Page 14

4.5K 774 256
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ Eps

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


[ Eps. 14 : Pertemuan Istimewa ]

.
.
.

"Kemari, ... Aku bilang kemari!!" Xuhei mengacungkan pistolnya ke arah Yixian.

Bam!
Pintu segera ia tutup.
"Wanita gila!" pekik Yixian lalu bergegas meninggalkan tempat itu bersama trolinya.

Xuhei menghela napas panjang lalu merapikan tatanan rambutnya, berusaha mengontrol diri. Ia mencoba tersenyum selagi melakukan panggilan telelpon.

"Lakukan." perintahnya.

Dari gedung seberang, seorang sniper mengangguki. Senjata laras panjang yang membidik ke arah gedung kasino kini bersiap menyapa mangsanya.

"Aku ingin tahu, seberapa lama Tuhan akan melindungimu ..." Xuhei tak bisa berhenti mengagumi keberuntungan yang dimiliki Yibo terhadap mautnya sendiri. Sudah tak terhitung lagi berapa kali Xuhei mencoba menghabisi nyawanya, Yibo selalu saja lolos dan kembali. Ia tak mengerti mengapa orang yang telah membuat ibunya hidup di kursi roda itu, memiliki kesempatan hidup yang begitu subur. Namun sampai kapan pun, selama kebencian Xuhei masih tumbuh, ia tak akan berhenti mencoba. Kedua kaki ibunya harus Yibo bayar dengan nyawa.

"Cepat, cepat!" Yamato segera menyambar pakaian yang didapatkan Dei Lung untuk ia berikan pada Yibo.

Setelah insiden beberapa saat lalu, Yibo harus memastikan penampilannya tetap terjaga untuk sesi pidato penutup. Kemeja dan jas yang dipenuhi noda dan bercak darah itu ia lempar ke tong sampah, menanggalkan tubuhnya yang kini dalam keadaan setengah telanjang di ruang ganti.

"Sean, bantu aku berganti." Yibo menarik Sean masuk ke dalam ruangan, sementara dirinya sibuk mengelap noda di bagian wajah.

"K-kenapa harus aku? Dei Lung saja!" Sean menolak.

"Waktu kita hanya 5 menit," Yibo menekankan. "Di saat genting seperti ini, kesampingkan lah egomu."

"Baiklah, terserah." Sean mengalah dan menuruti perintah. Dengan terpaksa, ia mulai membalut tubuh Yibo dengan pakaian baru, kemudian menyatukan kancing kemejanya satu per satu.

𝐋𝐎𝐎𝐊𝐈𝐍𝐆 𝐅𝐎𝐑 𝐃𝐀𝐃𝐃𝐘 [ 𝐓𝐚𝐦𝐚𝐭 ✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang