E p i l o g

23.3K 1K 117
                                    

Aku lama update, karena sempat sakit. Jangankan nulis, pegang hp aja gak tahan guys. Tolong pengertiannya ya:)

Aku mohon, ramein epilog, untuk terakhir kalinya di bagian akhir kisah DirgaLexa ini. Coment sebanyak-banyaknya sebagai penutup jumpa kita di akhir kisah ini💙

Jangan lupa play song yang aku kasih tau ya;) Karena itu cocok banget, mendefinisikan sosok Alexa bagi Dirga.

⚫HAPPY READING⚫

Tidak ada takdir lebih indah, selain  mendapat kesempatan dari tuhan untuk bisa menikmati kembali wajah gadis yang sempat pergi dan akhirnya kembali. Disepanjang jalan, Dirga tak henti-hentinya memanjatkan syukur kepada Tuhan atas apa yang telah sang pencipta berikan kepadanya.

Hidupnya hampa tanpa kehadiran gadis itu. Seperti nasi tanpa lauk, hari-harinya hambar dan hatinya bersarang sangking lamanya tak berpenghuni.

Sekarang, semuanya seolah langsung lenyap. Kabar itu, menerangkan kembali jiwanya yang sempat rapuh. Hatinya yang sempat tandus, karena kehilangan sebagian air.

Pagi ini, turun hujan. Dirga menghentikan derap langkahnya, ia sedikit dikejutkan dengan banyaknya orang-orang di luar ruangan. Mulai dari teman-temannya, teman-teman Alexa, dan wajah siswa-siswi PITALOKA yang begitu asing di matanya. Bahkan, Ini lebih terlihat seperti penampungan korban bencana. Seakan-akan, satu sekolah berada di rumah sakit ini sekarang.

"Omaygat! Alexa udah sadar? Gimana keadaannya? Sumpah, gue nyesel banget jauhin dia! Gue lupa seribu kebaikannya, hanya karena satu kesalahan!"

"Alexa, please maafin gue... Sampe alam barzah pun gue nggak bakal tenang, sebelum lo bisa terima maaf dari gue!"

"Sekalipun gue disuruh bertekuk lutut di depan dia, gue sanggup asalkan Alexa maafin gue!!"

"Gue siap disuruh cium ketek pak Coyo ber jam-jam, asalkan lo mau maafin gue Al!"

"Alexa, sorry!"

Setelah video kebenaran itu tersebar luas di kalangan siswa-siswi PITALOKA, mereka yang semula membenci menjadi menyesali. Merutuki diri sendiri yang bisa-bisanya terpengaruh dengan video, dan melupakan segala hal kebaikan yang pernah Alexa lakukan sebelumnya.

Setelah Alexa dikabarkan sudah sadar dari koma-nya, tanpa pikir panjang mereka langsung memilih untuk melesat ke rumah sakit, tempat Alexa dirawat. Berlomba-lomba berebut posisi menjadi yang pertama, agar bisa mengunjungi gadis itu lebih dulu.

Pihak rumah sakit membatasi jumlah pengunjung. Masih banyak siswa-siswi yang duduk di ruang tunggu, guna menunggu giliran berkunjung.

Sosok Ella keluar dari dalam ruangan, bersama Liza, Katrine dan Reza. Di dalam ruangan, ada Steven yang bergilir mengunjungi.

"Tante Tante, mumpung aku ketemu Tante disini, aku mau bilang! Anak Tante Ella baik banget loh, tapi di pensi drama sekolah dia jadi karakter antagonis terburuk juara 1. Gila, dan juga psychopat! Dia bisa bunuh orang, dengan sekali perkataan. Aku salut banget sama akting-nya, Tante!" Gadis berambut sebahu berbicara antusias, dengan ekspresi histeris.

Ella meliriknya dengan mata lebar dan tangan terkepal.

Liza yang mendengar mengerutkan alis. "Pensi? Wah, bagus. Berarti Ana berhasil menjiwai karakternya," sahutnya membelai surai pirang putrinya dengan lembut. Ella tersenyum masam.

"Begitu menjiwai Tante! Apalagi yang jadi korban saudarinya sendiri__eh? Maksud aku saudari tirinya yang ada di dalam pentas drama itu! Sedikit cerita, mereka punya kepribadian yang jauh beda! Satu api, satu air. Satunya panas membara, satunya lagi menyejukkan hati. Pokoknya seru banget, Tante!"

DIRGANTARA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang