"please don't fall deeper joon"
pria yang dijawab pun langsung mengalihkan perhatian nya penuh ke lawan bicara.
"what do you mean ?" tanya nya pelan
"jangan jatuh lebih dalam. aku bisa gila trying to being back the walls i've built these years. and now you just show up in front of me"
hoseok menjawab dengan nafas yang sekarang tak beraturan,
matanya mulai berkaca-kaca. hidungnya memerah, padangannya pun sekarang pecah
panas yang dirasakan nya di daun telinga dan seluruh badannya terasa akan meledak
"seok?" panggil yoongi yang sekarang dengan cepat bergerak dari tempat duduknya
"seok, lu gapapa?"
"seok, do you hear me?"
"hoseok, lu denger gua kan?"
dengan panik setelah melihat hoseok yang hampir kehabisan napas menoleh ke namjoon yang membatu
takut.
itu yang dirasakan namjoon saat ini, melihat kesayangan nya yang baru saja tersenyum bercanda bersamanya
sekarang mengalami panic attack
namjoon tau hoseok sedang mengalami panic attack, dia tau jelas karena adiknya jieun
tapi melihat kondisi hoseok kakinya terpaku, kepalanya dipenuhi pikiran negatif
sakit.
kedua iris hoseok seakan meminta tolong agar dirinya bisa bernapas dengan normal kembali
salah satu pelayan yang ada di ruangan pun dengan cepat membantu yoongi dengan cepat menelpon ambulans
tangan yoongi tak lepas dari lengan hoseok, posisinya sekarang terduduk di depan kawannya itu
mencoba menenangkan tapi tetap saja tak ada hasil.
coming out of his trace, namjoon scooted closer to hoseok
dengan pelan mangambil kedua telapak tangan hoseok, mengelus nya sambil mencoba untuk membantu hoseok bernapas dengan normal
"seokie, listen to me please baby"
pria yang dipanggil mencoba untuk memfokuskan pandangannya ke wajah namjoon
"hey, i'm here baby i'm here"
panggil namjoon lagi dengan lirih tapi lembut, ibu jarinya mengelus forehand hoseok
"joonie..ssakit"
"aku tau aku tau, dengerin aku dulu ya seokie"
mencoba untuk mengangguk mengeratkan pegangannya pada kedua tangan namjoon
"name 5 things you can hear baby, don't close your eyes okay ?"
"your voice..napas kamu..suara sepatu waiters.. yoongi's phone ringing..piano.."
"good job baby, now please sebutin 4 hal yang bisa kamu rasain"
"sakit di dada.. sesak..tangan kamu..tangan...yoongi"
"you're doing great seokie, now 3 things you can see"
"kamu....yoongi..jendela.."
"last one seokie, 2 things you can smell"
"parfum kamu..your"
melemas genggaman nya di tangan namjoon terlepas, badannya lepas kendali
jika tidak karena namjoon sigap hoseok sudah terjatuh dari kursinya
"one more sayang one more"
"kopi.."
"good job seokie, now please stay with me ya. ga boleh nutup mata okay baby?"
"namjoon sakit.."
"i know sayang i know, ambulance are on their way. tunggu dikit lagi ya"
"joonie...sakit.."
hampir saja air mata namjoon terjatuh, tak kuat melihat hoseok yang sedang kesakitan
tapi dia tau dia harus kuat
"seokie hey look at me baby, look at me"
mencoba untuk membuka matanya yang memaksa untuk menutup
sambil tersenyum lemas dia berhasil melawan rasa ngantuk yang menguasai tubuhnya
"i love you okay, stay with me seokie"
mengangguk pelan sambil masih mencoba mengatur napasnya
mulutnya terbuka kecil seakan ingin mengatakan sesuatu lagi,
tetapi terpotong karena pihak kesehatan telah datang.
dengan cepat dua petugas memakaikan hoseok masker oksigen, lalu namjoon menggendong nya dan meletakkan nya ke atas tandu
"salah satu ikut kami"
"joon, go with them we'll meet at the hospital" ucap yoongi
namjoon sekarang berburu buru melangkah ke dalam ambulance.
sepanjang perjalanan dia hanya memegang tangan hoseok yang sekarang sudah terlelap
lega karena hoseok sudah mendapatkan penanganan medis
tapi lebih tegang karena tau dia adalah penyebab panic attack nya.
——————————————————
a/n : i'm keeping my promise, aku bakal update chapter lagi setelah ini. mungkin agak siang / sorean, until then please look forward to it <3
KAMU SEDANG MEMBACA
' 𝐈𝐫𝐫𝐞𝐬𝐢𝐬𝐭𝐚𝐛𝐥𝐞 '
Fanfiction"seokie, apa aku butuh waktu 10 tahun lagi untuk bertemu?" "joonie, semua tidak terjadi sesuai keinginan mu. jangan hanya memikirkan kemauan mu." "kamu boleh pergi, you can.. tapi aku tak akan pernah bisa melupakanmu." jawab pria berbadan tinggi itu...