Memelukmu adalah caraku untuk bisa bahagia
~pink~
Jam 2 pagi, terlalu pagi untuk seorang gadis keluar, kara memilih untuk pergi dari rumah, entah rasa sakit karena ucapan Zia lebih sakit dibandingkan tamparan yang Lea berikan.
Yang kara lakukan hanya duduk didepan halte sekolahnya, kara hanya diam seraya mendengarkan musik dari hp nya,kara juga bingung mau kemana dan harus kemana.
Keadaan ini memang sulit, disatu sisi kara kesal, dan disatu sisi situasi tidak berpihak padanya, yang ia rasakan hanya sakit, sakit karena beberapa luka yang ia punya, dan sakit karena Lea menampar nya.
Tidak ada satupun yang menelfon nya , karena memang tidak ada satupun yang tau kara keluar dari rumah.
Kara melihat notif HP nya, matanya membulat, sejak kapan bintang berteman di Line dengannya.
Kara tersenyum kecil seraya mengetik balasan pesan dari Bintang.
BintangPtr : kar udah tidur?
BintangPtr : kar??
Kara : belum
BintangPtr : kenapa? Susah tidur? Sakit ya?
Kara : insom mungkin
BintangPtr : lagi ngapain?
Kara : lagi kabur dari rumah
BintangPtr : haha bisa ajah
BintangPtr : bercanda kan???
Kara : kapan gua pernah bercanda
BintangPtr : lu dimana?????
Kara : apa urusan lu?
BintangPtr : cepet lu dimana?
Kara : dihalte depan sekolah emang kenapa?
BintangPtr : otw tunggu disitu.
Kara : ngapain??
Kara : hei!
Kara mengerutkan keningnya, bintang adalah mahluk terbodoh yang pernah kara kenal.
Motor ninja hitam berhenti tepat didepan kara, bintang turun dari motor nya dan berdiri dihadapan kara.
"Lu ngapain malem-malem, maksud gue pagi kaya gini disini?"
"Gapapa," jawab kara membuang muka.
"Lu kan lagi sakit kar,"
"Gua bilang gua gapapa Bintang," tegas kara
Bintang berlutut agar sejajar dengan wajah kara, kara menatap bintang yang sudah merentangkan kedua tangannya.
"Ngapain?"
"Kali lu butuh gua peluk?"
"Apaan si,"
"Lu lagi ada masalah? Peluk gua ajah, waktu gua sedih pas lu peluk masalah gua seakan ilang,"
Kara tersenyum kecil memperlihatkan lesung pipi nya, membuat bintang ikut tersenyum menatapnya.
"Pegel nih, mau dipeluk apa enggak?" Tanya Bintang yang mulai pegal.
Dengan ragu kara memeluk Bintang, melingkarkan kedua tangannya di leher Bintang, dan tangisnya pun pecah.
Bintang memberikan waktu untuk kara menangis, cukup lama untuk kara berhenti dalam tangisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Twins
Teen Fictionmempunyai sodara kembar tidak mengubah apapun -Karanela Ziela