Page 17

4.6K 712 403
                                    

Absensi 🧐
✋🏻✔️

Absensi 🧐✋🏻✔️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ Eps. 17 : Kejutan ]

.
.
.
🕷️
🕸️

"Selamat pagi, Tuan Wang!" Dei Lung menyapa begitu melihat Yibo keluar dari ruangannya.

"Pagi," jawabnya setengah mengantuk sambil memutar bahu, melakukan peregangan yang terlihat menyiksa. Selain bekerja hingga larut malam, ia juga harus bertahan dengan posisi duduk yang tidak nyaman demi mendukung "kesayangannya" tidur di pangkuan.

"Pagi, Tuan!" suara Yixian muncul bersama seember air dan kain lap yang di jinjingnya.

"Tidak perlu bekerja terlalu keras, Yixian." Yibo menatapnya sebentar, merasa iba.

Yixian tersenyum letih sambil mengusap wajahnya yang berkeringat banyak. Entah sudah berapa luas lantai yang ia bersihkan, yang jelas ia nampak begitu kelelahan.

Yibo menghampiri lalu mengusap keringat di pipi Yixian dengan jemarinya. "Yang kubilang dengan bekerja, bukan benar-benar bekerja seperti ini, itu hanya pengalihan. Apa kau lupa apa tujuanmu kubawa kemari?" tanya Yibo setengah berbisik.

Yixian mengangkat dagunya ketika teringat, "Ah! Untuk mencari Ay--hmmp!" tangan Yibo bergegas membungkam mulutnya.

Yibo menoleh pada Dei Lung yang sedang memandang memicingkan mata, berusaha menyimak pembicaraan.

"Dei Lung, apa Yamato sudah kembali?" tanya Yibo mengalihkan.

"Sudah. Aku kemari karena dia menyuruhku memberitahu Tuan untuk segera sarapan. Tomato sedang memasak di bawah (lantai 1)," tuturnya.

"Baiklah. Yixian, setelah mandi pergilah ke ruang makan," suruh Yibo.

Yixian menatap ke arah pintu kamar Yibo dengan gelisah. "Dimana Musmusku?" tanyanya.

"Musmus?" alis Yibo mengerut. "Apa itu?"

"Musmus, … Mamaku," jawabnya setelah memastikan Dei Lung sudah tak terlihat di sekitar. "Itu adalah kode nama untuk memanggilnya di tempat umum, dia tak suka kupanggil Mama," terangnya agak kecewa.

Yibo mengangguk memaklumi. "Kalau begitu, buatkan aku kode nama juga," pintanya sambil meraih bahu Yixian, "Yang serasi dengannya," timbalnya memaksa.

"Mmmmm …." Yixian berpikir sejenak, lalu menjentikkan jari. "Bagaimana dengan---"

"Wah, kau benar-benar ahli dalam banyak hal, sungguh hebat." Dei Lung memandang lapar pada sajian menu sarapan yang tersedia di meja makan.

𝐋𝐎𝐎𝐊𝐈𝐍𝐆 𝐅𝐎𝐑 𝐃𝐀𝐃𝐃𝐘 [ 𝐓𝐚𝐦𝐚𝐭 ✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang