26. Sentuhan

13.3K 719 48
                                    

Please, jangan pernah skip narasinya geys.

Soalnya itu penting buat perkembangan hubungan Alexa sama Dirga. Kalian bakalan paham jelas, kalau baca baik-baik.

Jangan lupa vote sebelum baca❤️


HAPPY READING

Sesegera mungkin, Alexa berlari menuju tempat dimana Dirga terjatuh. Ia meringis ngilu melihat lengan kekar dan betis Dirga tergores aspal, hingga berdarah.

Dirga meringis tanpa suara, dia mencoba menyingkirkan kakinya yang sedikit terhimpit, oleh motor besarnya. Celana panjang abu-abunya robek dibagian betis.

“Dirga kecelakaan anjimm!”

“Rame-rame didepan ada apaan woy?!!”

“Woy kutu onta! Itu laki gue jatuh anjing!!”

“Pengen nolong, tapi takut! Maaf ya sayang, aku nggak berani.”

“Dirga nggak suka dikasihani, mending nggak usah samperin deh. Inget, sayang nyawa.”

“Stay strong, Dirga baby!! Aku bantu doa ya!!!”

Karena masih pagi, hanya ada beberapa siswa yang menyaksikan, termasuk Ocha dan Chelsy. Namun, mereka semua hanya terdiam ditempat, tak cukup mempunyai nyali untuk mengasihani dan menolong Dirga.

Tanpa pikir panjang, Alexa berjongkok dan memegang kaki Dirga berusaha untuk membantunya terlepas dari tindihan motor itu.

Dengan cepat, Dirga menepisnya kasar. Menyorot gadis itu dengan tatapan tajam penuh kebencian.

Lalu, Alexa beralih memegang lengan Dirga yang tergores aspal agak lebar.

Ssst!”

Alexa meringis melihat kulit lengannya. Tapi lagi-lagi, Dirga menarik lengannya cepat.

Alexa mengulum bibirnya gusar, bingung mau berbuat apa. Dia mengaku salah, tapi, sepertinya ini bukan sepenuhnya kesalahannya. Iya kan?

Selepas itu, Dirga berdiri. Laki-laki itu menyeret kakinya sedikit tertatih kepinggiran jalan, disusul Alexa yang ikut berdiri dan mengikutinya. Lalu, tanpa suruhan, ia duduk disamping Dirga.

“S-Sakit banget ya, Dirga?” tanya Alexa ngeri sendiri. Luka ada dimana-mana, lengan dan kakinya lecet sana sini. Dan, astaga! Telapak tangan kiri Dirga juga berdarah. Mungkin, karena berguna untuk menahan tadi.

Dirga menoleh, menyorot Alexa dengan wajah datar dan tatapan yang seakan mengartikan kebencian.

Alexa menelan ludah susah payah. Kemudian, ia meringis kikuk. Ia tebak, Dirga akan tambah membencinya setelah ini. Percaya deh!

Dalam sekali gerakan, Alexa berdiri.

“T-tunggu b-bentar Dirga,” pamit Alexa setelah itu berlari menyebrang jalan dan masuk kedalam lingkungan sekolah.

Tak lama dia kembali, disertai deruan nafasnya yang putus-putus. Kedua tangannya memegang erat kotak P3K berukuran sedang. Kemungkinan, Alexa barusaja dari UKS.

Gadis itu panik, sampai-sampai tangannya bergetar saat mencari peralatan yang dibutuhkan. Ia terus mengobrak-abrik hingga isi kotak tersebut berserakan ditanah.

Bodoh, bodoh.” batin Dirga seakan ingin terus mengumpatinya.

Dirga mengintai setiap pergerakan gadis itu. Pelipisnya berkeringat, wajahnya terlihat panik dan tergesa. Seakan, Alexa benar-benar tengah berperan sebagai tim medis yang menangani pasien kecelakaan baru.

DIRGANTARA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang