Uri Soulmate - JJP [✔]

24

Kembali lagi dengan saya Asra Adandra, di sini saya sebagi narasumber cerita 'Uri Soulmate' dimana saya di beri tahu kalau alur cerita tidak dapat di ubah:v

Sekian terima Jackson rl.

Hehee:)

.

.

.

.

Uri Soulmate
Chapter 24

Happy Reading!

---o0o---

"Jinyoung sampai pingsan dan mengeluarkan darah di hidung kau bilang hanya kelelahan? Dimana otakmu? Ini bukan pertama kali Jinyoung pingsan dan dilarikan ke rumah sakit"

"Tapi tadi kepalanya-"

"Kau memang bukan manusia Choi Youngjae-ssi"

Youngjae membeku. Kata kata itu tak pernah keluar dari mulut Jaebum. Bahkan Jackson dan Mark juga terkejut.

"H-hyung, d-dengar-"

"Diam"

Jaebum memotong kalimat Youngjae dan pergi melenggang begitu saja. Bukan ke ruang rawat Jinyoung, kakinya melangkah begitu saja meninggalkan rumah sakit.

Ayolah, tak mungkin kan ia ke bar milik teman lamanya lagi?

"Aku akan mengikuti Jaebum, kalian disini saja. Jika Jinyoung sadar hubungi aku"

Jackson yang melihat Youngjae ingin menangis dan melihat Yugyeom Bambam yang bingung harus apa akhirnya buka suara. Hanya itu yang terlintas di otaknya. Yah, meskipun otaknya juga jarang dipakai.

Sisanya hanya mengangguk. Mark mengecup pipi Jackson sebelumnya membuat para maknae -jika tidak ingat suasananya sekarang- jadi ingin muntah. Kecuali Youngjae karena sedari tadi dirinya berusaha untuk tidak menangis.

"Ayo masuk ke ruang rawat saja"

.

.

.

.

"Tidak bisakah kau tidak pergi ke bar jika ada masalah?"

"Apa urusanmu?"

Jackson memijat pangkal hidungnya. Ia lelah. Dapat ia hitung, ini sudah ke 34 kalinya Jackson bertanya dengan pertanyaan yang sama. Dan tentu saja jawaban yang sama pula.

Ia bisa saja menjadi tempat cerita kan? Kenapa harus bar yang jadi pelampiasan?

"Jinyoung tak baik baik saja Jaebum-ah. Harusnya kau di sampingnya. Bukan pergi ke bar lalu lari dari masalah. Aku juga tahu Youngjae menyembunyikan sesuatu. Tapi kau tak bol-"

"Aku sahabat kecilnya! Ini pertama kalinya dia tak memberi tahu apa yang ia tahu!"

"Hanya sahabat kecilkan? Youngjae bukan suami atau istri mu juga. Lalu kenapa ia harus memberitahu apa yang ia tahu? Jangan bodoh Im!"