09

174 20 10
                                    

WARNING!!!!




Kalo ada typo sesuaiin ndiri ya. Author ga ngecek dua kali.


Masalahnya author cuma sekali tulis habistu langsung post. Ada yang salah juga tolong maafin yah:"

.

.

.

.

Uri Soulmate
Chapter 9

Happy Reading!

---o0o---

Jinyoung pov.

Pagi kembali menjemput. Aku membuka mataku perlahan. Kurenggangkan tubuhku yang kaku karena bekerja semalam.

Aku ingin menghampiri Jihoon. Tapi karena aku teringat kata psikopat semalam kembali membuatku merinding. Bahkan ucapannya sampai terngiang ngiang di telingaku.

'Jangan sampai eomma dan adik sialanmu itu tahu apa yang kulakukan terhadapmu. Jika salah satu dari mereka bertanya ada apa dengan lukamu, siap siap saja tubuhmu menjadi santapanku'

Heol, siapa yang tidak merinding mendengar ancaman seperti itu? Tak masalah dirinya memukul atau menyebatku menggunakan sabuk. Tapi tubuhku menjadi santapannya?

Harga diriku akan jatuh seketika.

"Jinyoung sayang! Ayo turun dan sarapan bersama"

Itu suara eomma. Entah kenapa aku ingin menolak permintaan eomma yang satu itu.

"Aku mandi dulu eomma. Nanti aku menyusul. Kalian duluan saja"

Tok Tok

Pintu terbuka setelah ada yang mengetuk. Tubuhku yang baru saja separuh memasuki kamar mandi kembali keluar karena penasaran siapa yang baru saja masuk.

"Kenapa? Kau ingin menghindar dariku?"

'Tidak bisakah aku hidup tenang? Sehari saja' batinku menjerit.

"Tidak, aku ingin mandi dulu"

Psikopat itu melangkahkan kakinya mendekatiku. Dadaku berdegup kencang. Aku reflek memundurkan langkahku menjauh dari kamar mandi. Kebetulan kamarku luas. Aku ada kesempatan untuk kabur dari kamarku.

Brak!

"Kau ketakutan?"

Aku berusaha menelan salivaku. Jantungku rasanya seperti merosot ke perut. Aku terpojok. Tangannya memojokkan diriku di tembok. Sorot matanya tajam.

Seumur hidupku aku tak pernah menatap mata setajam silet, ah atau mungkin lebih tajam dari pada itu.

"Tenang saja. Aku hanya ingin membalas dendam anakku"

Uri Soulmate - JJP [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang