empat

142 16 1
                                    

10.30

sesampainya di bandara, mereka sekeluarga memasuki lounge VVIP.

dan duduk berpencar, ayah Kim yang sudah mulai sibuk dengan ponselnya. adiknya Taehyung dan Jieun yang bertengkar perkara makanan

dan ibu Kim yang sedari tadi masih belum berbicara dengan namjoon.

a silent treatment they call it, namjoon mendekati ibunya yang masih melamun

tidak sempat berbicara saat diperjalanan karena berbeda kendaraan.

"ibu ?" nyonya Kim pun menoleh dan menatap putra sulungnya itu

"iya nak?"

"maaf"

"...." tidak dibalas namjoon memberanikan diri untuk menatap mata ibu Kim

matanya sudah berkaca kaca entah karena apa

"tak apa, ibu tau kamu sibuk. tapi tolong nak, jaga kesehatan mu. terakhir ibu bolehkan lembur, kamu dirawat inap 2 ( dua ) minggu di rumah sakit

ibu tidak marah, karena ibu tau ibu tidak ada hak untuk mengatur kehidupanmu lagi.

kau sudah besar joon-ah, dan ibu bangga bisa merawat mu tumbuh menjadi pria yang duduk di depan ibu sekarang

tapi tolong, untuk bulan ini saja. jangan urusi perusahaan, ayah sudah mengatur semuanya

kali ini saja kita semua berkumpul, untuk menikmati kebersamaan selagi masih bisa.

ibu tidak pernah ingin uangmu, tetapi ibu hanya butuh waktumu. sebentar pun tak apa, yang penting bersama"

namjoon yang mendengar dengan seksama pun hatinya tersentuh, ternyata ibunya merasa kurang menghabiskan waktu dengannya

"maaf bu, namjoon usahakan agar menghabiskan waktu lebih banyak dengan ibu"

balasnya dengan senyum tulus, nyonya Kim pun mengecup kening anaknya itu

dan menepuk pelan kepalanya

"haha, itulah yang ibu mau. kita berkumpul sekeluarga menikmati waktu bersama, tolong jangan egois kali ini ya"

anggukan lalu pelukan hangat diterima oleh namjoon dari cinta pertamanya.

"yaa! kenapa peluk peluk tidak ajak kami?"

sahut adiknya

"nanti saja, sebentar lagi kita boarding"

"hish kakak"

Malta, 14.30

selama 12 ( dua belas ) jam berada di udara keluarga ' Kim ' pun sampai di tujuan mereka.

jarak waktu antara villa mereka dan bandara lumayan jauh, waktu luang tersebut digunakan namjoon untuk beristirahat

setibanya di villa yamg akan mereka tempati 1 (satu) bulan kedepan ibu Kim langsung membagi kunci kamar

"kakak diatas, taetae dibawah dan adek disamping kamar taetae"

"ihhh tapi adek gak mauuu nanti taetae berisik ngoroknya tengah malem bisa kedengeran"

protes putri bungsu Kim

nyonya Kim yang melihat putrinya tersenyum

"hey udah ya kita disini mau liburan, jadi ibu minta kalian berdua akur. jangan seperti dirumah"

keduanya hanya mengangguk

namjoon yang sedari tadi terduduk di sofa ruang keluarga hanya tertawa kecil melihat adiknya yang manja

"kakaaaak dengerin kata ibuuu, jangan ngajak adek sama taetae beranteeem!!"

ucap jieun dengan raut wajah yang menggemaskan

"kalian cepat ganti baju dan bersih bersih, nanti nanti akan ada dinner bersama di bawah

kebetulan pemilik restorannya rekan kerja ayah"

jelas tuan besar Kim yang kemudian masuk ke kamar untuk membersihkan diri disusul oleh nyonya Kim

"kakak duluan, kalian jangan bertengkar melulu. jieun jangan jahil"

dengan itu namjoon pun menaiki tangga menuju kamar atas

seperti yang dia duga, kamarnya dominan bernuansa coklat dengan ornamen ornamen kayu dan dinding polos berwarna cream beige

ada beberapa pot kecil di samping jendelanya yang mengarah ke luar pemandangan kota Eropa tersebut berisi

tanaman bonsai kecil

1 ( satu ) kingsize bed dan 2 ( dua ) nightstand di samping kanan dan kirinya

dilengkapi dengan t.v dan meja kerja disamping kiri ruangan

kamar mandi yang telah disertai bathtub dan shower luas

serta lemari baju yang terletak disamping cermin full body diujung kamarnya

bohong bila dirinya berkata dia ingin menikmati liburan ini

lebih tepatnya masih ada keterpaksaan dari rasa kasihan kepada ibunya

yang merasa kurang menghabiskan waktu dengannya

"well here goes nothing"

ujarnya ke diri sendiri sambil meletakkan koper dan tas bawaan di atas meja kamarnya

melepas jaket yang ia kenakan sedari di pesawat dan menaruhnya diatas kursi kerja

20 ( dua puluh ) menit berlalu, barang bawaannya telat tersusun dengan rapih di tempat masing masing

membaringkan tubuhnya namjoon pun tertidur karena masih mengalami jet lag

17.15

"kaaaaak banguuun, cepat siap siap!"

teriak jieun dari luar kamarnya, namjoon yang mendengar lantas segera beranjak duduk dan

melihat jam ponselnya menunjukkan 17.15 ( tujuh belas lewat lima belas / lima lewat lima belas sore )

"iya sebentar kakak mandi dulu"

setelah menjawab singkat namjoon pun bergegas masuk ke kamar mandi dan membersihkan diri

10 ( sepuluh ) menit berlalu, dia sudah berpakaian formal dan rapih sesuai yang diminta oleh ayahnya.

menutup pintu kamar dan menuruni tangga tidak lupa memakai jam tangan dan membawa ponselnya

"hyeong-ie kenapa lama? bukannya sudah disuruh bersih bersih dari tadi?"

"aku hanya telat 15 ( lima belas ) detik taehyung-ah"

ibu Kim yang sedari tadi duduk di sofa ruang keluarga sambil menyeruput teh tersenyum dan menjawab

"taetae, sudah ya sayang. ingat pesan ibu di bandara tadi"

taehyung pun langsung menghapus poutnya dan berjalan keluar

"anak kecil seperti dia sudha memiliki pacar? sesabar apa pacarnya itu?"

ejek jieun dengan muka sinis

"kamu bicara seperti itu karena kamu belum punya, dan belum boleh jieun hahah"

"yaaa! kakak, kemari!"

"sampai ketemu di mobil ! hahaha"

senyum ibu Kim tak pernah hilang dari wajahnya ditambah melihat interaksi si sulung dan si bungsu












' 𝐈𝐫𝐫𝐞𝐬𝐢𝐬𝐭𝐚𝐛𝐥𝐞 'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang