23

471 36 22
                                    

"Ada beberapa hal yang tidak bisa kita paksakan, sekalipun kita inginkan"

🌻🌻🌻🌻🌻🌻

"ngga gini caranya zi, Kaka udah bilang kalau kamu ada marahan sama Kara bilang sama Kaka, Kaka bukan mainan yang bisa kamu pake buat Manas manasin Kara atau apa lah, urungin niat kamu ini ga lucu!" Kesal Juna.

Zia meraih tangan Juna dan menggenggamnya dengan erat," aku suka sama ka Juna, ka Juna bisa gak liat aku tulus sama kaka, Kaka juga pasti tau aku udah banyak ngalah buat kara,"

"Semuanya cuma sayang kara, apa salah kalau aku cuma minta satu hal yang aku sayang bisa sayang sama aku juga?! Ka Juna gak tau rasanya jadi aku yang gak pernah diperhatiin mamah papah, kara punya semuanya Ka, punya mamah papah, ka Kenan ada bintang juga, Zia cuma mau kakak,"

"Atau Kaka mau tau gak makam yang sering kara datengin itu makam siapa? Itu makam Kiran kak, kita saudara kembar, Kiran mati karena kara kak!"

"Kaka juga harus tau ka..,"

"STOP!" bentak Juna.

Juna menarik tangannya,"kita pulang, gak ada obrolan lagi, Kaka gak pernah dengar apapun hari ini," tegas Juna melajukan mobilnya kembali, Zia kembali menangis melihat Juna yang membentak keras dirinya.

Sesampainya dirumah, Juna turun dari dalam mobilnya, menuju belakang bagasi untuk mengambil belanjaan Zia dan membukakan pintu untuk Zia keluar.

"Ayo turun, Kaka anter sampe dalem rumah," ujar Juna membuat Zia melirik kearahnya.

"Kaka bakal nyesel buat aku kaya gini," tukas Zia dingin lalu meninggalkan Juna.

Kenan menatap Juna yang tengah membawakan tas belanjaan Zia yang ia tinggalkan didalam mobil, Kenan tau betul ada yang terjadi melihat raut wajah Zia yang sembab dan suara hentakan pintu kamar yang kencang.

"Gue boleh ngomong sebentar?" Pinta Juna, raut wajah nya terlihat sangat tidak biasa.

Juna tersenyum tipis menatap kara dan bintang yang tengah makan, Kenan pun mengajak Juna untuk ngobrol di halaman belakang rumahnya.

Kenan memberikan secangkir kopi untuk Juna yang terlihat sangat kesal, menunggu Juna siap untuk menceritakan apa yang dia rasakan, sekaligus ingin bertanya apa yang terjadi antara dia dan Zia.

"Gue takut kara kenapa-kenapa Ken," ujar Juna.

Kenan menepuk pundak temannya sambil tertawa," ngga usah gitu lah Jun hahahaha segitunya Lo suka sama adek gue, panas ya liat kara sama si bocah tengik itu?"

"Bukan gitu Ken, gue rasa kara gak aman didekat Zia," lirih Juna.

"Maksud Lo?" Tanya Kenan bingung.

"Zia bilang suka sama gue dan benci kara, dia bilang kara ambil semua yang dia sayang, bahkan dia bilang kara bunuh Kiran, gue tau bukan kara, itu cuma kecelakaan, gue takut benci nya Zia bakalan bikin kara celaka,"

"Zia gak mungkin gitu Jun, gue tau mamah sama papah cuek tapi Zia sayang sama Kara, gue Abang mereka , gue tau gimana mereka," tukas Kenan.

"Nggak! Lo gapaham, Zia bahkan bilang bakal bikin gue nyesel karena buat dia kaya gini, Lo sadar gak si itu ancaman bukan buat gue, tapi buat kara!"

"Ga! Itu gabakal terjadi, gue jamin!" bantah  Kenan.

🌻🌻🌻🌻🌻

Bad TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang