masuk ke kehidupannya yang
bisa dibilang monokrom.
menghela napas dia beranjak dari tempat tidur dan menuju ke kamar mandi untuk menyegarkan diri
namjoon bukan tipe orang yang selalu bergantung pada schedulenya, melainkan dia lebih suka menata kegiatannya sendiri
sekretarisnya juga kadang kewalahan karena harus menata ulang kegiatan.
he's a man of his words, apapun yang di katakan, dia selalu berpegang kuat padanya
sama seperti sekarang, bohong dikalau dia bilang sudah melupakan hoseok. seluruh kebahagiaannya,
hoseok datang di waktu yang tepat. disaat dunia memusuhinya. hoseok datang dengan peran
pelangi dan matahari yang berhasil memberinya kehangatan dan warna di dunianya yang dingin dan gelap
berwarna hitam dan putih.
as the oldest he has the most responsibility among the youngest.
setelah menghabiskan hampir setengah jam di kamar mandi, namjoon keluar kamar dan menuju ruang makan
untuk mengambil sarapan.
"ah, kakak bangun ternyata. aku baru saja selesai masak, tadinya mau ku antar ke kamar"
ucap adik perempuan nya jieun sambil memposisikan kursi agar dia bisa duduk
"terimakasih jieun..tapi dalam rangka apa ?"
"tak ada apa apa hehe, cuman mau buat sarapan aja buat yang lain. aku kira kakak akan bangun lebih siang karena lembur
tapi ternyata tepat waktu."
jawab adiknya dengan senyumnya yang selalu ceria.
namjoon segera menghabiskan hidangan yang telah disiapkan adiknya
yaitu pancake blueberry dengan scramble eggs dan jus jeruk. sederhana tapi itu lah yang selalu dia rindukan dari rumah
adik perempuannya bisa dibilang tidak terlalu rajin. karena sesang fokus di bidang studinya
tetapi dia juga masih seperti layaknya adik perempuan biasa. manja dan kadang menyebalkan
"yang lain kemana ?"
tanya namjoon lagi sesudah menghabiskan sarapan, karena di rumah 'Kim' table manner is important
tidak ada yang boleh memegang handphone maupun berbicara di meja makan,
sebelum hidangan yang disajikan habis tanpa sisa.
"oh iya aku hampir lupa. mereka lagi bersiap, kata ibu kita akan family time untuk satu bulan kedepan
maaf jieun baru ingat, tadi pas mau antar makanan ke kamar kakak, rencananya mau bilang.
tapi ternyata kakak sudah duluan turun ke meja makan"
namjoon pun mengerutkan keningnya 1 ( satu ) bulan bukanlah waktu yang sebentar untuknya
banyak hari yang akan terbuang hanya untuk bersenang-senang, iya sekalinya workaholic namjoon tetap
akan menjadi workaholic.
"tapi kakak masih ada urusan--"
"GAK BOLEH. eh maksudnya kakak tenang aja hehe, semua udah diurus kok sama ayah
kakak tinggal siap siap aja, kita berangkat dua jam an lagi..sekitar jam sepuluh lewat"
mereka berdua masih terkejut dengan outburst jieun
tetapi jieun segera pergi dan meninggalkan namjoon entah kemana
kalau yang sudah mengatur ayahnya dia namjoon tidak bisa mengelak, mau tidak mau dia harus ikut berlibur dengan keluarga
09.45
namjoon telah siap dengan tas kopernya dan tas ransel kecil yang dia bawa berisi hal hal pribadi yang penting
dia duduk sejenak menghadap keluar jendela kamarnya, dimana dia bisa melihat pemandangan kota yang amat sibuk
matahari yang sekarang tertutup oleh awan putih.
memberikan kesan adem ditengah kesibukkan kota, dan lagi lagi dia tersenyum kecil
tokk tokk tokk
3 ( tiga ) ketukkan terdengar dari arah pintu kamarnya
"masuk saja yah, tidak dikunci"
karena tau hanya ayahnya yang akan mengetuk pintu kamarnya 3 kali dengan jeda
dia membenarkan postur duduknya dan menghadap pintu dengan kaki yang menyilang
membentuk huruf 'X'
ayah Kim masuk, dengan senyum berlesung nya. senyumnya bisa dibilang sangat mirip dengan namjoon
postur dan tinggi badannya juga mirip, tetapi yang membedakan ialah satu. ego
ya, mereka berdua memiliki ego yang sama sama tinggi. dikarenakan itu, namjoon selalu menghindari pertengkaran diantara mereka
"ada apa yah ?" tanya anak sulungnya itu
"tidak apa, ayah hanya ingin memastikan saja. kamu sudha siap atau belum?"
"sudah. tadi namjoon juga sudah ditelpon oleh sekretaris, katanya ayah sudha mengatur ulang jadwal ?"
ayah Kim mengangguk dengan pelan
"iya, ayah sudah urus masalah perusahaan. kamu tenang saja labels mu berada ditangan terpercaya,
sekarang waktunya kita sekeluarga cuti liburan. karena mungkin ayah tidak akan ada di rumah untuk beberapa bulan kedepan"
namjoon membalas nya dengan anggukan saja
"baiklah, kamu cepat susul ke mobil. kita berangkat sekarang"
KAMU SEDANG MEMBACA
' 𝐈𝐫𝐫𝐞𝐬𝐢𝐬𝐭𝐚𝐛𝐥𝐞 '
Fanfiction"seokie, apa aku butuh waktu 10 tahun lagi untuk bertemu?" "joonie, semua tidak terjadi sesuai keinginan mu. jangan hanya memikirkan kemauan mu." "kamu boleh pergi, you can.. tapi aku tak akan pernah bisa melupakanmu." jawab pria berbadan tinggi itu...