29. Sisi baiknya

12.5K 794 65
                                    

Santai geys, jangan tegang, rileks okay?

Kita seneng-seneng dulu hehehe!

Jangan lupa vote dan coment💚

Hargai 2081 word, capek loh. Nggak boong-_

HAPPY READING

Sialan, bodoh!
Dirga merutuki diri sendiri yang telah mengatakan bahwa dia akan mengantarkan Alexa kerumah.

Berani sumpah, perkataan itu meluncur sendiri tanpa rencana. Dia tidak tahu, mengapa bisa bibirnya dengan mudah mengatakan hal itu.

“Pu-lang,” cicit Alexa tanpa henti.

Dirga menyingkirkan tubuh Alexa dari tubuhnya. Kali ini, tidak kasar. Dirga menatap nanar gadis yang kemungkinan belum sepenuhnya sadar akan ketakutan tadi.

Alexa masih terisak sendu dengan bulir air mata yang terus mengalir. Pandangannya masih kosong, dia terlihat syok.

Puk! Puk! Puk!

Dirga sedikit membungkuk, lalu menepuk pipi Alexa secara bergantian.

“Sadar,” ucapnya.

“Ssst akhh!” gadis itu merintih kecil, saat merasa sudut bibirnya terasa perih. Ia mendongak, lalu mengerjap beberapa kali untuk menetralisir kesadaran.

“Dir-ga?” beonya lirih.

Saat memeluknya tadi, Alexa dalam keadaan setengah sadar.

Dirga memegang dagu Alexa, lalu memiringkan wajah gadis itu untuk melihat lebih jelas sudut bibirnya yang berdarah. Dia menebak, Alexa terkena pukulan salah sasaran.

Dirga menatap gadis itu sebentar. Lalu tak lama, ia merogoh saku celananya, mengambil plester yang niatnya untuk dilapiskan kebekas goresan aspal dilengannya.

Alexa tertegun, melihat Dirga menyodorkan plester tersebut kepadanya.

Gadis itu menatap Dirga, lalu berganti menatap plester itu lamat.

“Ck!” decak Dirga jengah. Laki-laki itu menarik tangan Alexa gesit hingga otomatis kaki gadis itu mendekat. Kelamaan...

Ia menempelkan plester tersebut diujung bibir Alexa secara cepat. Gadis itu terpaku, menerima perlakuan Dirga. Rasa sakitnya mendadak tak terasa.

Dirga memutar balik arah, lalu naik keatas motornya.

Brmm! Brmm!

Dia sengaja menarik gas motornya berulang-ulang. Gengsi, berniat menyuruh peliharaannya untuk naik keatas motornya.

Alexa terdiam ditempat, wajahnya mengarah ke Dirga. Kedua matanya mengerjap, kebingungan.

Shit!
Dirga terus mengumpat dalam hati. Wajahnya mengarah lurus. Alisnya menukik, dan berhasil menciptakan sorot kebengisan yang semakin kentara.

BRMM!! BRMM!!

BRMM!! BRMM!!

Dirga sengaja mengencangkan deru gas motornya. Agar si idiot itu, cepat-cepat peka.

Usai terpekik kecil karena suara gas motor Dirga. Barulah Alexa melangkah mendekat, lalu naik keatas motornya, peka.

BRMM!!

Terbukti, Dirga langsung saja melaju kencang setelah Alexa terduduk diatas motornya.

*****

DIRGANTARA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang