dua puluh

74 10 0
                                    

21.00

sesampainya di villa namjoon langsung masuk kedalam kamarnya.

tak menyapa satu pun orang yang duduk diruang tamu,

yoongi yang harus menjelaskan situasi beberapa jam yang lalu untuk mengurangi rasa penasaran ibu ' Kim '

"i didn't know hoseok was going through that.."

"tante, it's alright kok. hoseok malah awalnya mau keep sendiri, entah sampai kapan yoongi juga gak tau"

"so..what do we do know?"

saut ayah ' Kim ' yabg sedari tadi hanya mendengarkan cerita dengan seksama

"we'll make things right, hopefully back to normal"

"how kak yoon?"

tanya si bungsu Jieun dengan mata yang membulat penasaran

"i have a plan"

lanjut taehyung, yang langsung dipotong oleh Jieun

"sebelum kakak menjelaskan saja Jieun already knows it's going to be a terrible one"

"you little--"

"hey hey fokus"

"iya, fokus hey"

kedua orang tua mereka dengan cepat membuka mulut agar tak terjadi hal yang tidak diinginkan

merapatkan jarak antara sesama mereka berbisik tentang ide yang sudah dirancang

"paham ya?"

tanya yoongi yang terakhir kalinya untuk memastikan

"paham"

serentak dijawab oleh mereka

"we'll get started tomorrow. kalo rencananya ga berhasil, kita pasrahkan sama mereka masing masing ya"

mengangguk menandakan mengerti sekali lagi

sementara itu, namjoon sekarang sudah terbaring diatas kasur sudah juga membersihkan diri

menatap dinding atas kamarnya dengan pandangan kosong

otaknya sekarang sedang berpikir apa yang harus dia lakukan sekarang,

jangan kan itu. tentang perasaan nya sekarang pun namjoon suntuk, tak tau apa yabg sedang ia rasakan

marah? tak mungkin, hampir mustahil ia marah dengan pria manis itu

kecewa? lumayan, karena seokie-nya tak pernah terbuka tentang ini

sedih? pastinya.

bingung? iya, dia bingung harus berbuat apa. karena masa lalu tak bisa diubah

sekarang kepalanya terasa berat.

pusing lebih tepatnya, satu hal disusul hal lain yang merambat bermunculan di kepala pria tersebut

'this is not working' batinnya sambil menatap jendela

pemandangan malam kali ini sesuai dengan apa yang dia rasakan. kosong, jalan pun sudah sepi

sighning once again namjoon berdiri lalu berjalan keluar kamar

ruang keluarga sepi, lampu pun sudah dimatikan semua.

'mungkin mereka sudah tidur'

berjalan ke dapur untuk mengambil minum tak lupa menghidupkan beberapa lampu sebelumnya

lalu membawa gelas minum tersebut ke kamarnya

duduk lagi di depan jendela memandangi air laut yang tenang

"maybe. i should stop? saya ga mau dia trauma lagi, tapi argh sudahlah. berpikir seperti ini bisa membuat saya gila"

menutup gorden kamar lalu membaringkan badannya diatas kasur dia menyalakan smartphone nya

mengecek kotak email lalu chat

mendapati pesan dikirim 15 menit yang lalu dari yoongi

yoongi min :
maaf..

tak dalam mood untuk membalas dia hanya membiarkan pesan yoongi begitu saja

menguap karena matanya mulai mengantuk dia mematikan smartphone tersebut lalu bersiap untuk tidur

08.00

pagi pun datang, mentari juga ikut bersinar tanda akan hari yang cerah

tapi, tidak begitu untuk namjoon

kepalanya berat, baru kali ini dia mendapat tidur tenang. entah efek sudah bertemu dengan pujaan hati nya

atau memang dua sudah bisa mengatur kembali jadwal tidurnya

"tck, my head feels like it may fall of any moment"

memijat kedua pelipis nya dengan pelan, lalu beranjak duduk menghadap jendela

tangan kirinya mengambil gelas yang terletak di night stand

lalu tangan kanannya tak henti memijat pelipisnya sampingnya

berdiri sebentar untuk mengatur keseimbangan laku berjalan pelan keluar kamar

di ruang makan sudah ada kedua adiknya yang sedang asyik mengobrol entah apa

jarang melihat mereka akur, tapi tidak terkejut karena mereka yang baisa bertengkar pasti sepenuhnya bercanda

mengambil tempat duduk persis di depan mereka berdua

kedua saudara itu pun dengan bersamaan menoleh ke arah namjoon

"oh? kakak"

"hyeong?"

hanya mengangguk lalu mengambil satu lembar roti yang dengan cepat diambil oleh Jieun

mengangkat satu alis dan menatap Jieun dengan bingung yang hanya dibalas dengan senyum kecil oleh adiknya itu.

"hey, kakak mau makan itu"

"let me get them ready for you, mau toast?"

"terserah, apa aja"

"mkay"

memanggang roti tersebut di toaster Jieun dengan hati hati mengambil piring dan menyiapkan butter serta selai untuk pendamping toastnya

dengan hati hati memindahkan roti yang telat dipanggang ke piring

lalu menaruhnya di depan namjoon.

"kakak not going anywhere right?"

sambil mengunyah roti yang ada di mulut namjoon hanya mengangguk

"how about we spend some quality time together? cuman Jieun, taehyung-ie sama kakak"

"tae ikut aja, kalo hyeong mau ayok. we'll go somewhere, yang penting bertiga"

sahut taehyung yang sekarang mengalihkan fokusnya dari hp

meneguk gelas yang berisi kopi lalu meletakkan nya kembali diatas meja namjoon tersenyum menunjukkan lesungnya

"sure, mau pergi jam berapa? agak siangan?"

tanya taehyung kepada mereka berdua

"jam 10 an gimana? sounds good?"

"good"

saran namjoon yang disetujui oleh Jieun














' 𝐈𝐫𝐫𝐞𝐬𝐢𝐬𝐭𝐚𝐛𝐥𝐞 'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang