33. Kerja bakti sekolah

9.4K 702 84
                                    

Sekedar info, kayaknya part cerita DIRGANTARA itu bakalan banyak deh-_

Soalnya aku bikin konfliknya itu pelan-pelan, hehehe><

Vote dulu sebelum membaca💚

HAPPY READING⚫

Ceklek!

Pintu rumah tiba-tiba saja terbuka, disaat Katrine dan Reza sedang asik bersenda gurau didepan televisi, sembari menikmati pisang crispy percobaan Katrine tadi, menjelang hujan.

Penampakan anak semata wayangnya muncul dengan keadaan basah kuyup didepan pintu.

Katrine menajamkan sorotnya, lalu beranjak menghampiri putrinya.

Omo, baru pulang neng??” tanya Katrine, lebih tepatnya sindiran. Wanita itu berdiri sembari bersedekap dada menuntut penjelasan.

“M-ma__”

“Kemana aja nih? Anak Mama udah berani keluyuran malam-malam tanpa izin ya, sekarang? Bagus,” ujar Katrine penuh penekanan.

Merasa dia harus bisa menjadi pelerai, Reza berdiri menghampiri istri juga anaknya.

“Ma__”

“Siapa yang ngajarin gitu, hm? Keluar malam nggak bilang-bilang, pulang-pulang basah kuyup, ngana pikir itu bagus? Nih Pa nih, anakmu.” Kilah Katrine melirik suaminya, dan lagi-lagi tak membiarkan Alexa berbicara.

”Loh loh, anak Mama juga toh? Kita sama-sama andil dalam prosesnya, gen kita mengalir ke anak kita, bukan berarti sepenuhnya warisan Papa, that's right?” balas Reza mencoba untuk santai.

Katrine mendengus, “tapi Papa yang 80% andil, dan Mama cuman 20%. Inget ya Pa, Mama pihak yang dirugikan.” Katrine berkata ketus.

Reza hanya menggeleng pelan tanpa menjawab. Meladeni istrinya itu sia-sia, lebih baik dia mengalah, daripada ujungnya bisa menyakiti hati sang istri.

“Grey, jawab. Diajarin siapa kamu, berani keluyuran tanpa izin, huh?”

“Ma__”

“Siapa hmm? Diajarin sama siapa kamu? Sama Papa, iya? Ayo ngaku!”

Reza membelakakan mata, perasaan dia salah melulu.

“Ma__”

“Bagus ya? Pinter sekarang, udah mulai liar, kamu__”

“Maaaaa...” Rengek Alexa merasa sedari tadi tak dibiarkan mengucapkan sepatah kata. Dia hanya merengek, tidak berani membentak ibunya.

“Apa??” tanya Katrine dingin.

“Grey sempat izin Maaa... Udah berapa kali Grey telfon Mama? Berkali-kali, tapi nggak ada jawaban sama sekali. Grey juga udah kirim chat ke Mama, tapi nggak dibuka. Mama sibuk kan di toko? Iya, Grey tau. Makanya Grey kirim pesan aja, supaya Mama baca.” Jelas Alexa pelan dan apa adanya.

“Grey juga niatnya mau izin ke Papa, tapi handphone Papa justru nggak aktif, Grey juga tau Papa pasti super sibuk, sampai handphone pun nggak pernah aktif.” Tambahnya akurat. Reza hanya tersenyum kikuk, merasa bersalah.

Katrine terdiam sejenak, sejak sore dia memang tidak pernah menyentuh ponselnya karena sibuk. Benda pipih itu dibiarkan menyala, namun diletakan didalam dompet, tanpa sedikitpun menyentuhnya.

Engg__ lupain.” Kilah Katrine mengakhiri. Lalu, wanita itu mengamati penampilan putrinya.

“Itu kemeja siapa? Mana kedodoran, nggak pas banget ditubuh kamu. Ini itu cucok ditubuh cowok macho, jangan-jangan___ini punya cowok ya Grey?? Ngaku kamu?!” 

DIRGANTARA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang