19

117 17 6
                                    


.

.

.

.

Uri Soulmate
Chapter 19


Happy Reading!

---o0o---

"Jihoon-ah, bisa ke apartemen hyung sekarang?"

"Kemungkinan bisa, tapi terlambat. Tak apa? Aku punya tugas kelompok hari ini"

"Setidaknya kau mau datang. Aku harus membahas ini"

"Jaebum hyung lagi?"

"Oh, tentu! Siapa orang yang paling sering kusebut selain dia?"

"Jangan lupakan adikmu ini"

"Tidak dong sayangku! Lanjutkan tugasmu, aku harus merenung lagi. Sampai jumpa!"

"Hm"

"Singkatnya" gumam Jinyoung.

Jinyoung meninggalkan ponselnya begitu saja di sofa apartemennya. Ia tak bekerja. Entah kenapa belakangan ini bos nya menyuruh dirinya untuk istirahat alias diliburkan.

5 menit berpikir, perutnya mulai bergejolak lagi. Ia segera pergi ke kamar mandi. Memuntahkan isi perutnya padahal belum ia isi apa apa.

Ah, mungkin itu alasannya.

"Aku sendirian!"

Dan belakangan ini juga -lebih tepatnya mulai tiga hari yang lalu- Jaebum tak menghubungi Jinyoung lagi.

Bukannya Jinyoung tak mau menghubungi Jaebum. Perkataannya seminggu yang lalu menyuruhnya untuk tidak menghubunginya.

Jinyoung hanya bisa menurut.

#Flashback moment...

"Keluargaku retak, seperti bumi yang awalnya satu dataran luas sekarang kita perlu memakai kapal untuk menyebrang dari dataran satu ke dataran lainnya. Apalagi kehadiran Nayeon"

"Im Nayeon? Wanita bergigi kelinci tapi berwajah ular itu kan?"

Jaebum menolehkan kepalanya. Ingin mengelak namun apa yang dikatakan Jinyoung itu benar. Kenyataan kalau dirinya membenci Nayeon sudah melekat di dirinya.

"Dia teman SMP ku. Kalau diingat lagi, AH! Berarti kau pria yang sering ia sebut"

"Sebut?"

Jinyoung berdiri, membuat postur tubuh Nayeon dan menirukan suara Nayeon.

" Setiap berangkat sekolah ia selalu bilang pada teman sejenisnya, 'Oh, tentu! Itu kekasihku, tampan kan? Dia milikku' ASTAGA! AKU INGIN MEROBEK MULUTNYA!"

Uri Soulmate - JJP [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang