𝐋𝐎𝐎𝐊𝐈𝐍𝐆 𝐅𝐎𝐑 𝐃𝐀𝐃𝐃𝐘 [ 𝐓𝐚𝐦𝐚𝐭 ✓]

Page 6

"Sampai jumpa, Sean ..."

***⏳****

15 tahun kemudian, jumpa itu akhirnya sampai.

---

"Mulai!"

Stopwatch dinyalakan.
Pada hilangnya detik pertama, pria itu melompat, mengirim tendangan tinggi.

Buagh!

"Sean!" Dei Lung menjerit.

Sean terlempar jatuh, mendarat keras ke sudut ruangan. Ia memegangi kepalanya yang sempat menghantam dinding, merasakan daratannya berpijak seolah bergelombang. Dunia tak dapat ia lihat untuk sesaat. Benar-benar sebuah permulaan yang menyakitkan.

Lawan bergegas datang, ia menyeret Sean untuk berdiri lalu menghantamkan tinju ke perut secara bertubi-tubi.

Buagh! Buagh! Buagh!

"Sean! 55.000 dollar!!!" Dei Lung menyemangati sambil meremas kepalanya, cemas bercampur gemas.

Brukkkk!
Sean ambruk ke lantai. Namun belum sempat ia merintih, tendangan kuat melayang ke dadanya.
Buagh!

Dalam 2 menit yang hilang, Sean sudah kesulitan untuk berdiri.

"Kau bisa menyerah sebelum waktunya habis," ucap juri wanita.

Sean mengibaskan kepalanya dan menjawab lemas, "Tidak, aku belum selesai."

Ia bangkit terhuyung, darah mengalir dari hidungnya. Lawannya masih berdiri gagah di sana, memandang tenang.

Sean melirik stopwatch di meja juri. "Masih ada 4 menit. Aku belum melakukan apapun, ... Sialan."

"Apa yang kalian lakukan? Tuan Muda belum datang, kenapa proses perekrutannya sudah berjalan?!" teriak seseorang yang datang dengan langkah memburu, Yong Qi.

Ketiga juri itu lalu berdiri dari duduknya. "Kami tidak punya banyak waktu menunggu bos muda datang. Ada banyak hal mendesak untuk kami urus! Kasino ini akan segera dibuka, dan dia belum juga mengurus apapun selain bersantai entah dimana! Apa yang akan kami katakan pada Tuan Wang jika pembukaan kasino ini meleset dari target?!" juri wanita itu menyentak marah. Kedua juri lainnya nampak sepakat. Ketiganya adalah orang-orang yang dikirim Tuan Wang---ayah dari Wang Yibo, untuk membantu Yibo dalam menjalankan bisnis kasino tersebut.

"Tuan Muda adalah pemilik kasino ini, semua keputusan ada di tangannya, bukan Tuan Wang!" Yong Qi membalas.

Selama perdebatan berlangsung, Dei Lung mengendap untuk memutar mundur perhitungan waktu pada stopwatch menjadi sisa 5 menit. Ia menoleh pada pria tangguh itu dan tersenyum, "Kau tidak keberatan, kan?" bisiknya, sedikit was-was.