22. Bajingan

9.8K 698 102
                                    

Tolong ya, kalo ente-ente pada baca, ntu vote dulu. Terus kalo udah selesai baca, ntu coment sebagai jejak.

Semangat ane pupus, kalo ente masih jadi silent reader-_

Tolong, vote coment-nya ya sayang, cantik❤️

HAPPY READING⚫

“Ngambilnya g-gimana, Dirga??” tanya Alexa menatap Dirga ragu-ragu.

“Panjat,” jawab Dirga santai.

Kedua mata Alexa melebar. What the fuck!! Apa-apaan?? Yakali panjat pohon. Alexa bukannya tidak bisa, tetapi dia memang tidak pernah mencoba untuk memanjat pohon. Jadi, kemungkinan dia tidak tahu bagaimana caranya.

“JENGKOL NYA KAK, JENGKOLNYA!! DUA BIJI 10 RIBU, 1 NYA 5 RIBU. HAYU KAK, DIBORONG, MURMER LOHH!!” teriak Wahyu tiba-tiba.

“MANA SAYA MAU, SAYA KAN SUKANYA PETE!!” sahut Cecep.

ISHH, KAMU INI BERDOSA BANGETT!!” balas Wahyu.

HIKS, KALIAN SEMUA SUCIH! AKU, PENUH DOSAH!!” kata Cecep drama.

Duo WC sengaja berdebat, untuk mencairkan suasana. Mereka pura-pura sibuk sendiri, padahal matanya lirak-lirik sana sini.

Sedangkan teman-teman cowok sekelas Dirga, lebih memilih masuk kedalam kelas, atau tidak pergi menuju kantin. Karena tentunya mereka tidak tega, melihat gadis se-cantik, se-unyu, se-beautiful, su-cute Alexa dipermainkan seperti itu.

Tetapi, tidak ada satupun siswa atau pun siswi berani mengolok-olok Dirga agar tidak berbuat semena-mena terhadap orang lain. Mereka hanya bisa diam, diam dan terdiam. Ku hanya diam....

“A-Aku, ngambil tangga dulu, ya??” Alexa mencoba meminta izin.

“Nggak perlu,” ujar Dirga dingin. “Panjat pake kaki.” Lanjutnya.

“T-Tapi__”

“Sekarang.” Dirga menyela cepat.

Sepertinya kali ini Dirga memang ingin bermain-main dengan peliharaannya. Apa yang ia tulis di secarik kertas kecil itu ternyata benar adanya.

Dirga benar-benar ingin memulai permainannya lewat perantara kata peliharaan. Dia tengah menunjukan sisi tuan, terhadap Alexa.

Raja pun hanya bisa memutar bola matanya malas. Bosan sebenarnya, jika setiap hari mendapat hidangan hambar seperti ini.

“O-Oke.”

Lagi-lagi, Alexa hanya bisa pasrah. Gadis itu menurut saja disuruh panjat pohon karena khawatir, Dirga akan memotong kakinya jika menolak.

Bahkan dulu, Dirga menyuruhnya menyilet telapak tangan itu, kemungkinan karena tangan Alexa yang dengan beraninya melemparkan apel kekepala Dirga.

Jika dia tidak mau memanjat, bisa jadi kakinya yang akan dipotong. Ishh, pikiran negatif mulai bermunculan diotak Alexa.

Kini, Alexa tengah berdiri didepan pohon mangga sembari mendongak tinggi. Dia bingung, teknik memanjat itu bagaimana??

Alexa menoleh kebelakang menatap Dirga. Dan laki-laki itu, membalasnya dengan raut dingin tanpa ekspresi. Itu terlihat menyeramkan dimata Alexa, membuat gadis itu nyengir karena salting.

“Lo tebak, Alexa bisa manjat nggak Cep?” bisik Wahyu lirih.

“Manusia sama monyet itu beda tipis, gue yakin neng Alex bisa, awokawokawok!” jawab Cecep.

DIRGANTARA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang