𝐋𝐎𝐎𝐊𝐈𝐍𝐆 𝐅𝐎𝐑 𝐃𝐀𝐃𝐃𝐘 [ 𝐓𝐚𝐦𝐚𝐭 ✓]

Page 1

[15 Tahun Silam]

---🪶---

Itu adalah sebuah pesta liar sekumpulan anak-anak remaja dari sekolah SMA Chujin. Pesta yang diselenggarakan secara tertutup itu dihadiri oleh seluruh teman sekelas Wang Yibo, sebagai pesta perkenalan dirinya sebagai murid pindahan baru.

Berasal dari keluarga kaya raya, uang dan kebebasan memungkinkannya untuk mencicipi segala hal yang sebenarnya belum legal ia nikmati di usia muda (14 tahun), yaitu alkohol dan seks. Yibo bahkan berhasil menjerumuskan teman-teman barunya itu untuk merasakan kesenangan dunia orang dewasa tersebut, memanjakan mereka dengan segala yang ia miliki.

Tak terkecuali dengan Sean Xiao. Sean yang memang menyenangi hal baru dan telah terbiasa dengan alkohol, menerima segelas minuman yang telah diracik dengan bubuk misterius dari tangan Yibo. Ia menghabiskan minuman itu dalam sekejap, lalu perlahan kehilangan kesadaran. Hal terakhir yang ia ingat adalah ketika sosok Yibo bergerak menghampiri, menangkap tubuhnya yang hendak rubuh. Selanjutnya, Sean terbangun dan mendapati dirinya sedang dimasukan ke dalam mobil taksi.

"Antarkan dia dengan selamat ke alamat ini," ucap seseorang pada supir taksi di kursi depan, yang mana semua wajah terlihat samar di mata Sean. Ia belum mampu mengumpulkan kesadaran, bahkan suara-suara di sekitarnya pun timbul dan tenggelam. Ia tak bisa menggerakan tubuhnya, menahan matanya untuk tetap terbuka pun begitu sulit.

Sebelum mobil bergerak maju, Sean sempat melihat sosok itu memandang lekat ke arahnya lewat kaca jendela.

"Sampai jumpa, Sean," tutupnya lalu menyeringai.

---

Sean membuka mata. Kali ini tubuhnya terasa lebih ringan, pandangannya dengan cepat menyerap cahaya, menjadikan segalanya cukup jelas dipandang. Ia berada di dalam sebuah ruangan serba putih dengan irama dari bunyi mesin mengisi keheningan. Kemudian, pintu terbuka dan beberapa langkah kaki terdengar mendekat.

"Sean!" suara memanggil itu datang dari wajah yang kini menatapnya cemas.

"... Jingyu?" Sean membalas.

"Kau sudah sadar. Ya, ini aku," sahutnya lalu tersenyum lega.

Dokter memeriksa keadaan Sean kemudian membawa Jingyu menjauh dari tempat Sean terbaring untuk berbicara. Wajah keduanya nampak serius, entah apa yang tengah dibahas. Beberapa saat kemudian Jingyu kembali menghampiri.

"Apa yang kau rasakan? Apa kau membutuhkan sesuatu?"

"Kenapa aku ada di rumah sakit?" Sean nampak bingung. Pikirannya masih belum tertata sempurna, namun sejauh ia mengingat, keadaan saat ini tak terhubung dengan ingatan apapun yang tersimpan di otaknya.

Jingyu mendekat lalu menjawab dengan suara rendah, "Kau mengalami kecelakaan."

"Kecelakaan? ... Kapan?"