Chapter 3

1.3K 255 28
                                    

Perbincangan—atau lebih tepatnya pertengkaran—mereka kemarin membuat Jaehyun menjaga jarak dengan Wendy. Ia tahu ia salah. Tapi melihat siapa orang yang ia hadapi, mau dengan cara apapun dirinya meminta maaf, tidak akan mempan.

Wendy sendiri terlihat baik-baik saja selagi dirinya tidak berada di satu lingkungan yang sama dengan Jaehyun.

Untuk menceritakan latar belakang mengapa mereka bisa menikah tanpa cinta, yap selain karena memang menikah hasil dijodohkan, mereka ini mengenal satu sama lain sejak SMP. Baca lagi, mengenal. Bukan berteman.

Dikarenakan kedua ayah mereka adalah seorang tentara angkatan udara yang kebetulan satu letting* yaitu Letting '90, yang artinya kelulusan pendidikan akademi militer di tahun 1990. Karena dasar sudah saling mengenal, kedua orang tua mereka merasa tidak ada masalah jika mereka mendorong kedua anak mereka untuk lebih dekat kepada satu sama lain.

Mendiang ibu Jaehyun meninggal diakibatkan kanker darah yang sudah beliau lawan selama 2 tahun lamanya, sedangkan ibunya Wendy meninggal secara tragis akibat kecelakaan lalu lintas tidak lama setelah ibunya Jaehyun meninggal dunia.

Keduanya dijodohkan karena alasan klisye, kedua orang tua mereka sangat menyayangi satu sama lain. Benar-benar menyayangi satu sama lain, sampai dititik dimana detik-detik terakhir ibu mereka hidup, mereka mencari satu sama lain dan menghabiskan waktu bersama dalam waktu yang panjang.

Lalu ayahnya Jaehyun mengajak bicara Wendy empat mata dengan sangat serius mengenai keinginannya supaya Jaehyun dapat menikah dengannya. Tidak ada paksakan sedikitpun, mereka hanya memberitahu mimpi terakhir mendiang ibu mereka sebelum akhirnya meninggal dunia.

Tapi Wendy tak kuasa menyadari bahwa ayahnya dan ayah Jaehyun sudah sangat tua. Mereka baru saja kehilangan sang ibu, melihat seringkih dan setua apa ayah mereka saat ini, membuat mereka tak tega untuk menolak.

Akhirnya mereka menyetujuinya dan sepakat untuk melakukan ini semua untuk ayah mereka. Tidak lebih dari itu. Wendy maupun Jaehyun sudah sepakat untuk membiarkan masing-masing mengejar apapun yang saat itu mereka inginkan. Termasuk cinta mereka.

Tapi yang membuat Wendy marah malam itu, adalah keputusan Jaehyun meninggalkannya malam-malam di pangkalan militer, kemudian membawa perempuan masuk ke rumah mereka tanpa seizinnya.

Boleh bertemu dengan pria atau wanita manapun asal jangan dibawa pulang ke rumah, dimana beresiko untuk dilihat tetangga atau bahkan siapa yang tau jika ternyata ada anggota keluarga mereka berkunjung tanpa pemberitahuan?

Yang Jaehyun tidak ketahui adalah usaha Wendy untuk benar-benar menerima fakta dirinya sudah menjadi istri seseorang. Jaehyun tidak tau kalau Wendy menolak semua tawaran kencan pria yang menyukainya karena status pernikahan mereka.

Lain hal dengan Jaehyun yang sembrono merasa status pernikahan mereka hanyalah sebuah status. Dirinya masih dengan bebas main kesana kemari layaknya seorang bujang.

Mereka sempat membuat kesepakatan untuk bercerai setelah 1 tahun menikah kelak, namun lama-lama Wendy seperti keberatan dengan keputusan tersebut. Selain karena dirinya sangat menyayangi ayahnya juga ayah mertuanya,  tapi karena ia yakin pernikahan itu seharusnya menjadi suatu hal yang sakral dan hanya dilakukan sekali dalam seumur hidup.

Belum juga mencoba, sudah menyerah. Wendy memutuskan untuk menarik kembali keputusannya dalam diam tanpa diketahui oleh Jaehyun, dan berusaha menjalaninya sendirian.

...

Pada saat latihan menembak, Jaehyun benar ada disana dan memang berlatih. Melihat keberadaan Jaehyun di ujung matanya, membuat jantung Wendy berdegup kencang. Bukan karena jatuh cinta, karena kembali teringat dengan masalah mereka kemarin.

We Got Married ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang