Uri Soulmate - JJP [✔]

10

Misalnya konflik nya gua cepetin gimana?

Jangan deng, ga seru

.

.

.

.

Uri Soulmate
Chapter 10

Happy Reading!

---o0o---

"Bagaimana?"

"Tidak bisa begini Jaebum. Aku namja. Kau tak bi-"

"Kenapa tidak? Kita harus mencoba hal baru kan?"

Brukk!

"Kubilang berhenti ya berhenti Im Jaebum. Sungguh aku muak denganmu. Aku akan membencimu jika seperti ini"

"Dan aku akan membuat membuatmu menarik perkataanmu. Sampai jumpa"

Jaebum melepas rengkuhannya. Meninggalkan Jinyoung yang menatap kosong lantai toilet. Ia bahkan tak mendengar bel masuk berbunyi. Ia duduk termenung di sana sampai lamunannya buyar karena mendengar obrolan di bilik sebelahnya.

Dengan hati hati Jinyoung menempelkan telinganya di pembatas bilik.

"Kau yakin tak ada yang tahu?"

"Trust me, Mark Tuan. I Love You"

"Hei, Wang Jackson! Hentikan! Kau menakutiku!"

"Yah, Wang Jackson?! Sejak kapan?"

Jinyoung keluar dari toilet setelah mendengar nama Jackson. Jackson dan Mark pun sama sama terkejut. Bahkan Mark hampir terpeleset jika Jackson tidak menarik pinggangnya.

"Wah! Kukira kau normal. Ternyata kau gay"

Jackson hanya menggaruk tengkuknya, gugup. Jinyoung dapat melihat wajah Jackson yang berangsur memerah. Jinyoung terkekeh pelan lalu menepuk pundak Jackson.

"Boleh aku bicara dengan namjacingu mu?" tanya Jinyoung.

Jackson menatap Mark sebentar. Mark mengangguk seolah menjawab pertanyaan Jackson. Sebelum pergi, Jackson mengelus kepala Mark sebentar. Mark tersenyum kecil.

Jinyoung yang jadi nyamuk di scene Markson hanya menghela napas pasrah.

"Ayo, ikut aku"

Mark hanya pasrah saat Jinyoung menarik tangannya entah kemana. Dan Mark tidak bisa melihat wajah Jinyoung sekarang. Jadi Mark tidak tahu bagaimana mood Jinyoung sekarang.

Setelah sampai di rooftop, Jinyoung mengajak Mark duduk di sampingnya. Mark hanya menurut. Jinyoung memejamkan matanya, menyiapkan pertanyaan yang akan ia lontarkan pada Mark di otaknya.

"Dari kapan?"

Mark menaikkan sebelah alisnya, tak mengerti.