Sorry

2K 248 97
                                    


Maaf, satu kata dengan berjuta makna. Ironisnya, kata ini sering terdengar tak masuk akal untuk hati yang sudah terlanjur marah dan kecewa. Maaf juga bisa jadi tidak ada artinya lagi karena sering kali diucapkan setelah membuat kesalahan, sudah terlanjur tapi bukankah memang itu fungsinya?


Entah apa kata orang, Jisoo terus mengucapkan kata itu bahkan dalam tidurnya. Penyesalan tiada akhir yang membuatnya tak bisa berkutik. Setiap waktu wajah itu terpampang nyata, kepergok selalu menatapnya. Tatapannya kosong, tersirat kata kembali namun juga enggan menerima jika itu betul terjadi. Galau, ia dan sosok itu sama-sama tak punya pendirian sekarang.



.

.



"Jisoo di mana?"

Ponsel di tangan ditatapnya lama, berharap segera menyala lagi menampilkan notifikasi balasan.



"Di rumah, kenapa?"



Tersenyum sekilas, pandangannya kini tertuju pada seseorang di seberang sana terlihat sedang menikati kopi sambil berpegangan tangan dengan seseorang. Tidak tahu sudah berapa lama gadis itu begitu, yang jelas kecurigaannya beberapa minggu ini terbukti.



"Mama nyuruh kamu pulang"



Ia masih memerhatikan. Terlihat jelas raut bingung dan ketakutan dari wajah gadis itu. Celingak-celinguk seperti mencari tahu apakah ia ketahuan? Genggaman tangan pria itu juga terlepas begitu saja, dia gusar.


Rasanya lucu juga memergoki begini, Kim Taehyung sempat terkikik menyembunyikan hatinya yang sakit. Tangan dijejal ke saku, langkah tegapnya terlihat tenang menghampiri, wajahnya mati-matian ia setting dalam mode kalem, tak ada marah, tak ada tindak sembrono.



"Hai"



Taehyung menyapa ramah, gadis di depannya kentara sekali melonjak kaget, berkebalikan dengan pria di sampingnya yang nampak bingung.


Tersenyum dengan tulus, kedua tangan menyentuh bahu gadisnya, diusap-usap penuh sayang, membuat Jisoo kikuk. Taehyung juga tersenyum ke pria itu.



"Hai, Nona cantik ini pacarku. Pasti ada salah paham di sini, Mamanya memintaku mengantarnya pulang karena sudah malam jadi Anda mengerti kan?"



Melongo, si pria hanya bisa begitu, ia paham posisinya.



"Ayo sayang kita pulang"


Slice of Life || VSoo StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang