38

9K 718 141
                                    







"Sayang aku berangkat." pamit Jaemin, lalu mengecup pipi sang istri dari belakang.

Baera yang sedang menyiram tanaman terperanjat kaget oleh Jaemin yang tiba tiba mencium pipi nya dari arah belakang, Baera segara membalikan badannya dan memukul pelan lengan sang suami yang sedang terkekeh melihatnya terperanjat.

"Kaget tau ih!!" kata Baera dengan tampang kesal.

sedangkan Jaemin masih terkekeh geli, "Hahaha, sorry." Jaemin memeluk Baera lalu mengcup pucuk kepala Baera dengan gemas.

"Padahal aku cuma mau pamit loh."

Baera melepas pelukannya, lalu menatap Jaemin kesal, "Ya tapi aku kaget Na."

Jaemin kembali terkekeh ketika dia melihat ekspresi kesal Baera yang menurutnya menggemaskan.

"Lagian kamu aku panggil panggil ga denger malah asik nyiram tanaman sambil nyanyi nyanyi, ya udah aku sosor aja."

"Hehehe maaf." kali ini Baera yang cengengesan.

"Ya udah aku berangkat ya."

Baera mengangguk kecil sambil tersenyum, tangannya menepuk nepuk jas yang di pakai oleh Jaemin agar terlihat lebih rapi.

"Nanti siang aku ke kantor kamu, bawa makan siang. Kamu kalo ga gitu pasti bakal telat makan."

"Iya sayang."

Sebelum pergi Jaemin mencium kening Baera, lalu Baera mencium tangan Jaemin. Sudah menjadi rutinitas sebelum Jaemin berangkat ke kantornya.

"Assalamualikum"

"Waalaikumsalam"





__________

Jaemin baru saja sampai dikantor, ia langsung masuk dan menuju ruangannya. Selama perjalanan menuju ruangnya banyak pegawai yang menyapa Jaemin dengan ramah, dengan senang hati Jaemin membalas sapaan demi sapaan yang di lontarkan kepadanya. Jaemin berhenti di depan lift, mengantri dengan pegawai yang lain.

"Selamat pagi Pak Jaemin." sapa salah satu pegawai yang menyadari kehadiran Jaemin.

Seluruh pegawai yang sedang mengantri di depan lift pun langsung berbalik dan menyapa Jaemin sambil membungkukan badannya, sedangkan Jaemin langsung tersenyum kaku dan membalas sapaan mereka. Pasalnya Jaemin belum terbiasa denga perlakuan seperti ini masih ada rasa kurang nyaman pada diri Jaemin, padahal ia sudah hampir satu tahun kerja di perusahaan sang Ayah.

Pintu lift terbuka, semua pegawai langsung menyingkir membiarkan Jaemin masuk terlebih dahulu kedalam lift dengan tatapan yang bingung. Saat Jaemin masuk kedalam lift, dia bingung ini kenapa para pegawainya ga ikut masuk juga.

"Kenapa kalian tidak masuk juga?" tanya Jaemin.

"Ah tidak apa Pak, Kami akan naik lift satunya." ucap salah satu pegawai pria dengan sopan.

Ah ya Jaemin baru ingat, Ayah nya pernah bilang jika semua pegawai yang ada di sini memiliki etika yang sangat baik. Mereka tidak ada menaiki satu lift yang sama dengan atasnya kecuali jika atasnya mengijinkannya, itu pun berlaku jika makan siang. Biasanya para atasan akan makan siang di kantin kantor ada pun yang di luar, para atasan akan makan siang dengan para atasan lainnya mereka tidak bergabung dengan bawahan mereka, kecuali jika para atasannya yang mengajaknya unuk bergabung.

"Tak apa masuk lah, akan lama jika kalian menunggu lift satunya."

Jaemin tuh tipe tipe bos yang ga tegaan sama bawahannya.

"Ah tak apa Pak Jaemin." ujar salah satu pegawai wanita.

"Tak apa cepat masuk lah." Jaemin menekan tombol pada lift agar pintunya tidak tertutup.

Nikah?!! [Na Jaemin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang