Parallel

1.4K 267 85
                                    


Bunyi denyut nadi terdengar beraturan tanda kondisinya saat ini tidak lagi dalam keadaan kritis akan tetapi bukan berarti gadis itu telah selamat dari maut. Tidur berhari-hari di atas kasur kaku dengan selang-selang menancap tentu bukan hal baik, ya, dia koma. Kondisi yang tak tahu kapan akan berakhir, akankah menemui titik? Atau justru sadar kembali?


Di dalam tidurnya, Jisoo menemui mimpi yang sangat nyata. Kakinya terasa pegal berjalan, kulitnya juga sakit ketika dicubit tapi ia yakin ini bukan dirinya, ia tidak pernah kemari, lebih tepatnya tidak di zaman ini.









"Yang Mulia.."



"Uh?"


"Astaga syukurlah..."



Jisoo membuka mata perlahan, ruangan ini.. bukan kamarnya. Baunya wangi semerbak khas bunga peony, juga siapa mereka?


Jisoo menelisik satu per satu wajah di hadapannya, tidak ada yang ia kenal. Juga pakaian mereka, aneh? Ini sedang perayaan? Kenapa semua orang berpakaian begitu?









"Tuan Puteri, Anda baik-baik saja?"


"Ha?"


"Apa kepala Anda sakit? Bagaimana keadaan Anda?"



Jisoo mematung, semua orang ini bicara padanya? Tuan Puteri?





"Salam Yang Mulia Putera Mahkota!"



Tak berapa lama, seseorang dengan pakaian paling megah masuk dari pintu tinggi itu mendekati Jisoo yang masih kebingungan dengan semua ini.



"Oh, sudah sadar," ucapnya datar lantas menyuruh semua orang untuk keluar dari ruangan itu, menyisakan dirinya dengan Jisoo.


"Kau. Hampir membuatku celaka"


"Apa?"



Menghela napas panjang, lelaki itu melanjutkan, "Kau tidak ingat? Kita bertengkar di pinggir danau lalu sama-sama hampir tenggelam!"

Slice of Life || VSoo StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang