Page 18

4.8K 725 160
                                    

[ Eps. 18 : Pejuang Tangguh ]

 18 : Pejuang Tangguh ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.
.
🕷️
🕸️

Leher Sean ditekan semakin kuat, ia didesak untuk menjawab dengan tenggorokan tercekik.

Amarah yang tak terkendali membuat Yibo tak bisa menahan diri. Ketika melihat Sean sesak tak berdaya, jemarinya mengerjang dan membebaskan leher Sean terpaksa. Jejak cengkraman tertapak jelas di kulit pria bertubuh ramping itu, ia menyandar ke dinding dan bertahan untuk tetap berdiri.

Takut? Tidak, tak ada ketakutan di wajah Sean Xiao, ia tak terkejut sama sekali. Tetapi ia cukup merugi dengan rasa sakit yang diterimanya. Ia tersenyum tipis membalas sepasang mata dingin yang masih membidiknya itu.

"Ya, aku telah tidur dengan beberapa orang." Sean mengusap lehernya tenang. "Aku tidur dengan banyak orang, lalu kenapa?"

Jemari Yibo kembali mengeras, mengepal membentuk tinju.

Sean melanjutkan, "Kenapa jika aku melakukannya? Apa hal itu merugikanmu? Lalu bagaimana denganmu yang telah tidur dengan puluhan wanita? Apa hanya kau yang boleh menjadi bajingan?! Jelaskan padaku bagaimana rasanya membajingani seorang bajingan?"

Kemarahan di wajah Yibo seketika luntur, jemarinya perlahan melunak.

"Bagaimana rasanya, Wang Yibo? Bagaimana rasanya menikmati tubuhku?" Sean mendekat dan mengaitkan tangannya ke leher Yibo, menyentuhnya lembut dan berbisik, "Kenapa kau diam? Apa kau akan tetap bungkam dan bersikap seolah hal itu bisa terlupakan? Selain handal menjadi seorang bajingan, rupanya kau juga berbakat menjadi pecundang."

"Pergi." Yibo menepuk tangan Sean jatuh darinya. "Aku bilang pergi, pergi dari sini!" sentaknya lalu berbalik badan memunggungi.

Sebelum Yamato mengambil sikap, dengan sigap Sean segera melangkahkan kaki keluar dari ruangan itu.

Srang!!
Semua benda di atas meja kerjanya ia sapu dengan tangan. Berbagai benda serta kertas-kertas dokumen penting itu berhamburan jatuh, terserak di lantai. Yibo mengolah napasnya yang terasa berat dan sesak, ia menghempasnya pelan selagi menjernihkan pikirannya.
"Yixian, …dia bukanlah anakku."

"Apa perlu melakukan test DNA ulang?" Yamato mengajukan saran. Entah mengapa ia merasa ada sesuatu yang mengganjal mengenai hasil test tersebut.

"Tidak perlu, cukup sampai di sini saja."

---

"Ma!" Yixian tak hentinya menoleh ke belakang ketika tangan Sean menyeretnya keluar dari villa. "Kenapa kita harus pergi? Kenapa tiba-tiba?" tanyanya bingung.

"Tuan rumahnya sendiri yang menyuruhku pergi, artinya dia sudah tak membutuhkan kehadiranku lagi. Lebih jelasnya, aku dipecat," Sean menjelaskan selagi menyeret Yixian menuju gerbang.

𝐋𝐎𝐎𝐊𝐈𝐍𝐆 𝐅𝐎𝐑 𝐃𝐀𝐃𝐃𝐘 [ 𝐓𝐚𝐦𝐚𝐭 ✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang