tiga belas

84 9 0
                                    

bagi namjoon waktu rasanya berhenti sejenak.

"joon.."

panggil pria itu, sambil mengerutkan keningnya

menghadap yoongi seakan bertanya dengan ekspresi, tetapi yoongi hanya menaikan bahu nya sekejap

lalu menata mereka berdua untuk duduk

butuh sekitar 10 ( sepuluh ) menit untuk namjoon kembali ke alam sadarnya

suasana kembali canggung

seakan saling ingin melontarkan pertanyaan terhadap satu sama lain

hoseok memberanikan diri untuk bertanya kepada teman dekatnya itu tanpa melepas tatapan

dengan orang yang sekarang duduk persis di depannya.

"hyeong..? why..?"

yoongi masih terdiam

raut wajahnya tenang, tetapi badannya tetap siaga terhadap apapun yang akan terjadi selanjutnya

memasang wajah datar sambil melihat kedua teman lamanya

"hyeong, aku kecewa padamu.." ucap hoseok sambik menatap pria yang dulu dekat sekali dengannya

"seok-ah jangan egois" protes yoongi yang sekarang mengecek daftar menu

berdiri dari tempat duduk yang disusul oleh namjoon, untuk paksa yoongi duduk kembali

"duduk seok-ah, akan ku pesankan kalian makan jangan kemana mana " setelah berkata seperti itu pria pucat tersebut berdiri dari kursinya

dan berjalan menuju ke pelayan

"aku rindu seokie"

"aku tidak" jawab hoseok dengan suara yang gemetar

"apa mau mu namjoon?" pertanyaan kasar yang terlontar dari mulut seokie-nya itu membuat dirinya mematung

hoseok terkenal ramah, lembut, dan tak pernah luntur pula senyuman di rona wajahnya itu

"aku rindu, apakah kau juga rindu jooniemu ini ?"

mendengar panggilan yang sudah lama tak didengar membuat matanya berkaca kaca

egonya tetap menang kali ini

dia ingin melupakan namjoon dan dia harap ini terakhir kalinya mereka bertemu

"aku..aku BENCI PADAMU"

bersyukur ruangan yang mereka duduki sekarang tak ada penunggu

seperti semuanya telah di atur oleh yoongi

namjoon tersenyum, di dalam lubuk hatinya yang paling dalam dia tau seokie tidak benci padanya

"kau tau seokie ? bertahun tahun aku mencari mu lagi, sungguh aku rindu " ucap namjoon sambil menggenggam tangan lawan bicaranya itu

hoseok yang merasa rasa hangat pada kedua tangannya tak bisa bergerak

bertahun tahun dia berlatih jikalau situasi seperti ini terjadi

taunya saat sekarang tangannya gak bisa digerakkan,

sungguh dia takut.

takut akan terjun kembali ke dekapan joonienya ini

free fall, tanpa aba aba dan tanpa persiapan

tangan kanan namjoon beranjak menghapus air mata yang jatuh ke pipi pria manis itu

hoseok benar benar mengutuk badannya yang tak bisa bergerak atas perlakuan namjoon

ada sebagian dari dirinya yang ingin cepat pergi dari tempat ini

ada juga yang ingin segera memeluk pria berlesung yang memperlakukan dirinya layak seperti gelas yang bila tersentuh sedikit saja akan pecah

"seokie, aku sayang padamu. sungguh, kau harus tau berapa kali tiap aku memejamkan mata terbayang bayang

wajah manismu, senyuman mu yang bak sinar matahari pagi"

lanjut namjoon dengan hati hati tak melepaskan genggaman mereka, dia mengelus tangan hoseok

hoseok yang sekarang mempunyai rona merah dikedua pipinya

tak lepas dari mata jeli namjoon

terkekeh kecil sambil mengelus pipi anak manis tersebut

hoseok yang merasakan semua ini tetap terdiam walau dia tau bahwa namjoon bisa dengan jelas melihat rona merah dipipinya

ia tak tau harus bersikap gimana

sungguh jika dia mempunyai kekuatan untuk teleportasi dia akan menggunakan nya sekarang juga

dia pun bingung dengan perasaannya sendiri.

otaknya telah mengumpat berkali kali, sedangkan hatinya merasakan kupu kupu terbang itu kembali

sedari tadi hoseok tak berani untuk mengamati detail wajah namjoon,

tetapi aroma badannya yang khas masih bisa tercium

maskulin tapi lembut.

seperti sifat namjoon, sungguh hoseok benar benar tak tau dia harus bertindak seperti apa

memeluk namjoon?

menamparnya?

berlari jauh dari kenyataan untuk yang kedua kali?

mencaci-maki nya?

berbagai macam skenario terputar di kepalanya,

tak menyadari keberadaan yoongi yang sekarang duduk di samping mereka berdua

beranggap mereka tak ada di depannya.

memberanikan diri untuk menatap dua iris yang sangat ia rindukan itu

mulutnya seakan tak bisa digerakkan.

"aku.." mulainya

"kamu ? " yang sekarang dijawab namjoon

"aku benci kamu.."

"berapa kali kamu mau berbohong pada ku seokie ? we've know each other long enough to understand lies we said"

"sungguh, kali ini aku benar benar benci padamu!" tegas hoseok dengan nada yang mulai menaik

"hate is a strong word seokie, don't use it for a lie. kenapa kamu tiba tiba menghilang ku tanya?" namjoon membalas dengan pertanyaan tapi nadanya yang masih lembut

dia benar benar tak bisa marah kepada pria manis ini

bucin.

"kau tak perlu tau" bukan jawaban yang namjoon inginkan

"aku harus tau, kita sudaha bertahun tahun mengenal satu sama lain. kau lupa aku pernah berjanji akan bersamamu selamanya ?"

mengerutkan dahinya hoseok menatap namjoon sinis

sungguh namjoon gemas ingin menggigit nya







' 𝐈𝐫𝐫𝐞𝐬𝐢𝐬𝐭𝐚𝐛𝐥𝐞 'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang