Chapter 25

1.2K 202 36
                                    

Sudah 2 minggu setelah Wendy melepas jahitan perutnya dan selama itu pula Wendy dan Jaehyun menjalani hubungan jarak jauh. Jaehyun tidak main-main ketika berkata harus terus mengiriminya pesan. Ia akan menelepon tiada henti jika Wendy lupa, tak lupa video call yang ia lakukan 5 kali dalam seminggu.

Menurut Wendy sendiri itu berlebihan tapi ia hanya bisa menurut selagi mereka berusaha menjalani rumah tangga normal pada umumnya.

Berita baik lainnya, Wendy sudah diperbolehkan kembali ke pangkalan militer. Ia masih sangat berhati-hati dengan daerah perutnya mungkin karena diluar kesadarannya juga, tapi perutnya sudah terhitung jauh lebih pulih.

"MY BABY WANDA!"
"MY COSMO~"

Wendy memeluk Johnny yang menyambut kembalinya dirinya ke kantor setelah kecelakaan tersebut. "Yang ku maksud Wanda-Vision, kenapa yang di otakmu malah Wanda-Cosmo 'The Fairy Odd Parents'?" Protes Johnny.

"Mohon maaf, perbedaan otak yang berhenti berkembang di usia 5 tahun dengan otak dewasa." Jawab Wendy setelah mereka melepaskan pelukan mereka. Mereka berjalan menuju aula karena hari ini akan ada penyuluhan mengenai projek dermaga AL langsung dari Jeju.

"Apa kau tau berita soal Naeun?" Tanya Johnny yang kemudian membuat Wendy tertegun sejenak. Ia masih belum cerita soal Naeun yang menerornya sampai tadi malam kepada Johnny. Dasar keras kepala memang. "Berita apa?"

"Pagi tadi ia di larikan ke rumah sakit jiwa dengan upaya bunuh diri dari rooftop apartemennya." Wendy berhenti berjalan dan membuat Johnny akhirnya memutuskan untuk menceritakannya lebih dulu secara jelas sebelum mereka memasuki aula.

"Polisi menemukan ponselnya yang tergeletak tidak jauh darinya ketika ia berusaha untuk melakukan upaya bunuh diri. Mereka melihat isi pesan yang ia kirimkan padamu maupun pada Jaehyun 3 bulan terakhir ini."

"3 bulan?" Wendy merasa Naeun baru saja menerornya belum sampai 3 minggu. "Pada Jaehyun sudah 3 bulan terakhir, isinya sangat... mengganggu. Ia mengirim foto-foto telanjang bahkan close-up alat- ah itulah, kau pasti paham... ia lakukan berulang kali tapi hebatnya lagi, Jaehyun tidak merespon sama sekali. Padahal intensitas terornya bisa terhitung 1 jam sekali pasti ada pesan baru yang masuk."

Johnny menghela nafas. "Jika aku jadi dia mungkin sudah ku seret orang gila itu ke kantor polisi. Lalu pesan teror yang dikirim kepadamu juga akhirnya terungkap. Kenapa aku tidak bilang? Bermula sejak Jaehyun pergi ke Jeju kan?"

Wendy hanya bisa merengut kemudian menjawab, "Aku berusaha untuk tidak memberinya panggung John. Karena aku yakin memang karena ada masalah dengannya jadi aku maklumi jika dia melakukannya. Tapi bagaimana kau bisa tau banyak?"

"Ayah ibunya meminta bantuan padaku untuk membantu mengurus semuanya. Naeun adalah anak tunggal jadi tidak ada penanggung jawab lain selain kedua orang tuanya." Jawabnya masih menatap Wendy khawatir. "Kau hebat sekali menahannya sendirian. Kalian berdua gila bisa tahan dengan kelakuannya."

"Aku baru tau dari dirimu kalau Jaehyun juga kena teror ㅋㅋㅋ" Wendy terkekeh kemudian lanjut berjalan menuju aula. "Eh? Tidak tau bahkan ketika kalian kontak setiap hari?" Johnny terkejut. Wendy menggelengkan kepalanya.

"Yang dia lakukan hanyalah menggombal selama berkomunikasi. Kau berekspektasi apa memangnya pada komandanmu yang satu itu?"

...

"Bagaimana keadaan proyek disana?" Tanya Yunho pada Jaehyun yang terpampang jelas di layar poyektor. "Izin, semua berjalan dengan sangat lancar 'ndan." Jawabnya.

"Bagus. Siapa yang membantumu membaca blueprint? Aku baru ingat kau tidak ada pengalaman dalam mengawasi proyek apapun di pangkalan." Tanya Yunho. Jaehyun terlihat tergagap sebelum akhirnya menjawab, "Euh... i-itu... ada teman di pangkalan yang membantu 'ndan."

We Got Married ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang