25. Insiden

11.2K 772 123
                                    

Huwaaa, ada kabar buruk geys-_

Mood aku mendadak ilang. Aku nggak yakin bisa update lagi kapan. Ini draft cadangan terakhir.


Makanya aku minta sama kalian, tolong coment apapun yg bikin mood aku kembali, kalau bisa spam. Soalnya kalo mood turun, aku bisa nggak up berminggu²-_

HAPPY READING

DEG!

Tubuh Alexa menegang kaku, seolah ada peluru yang mendadak masuk menghunus jantungnya.

Matilah aku....

Kenapa bisa iblis itu berkeliaran bebas dimana-mana? Tidak disekolah, tidak diluar lingkungan sekolah, selalu saja berjumpa.

“Lo___siapa?” tanya Dirga.

PAKE NANYA LAGI BAMBANG!
Gini ya? Kelakuan Dirga diluar sekolah. Genit bangettt, pake nanya nama-nama segala. Dasar modus!

Alexa masih belum berani membalikan tubuhnya. Rasanya tidak sanggup, tangan yang tercengkal panas dingin menahan gelora ketakutan.

Ini mah masih mending ketemu preman pasar Kliwon dari pada iblis Jumat Kliwon.

Dirga menyeringai, dengan tangan yang masih mencengkal lengan Alexa. Asal kalian tahu, mudah sekali bagi Dirga untuk mengenali peliharaanya. Jadi, pura-pura tidak tahu saja.

“A-aku___ aku, S-Sumarni. S-suamiku, preman p-pasar Kliwon,” jawab Alexa tergagap.

Sedikit, Dirga menahan tawa. Apa-apaan Alexa ini, mengaku sebagai Sumarni istri dari preman pasar Kliwon. Tetapi tadi menyebutnya sebagai preman pasar Kliwon. Benar-benar gadis bodoh.

Dirga menggeleng pelan, lalu mendekat dengan tangan yang masih mencengkal. Ia memiringkan kepalanya dibelakang Alexa.

Gadis itu memejamkan mata kelewat erat. Dirga Terkekeh sebentar, kemudian lebih mendekat kearah telinga.

“Kenalin___Dirgantara,” bisiknya lirih, tepat ditelinga.

ALLAHUAKBAR!

Alexa merinding mendengar suara penuh ambisius itu. Bulu kuduknya meremang, ini lebih ngeri daripada reuni dengan mbak kuntilemak.

Pengen pingsan, tapi takut ditelantarkan. Alexa bimbang!

“Ya Tuhan... kenapa aku, harus bertemu lagi dengan iblis itu?” batinnya bertanya.

Entah keberanian darimana, Alexa membuang jauh-jauh rasa ketakutan itu dan lebih memutuskan untuk meminta maaf.

Minta maaf ataupun tidak, memang sama saja. Tetapi alangkah baiknya dia meminta maaf, itu jauh lebih baik. Karena pada dasarnya, dia memang salah.

Perlahan sekali, Alexa memutar tubuhnya. Gadis itu memberanikan diri untuk membuka kedua matanya. Dirga terlihat berdiri tak jauh darinya, sekitaran satu jengkal.

Tunggu....kedua mata Dirga terlihat berbeda.

Mungkin, entah hanya perasaan Alexa saja. Kedua sorot mata Dirga terlihat lebih damai, tidak berkilat seperti biasanya. Netra tajamnya seolah lenyap dan muncul sedikit, gurat kesedihan didalam sana.

Apa yang terjadi?
Jangan-jangan, Dirga diputusin pacarnya lagi. Eh?! Emang ada yang mau ya, Sama iblis tak berperasaan itu?

“M-maaf.... M-maaf Dirga,” ujar Alexa. Gadis itu menunduk setelah kepergok menatapnya terang-terangan.

DIRGANTARA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang