46. Hilangnya senyuman

9.6K 931 129
                                    

Wajar, kalo update nya lama.

Aku udah pernah bilang kan? Kunci mood aku itu ada di kalian. Kalian masih mau baca, tapi nggak mau ninggalin coment sebiji pun, aku pun sama.

Update sesuai kemauan aku, MWEHEHE><

Impas kan cuy?

HAPPY READING

Dentingan sendok serta garpu yang beradu diatas piring menggema dan  memenuhi suasana pagi, di ruang makan keluarga Reza.

Serempak mereka sibuk melahap makanannya, terkecuali Ella yang asik mengorak-arik lauk dan nasi dengan wajah geram menatap Alexa. Sumpah serapah untuk musuhnya yang sok lugu itu berdesakan didalam hatinya.

Pagi gue yang sekarang jadi pengap karena lo, Alexa. Fuck!

Sumpah demi apapun, Ella sangat membenci Alexa. Hubungan antar persaudaraan, nyatanya tidak berpengaruh apa-apa terhadap rasa yang dari dulu sudah menetap di jati dirinya.

Prinsip Ella, Alexa akan tetap menjadi Alexa. Musuh bebuyutan, yang sudah merenggut segalanya dari dirinya.

PRANG!

“Astaga!”

Semua orang tersentak kaget, saat piring jatah Ella terjatuh ke lantai hingga hancur, lalu tumpah bersama dengan lauk dan nasinya.

Ella menutup mulutnya dengan mata melebar.

“Ya ampun, jatuh!”

Dengan menekuk wajah, Ella memandang semua orang secara bergantian.

“Yaah, gimana dong? Padahal aku belum selesai makan,” lesunya sembari memajukan bibir dan mengelus perutnya yang terbalut seragam.

“Hati-hati dong Nak,” tegur Reza kemudian.

“Gimana bisa jatuh? Kamu ini, kebiasaan,” komentar Liza membuat Ella mencibir.

“Terus gimana dong? Itu lantai nya kotor banget, Mam, Pi, Tante.” Ella berucap dengan mata mengerjap polos.

“Udah, kamu ambil aja piring, nasi sama lauk yang baru, terus makan. Itu biar penjaga rumah nanti yang bersihin. Lagian, Bi Yati masih cuti,” ujar Katrine kembali menyantap makanannya. 

Alexa menelan suapan terakhir, kemudian mengambil gelas berisikan air putih dan meminumnya.

“Biar aku aja yang bersihin,” kata Alexa tersenyum tipis.

Sedetik kemudian, Ella langsung memutar bola matanya malas, lalu memaksa bibirnya untuk tersenyum semanis mungkin.

Oh my god, betul juga. Adik kan udah selesai makan, yang lain pada belum, aku apalagi. Emmm, tapi enggak usah repot-repot deh dik. Kasian, tangan kamu kotor nanti,” kata Ella memamerkan senyum palsunya.

Mendadak, suasana terasa hening.

“Ya, Ella benar. Biar penjaga aja nanti Mama suruh bersihin. Lihat tuh, sepatu aja belum dipakai, tas belum diambil. Gih, siap-siap. Biar sekalian berangkat bareng nanti,” perintah Katrine kepada Alexa.

Yes right. Kamu nggak perlu repot-repot bersihin, Al. Mendingan siap-siap, terus berangkat sama Daddy and Sis Ella.” Liza menambahkan.

Alexa beranjak dari kursi, kemudian melangkah kearah piring dan lauk yang berserakan diatas lantai.

“Enggak papa, cuma bersihin. Nggak bakalan lama,” jawab Alexa berjongkok, kemudian mulai mengumpulkan serpihan piring dan lauknya satu persatu.

DIRGANTARA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang