10

3.8K 235 6
                                    

Kamu tau kan kalo senyum itu adalah hal yang pas untuk luka yang singgah?

~smile~

Kara berjalan dan naik kedalam angkutan umum untuk pulang, tangan kara terasa panas saat bintang memegangnya, kara bingung kenapa kara bersikap demikian.

Kara berhenti di konter hp dan meminta agar Hp itu cepat selesai, dan abang-abang nya bilang lima jam baru selesai, sedangkan sekarang baru Jam satu siang, berarti kara harus menunggu sampai jam lima.

Karena ingin cepat dan malas untuk pulang kerumah, kara pun menunggu Hp itu dibetulkan, untung baterai Hp kara penuh sehingga kara tidak dilanda rasa bete.

Perut kara sangat lapar, kara tidak bisa beli makan karena takut uangnya tidak cukup untuk membayar servis hp Bintang, kara menggigit bibir bawahnya.

Akhirnya penantiannya selesai, benar saja, dompetnya terkuras habis, untung kara masih memegang uang sepuluh ribu untuk naik angkot, dan untungnya tabungan kara masih banyak dirumah, cukup hanya untuk sekedar jajan disupermarket seperti biasa.

Kara kaget karena sepanjang dia jalan untuk pulang kerumah, langit sudah mulai gelap.

Suara Hp berbunyi, dengan nada dering telepon yang tidak pernah ia dengar, setelah ia lihat hp Bintang yang berbunyi, dan nomor yang tidak dikenal menelfon.

Dengan kesal kara mengangkatnya.

"Lo dimana, gue tunggu ditaman Deket sekolah sekarang!" suara Bintang menggelegar di telinga kara.

"Iya-iya, gimana kalo besok ajah?"

"Gua maunya sekarang, gua butuh cepet,"

"Ya cara ngebalikinnya gimana bego banget si lu,"

"Lu ngatain gue bego!"

"Iya lu pinter,"

"Gua tunggu di taman gak jauh dari sekolah, gue lagi disitu,"

Kara memijit keningnya," yaudah Ok gue kesana, Lo dari tadi disana?"

"Lumayan,"

"Emangnya gak dingin?"

"Kenapa tanya?"

"Kaya mendung gitu soalnya,"

"Cepet kesini makanya!"

Kara yang notabennya sudah hampir masuk kedalam kompleks rumahnya, berbalik arah menuju sekolah naik angkot, dengan sisa uang lima ribu berarti kara harus jalan kaki pulangnya dengan perut kelaparan.

*****

Bintang tersenyum puas karena berhasil membuat si masker mengikuti permintaannya, sebenernya mood bintang sedang tidak baik hari ini, ibunya menelfon agar bintang ikut dengan ayahnya, rasanya bintang ingin menangis tapi tertahan karena bintang seorang lelaki.

Bintang menunggu kara datang, entah apa yang akan ada difikiran bintang saat ini, rencana bintang mengerjai kara tidak berhasil karena moodnya yang sudah ancur, dan satu lagi, bintang tidak suka sendiri jika keadaan seperti ini.

Bintang tidak bisa menyuruh Alva didekatnya, karena Alva akan bawel dan menceramahi nya, dan bintang tidak ingin melihat raut wajah Alva khawatir.

"Eh," kara membuyarkan lamunan Bintang, bintang menoleh dan.

Tes

Satu tetes air mata keluar dari mata Bintang, Bintang dengan cepat mengusap air matanya.

"Lu gak bakal bilang sama anak yang lain kan kalo gue nangis," pekik Bintang.

Bad TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang