26

204 16 4
                                    

Aku ga mau ngaku kalo ini last chapter!


.

.

.

.

Uri Soulmate
Chapter 26 (end)

Happy Reading!

---o0o---

Hari sabtu, pertengahan bulan Desember. Dua tahun sejak Jinyoung pergi dari Korea. Satu namja tengah menatap kosong kalender yang tertancap di tembok. Tangannya terangkat untuk menyilang salah satu angka di sana dengan spidol berwarna merah.

Namja itu menghela napas sampai mengeluarkan uap yang hampir terlihat dari mulutnya.

Ah, dia lupa kalau sudah masuk musim dingin.

"Tak ada kabar lagi, hyung?"

"Kookie, boleh hyung pergi menyusul Jinyoung?"

Oknum yang dipanggil Kookie alias Jungkook itu lantas menggeleng. Ia menghampiri hyung nya.

Ngomong ngomong, usianya sudah masuk 8 tahun. Ia sudah bisa mengerti masalah yang berhasil membuat hyung nya kehilangan berat badan sebanyak 21kg.

Jungkook tidak main main. Hyung nya itu makin kurus sekarang. Bahkan ia dapat dengan jelas melihat tulang pinggangnya karena celana jeans nya sedikit melorot.

"Aku akan menghubungi Mark hyung lagi ya"

Tak mendapat jawaban, Jungkook langsung mengambil selimut ketika melihat Jaebum membaringkan tubuhnya. Ia menempelkan tangannya di kening Jaebum yang basah karena air keringat.

Jaebum demam. Jungkook bingung harus apa. Tak mungkin ia pergi ke dapur untuk membuat satu mangkuk bubur untuk Jaebum padahal seminggu yang lalu ia hampir saja meledakkan apartemen Jaebum.

Ngomong ngomong -lagi- Jaebum berhasil merebut Jungkook dari rumahnya yang menurutku macam jahannam itu.

"Ah, aku menelpon Mark hyung saja!"

Dengan kaki yang di hentak hentakkan ia menyambar ponsel Jaebum yang menganggur hampir seminggu karena sang pemilik tak niat membuka ponselnya.

"Hyungieee~"

Jika Jaebum dengar, akan dipastikan mulut Jungkook akan di elus kasar oleh sang kakak.

"Kenapa Kookie? Hyung mu berulah lagi?"

Jungkook menggeleng. "Hyungie sakit. Tadi Kookie periksa dahinya panas"

Terdengar suara deheman di sana. "Tunggu hyung 5 menit. Hyung dan Jackson hyung akan ke sana. Temani Jaebum hyung dulu ya Kookie~"

"Okay, hyung!"

Jungkook menaruh ponselnya, ralat, ia tak punya ponsel, di sembarang tempat. Ah, bukan sembarang juga. Di atas sofa.

Maksudnya Jungkook melempar ponsel hyung nya di sofa. Kalau pecah ia akan didiamkan oleh hyung nya sebulan. Jangankan sebulan, 1 jam ia didiamkan saja sudah merengek macam anak kecil yang minta di belikan permen kapas.

Uri Soulmate - JJP [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang