setengah jam sudah mereka berada di dalam mobil dengan suasana yang sama seperti tadi awkward silence
tak ada dari mereka yang berbicara menunggu satu sama lain bertanya
"bagaimana dengan pacarmu? jungkook?"
mendengar namanya taehyung sedikit menyentak dan kembali fokus ke jalan
"kami putus, baru saja sebelum hyeong ku telpon malam itu"
"ha? jadi aku memberi lecture itu saat kau telah putus dengannya?"
tanya namjoon pelan, dengan raut wajah yang khawatir menghadap ke arah adiknya itu
"hahaha, iya hyeong. tak apa, mungkin kami benar tidak ditakdirkan untuk bersama.
aku hanya tidka mau jatuhnya seperti hyeong, setia boleh tapi jangan terbodohkan. sometimes things don't always go your ways
tapi masih banyak jalan lain yang bisa kita gunakan semaksimal mungkin kesempatan nnya
saat ini aku hanya ingin fokus pada pendidikan dulu. mungkin mulai mencari hobi baru?"
"taehyung-ah, ingat aku ada disini bila kau ingin bertukar cerita."
"of course, you always do." ucap adiknya itu sambil tersenyum kecil
"apa kita masih lama ?"
"tidak hyeong sedikit lagi, sekitar 5 ( lima ) menit an"
mengangguk namjoon mengamati gedung gedung dikanan dan kirinya hampir saja tertidur
mungkin karena lelah berolahraga tadi
mereka masuk ke gedung dengan gerbang besar,
setelah melihat plat
mobil panjaga gerbang pun membuka kan gerbang tersebutmenurunkan jendela taehyung memperlihatkan kartu yang namjoon tak sempat mengamati apa isinya
dibalas dengan anggukan dari penjaga yang telah mengecek
menginjak gas lagi taehyung masuk ke mansion yang menjadi tujuan mereka,
berhenti di depan pintu rumah yang amat besar mereka berdua keluar dari mobil
taehyung memberikan kunci mobil tersebut kepada security yang bertugas
"silahkan masuk tua, nyonya Kang sudah menunggu"
sambut salah satu pelayan dengan pakaian rapi.
mengangguk mereka masuk dan mengikuti pelayan tersebut, hingga akhirnya
melihat wanita paruh baya yang duduk diatas kursi roda sedang bermain dengan dua anak kembar
kedatangan keduanya disambut hangat oleh nyonya Kang
"ah sudah lama aku terakhir bertemu dengan kalian, ibu mu memilih tempat liburan yang tepat"
ujarnya sambil tersenyum kecil
kedua anak kembar yang sedari tadi duduk di samping nya diajak pergi oleh pelayan yang tadi
membawa mereka masuk.
"senang bertemu dengan anda kembali bu Moon, maaf karena pakaian kami hari ini kurang formal"
taehyung pun menjawab sambil mengkode ke arah celana namjoon
namjoon yang mengikuti lirikan mata taehyung berpura pura batuk,
untuk menutupi rasa malunya.
"hahahaha, tidak apa apa apa kalian ingin minum? teh atau kopi mungkin?"
"taehyung tidak minum kopi bu Moon, teh hangat saja cukup"
jawab namjoon dengan nada pelan sambil menurunkan celananya sedikit,
agar menutupi lutut
bu Kang pun menoleh ke arah pelayan yang berada tepat di belakang kursi rodanya dan dan mengangguk seakan
menyuruh untuk membuat minuman tersebut
"aku tau kedatangan kalian tidak berlama lama, setidaknya akan ku sediakan minuman sedikir"
"tidak usah repot repot bu Kang, kami kesini cuman untuk mengambil titipan ibu"
singkat taehyung sambil menyeruput teh yang sudah diletakkan diatas meja tempat mereka duduk
"ngomong ngomong soal ibumu, bagaimana kabarnya. sudah sembuh?"
menoleh kepada sesama namjoon dan taehyung
seperti berbicara dengan bahasa telepati tetapi dengan mata mereka
'bagaimana dia bisa tau'
'kau pikir aku tau makanya aku bertanya dengan mu hyeong'
'aku kira hanya orang rumah yang mengerti'
'tapi ibu bilang dia tidak ingin orang lain tau'
kembali menatap ibu Kang mereka serentak bertanya
"bagaimana anda bisa tau?"
mengangkat satu alisnya dengan ekspresi kebingungan ibu Kang menjawab
"ya, karena ibu mu sudah seperti anak angkatku sendiri"
"ah begitu, iya ibu sudah membaik. mungkin sudah bisa menerima tawaran modelling lagi"
jawab putra sulung ' Kim ' itu sambil menunjukkan lesung pipinya
"baiklah, ini barangnya. titipkan salam ku untuknya ya, aku
selalu mendoakannya dari jauh"
"baik akan kami sampaikan kami pamit pulang dulu bu Kang, selamat siang"
"ya silahkan selamat siang"
keluar dari mansion tersebut mereka berlanjut cerita saat dalan perjalanan
"tapi hyeong, ibu memang sangat menjaga privasi nya kan? kakek dan nenek pun tidak tau
tetapi ibu Kang yang menganggap anak angkat..tau?"
"ku pikir juga begitu taehyung-ah, ibu sangatlah ketat dengan pribadi nya. hanya
beberapa orang yang bisa mengenal nya dekat"
"aku ingin bertanya pada ibu, tetapi sebaiknya tidak"
taehyung mengucap dengan nada ragu
menyetujui ucapan adiknya itu namjoon hanya mengangguk dan melihat smartphonenya lagi
mendapati pesan dari yoongi baru 15 ( lima belas ) menit yang lalu
yoongi min :
ini alamatnya. ingat joon-ah jangan tersesat lagi, aku juga tak suka mengunggu lama.namjoon kim :
iya hyeong, tenang saja"ini jam berapa taehyung-ah"
menoleh sebentar menghadap hyeong-nya itu
sambil mengerutkan dahi
"kau lupa sedang memegang apa hyeong?"
namjoon menyadari benda digital yang sedari tadi dipegangnya, lalu tersenyum malu
sedangkan adiknya itu hanya membalas dengan gelengan kepala
14.50
"lama juga perjalanan kita"
oceh namjoon lagi
"aku sudah bilang dari awal. maka dari itu jieun tak mau ikut hyeong"
"beruntung lah kau aku bukan jieun tae, kau mengebut saja sepanjang perjalanan sudah ditemani omelan"
KAMU SEDANG MEMBACA
' 𝐈𝐫𝐫𝐞𝐬𝐢𝐬𝐭𝐚𝐛𝐥𝐞 '
Fanfiction"seokie, apa aku butuh waktu 10 tahun lagi untuk bertemu?" "joonie, semua tidak terjadi sesuai keinginan mu. jangan hanya memikirkan kemauan mu." "kamu boleh pergi, you can.. tapi aku tak akan pernah bisa melupakanmu." jawab pria berbadan tinggi itu...