Chapter 8

1.3K 224 31
                                    

Wendy mendorong kuat tubuh Jaehyun kemudian menatapnya tajam. "Kau salah satu orang yang berkontribusi banyak dalam menyakitiku... bisa-bisanya-"

"Apa yang kau katakan? Aku menyakitimu?" Tanya Jaehyun kaget. Wendy memasang wajah tak percayanya. "Jaehyun, kau serius? Kau benar-benar bertanya apa kau menyakitiku?"

Jaehyun terlihat bingung. "Iya! Kenapa kau tidak bilang padaku kalau aku-"

"Katakan kau bercanda."
"Aku tidak bercanda!"
"Lalu kenapa kau dan Naeun menjalin hubungan dibelakangku!?"
"Apa-kau tau darimana?"
"Aku mendengar desahan kalian hampir tiap minggu ketika kalian melakukan seks di kamarmu!"

Jaehyun mengerutkan dahinya masih terlihat bingung. "B-Baiklah aku mengakui itu. Maafkan aku jika aku mengganggu-"

"Lalu kenapa kau bersikap baik dan perhatian padaku selagi kau juga menjalin hubungan dengan wanita lain dibelakangku?" Tanya Wendy lirih. "Semua itu menyakitiku Jaehyun... kenapa kau tak paham?"

Jaehyun terdiam. "Aku melakukan itu semua karena aku menganggapmu sebagai adik..."

"Aku disini mulai menyayangimu sebagai suami dan memposisikan diri sebagai istri, lalu kau hanya menganggapku adik?" Ujar Wendy lirih.

"Setidaknya hargai aku disini yang sudah sah menjadi istrimu. Legal secara hukum. Aku disini! Lihat aku! Ada aku disini Jaehyun! Apa kau tak punya hati!?"

"Kau pikir bagaimana rasanya jika kau menikah denganku lalu kau mendengar pria lain sedang memasukan penisnya ke dalam diriku setiap minggu dan mendesah keras menyebut nama pria lain? Walau tak cinta tapi tetap sakit... aku merasa seperti sampah tak berguna!"

Wendy menangis sejadi-jadinya. "Aku tau kita sepakat akan menikah kontrak... tapi tak bisakah kau mencoba dulu denganku? Benar-benar mencoba sampai kau memutuskan untuk meninggalkanku atau tidak?"

Wendy mengusap air matanya kemudian berjalan pergi meninggalkan dapur. Langkahnya tiba-tiba terhenti lalu bilang, "Dan coba cek anak Naeun yang kalian aborsi itu anak siapa. Jangan bodoh karena cinta Jae."

...

Setelah kejadian dimana Wendy akhirnya mengeluarkan seluruh unek-uneknya pada Jaehyun juga secara tidak langsung mengakui bahwa dirinya mulai menyayangi sosok Jaehyun, Wendy tidak pernah berangkat dan pulang kerja bersama lagi dengannya.

Tiap pagi Wendy berangkat naik bus, pulang naik bus. Sudah tidak saling menyapa walau Jaehyun terlihat sangat ingin menyapa, ia merasa banyak hal yang harus mereka perjelas dan selesaikan seusai malam itu. Tapi Wendy terus menghindarinya.

Ada kebiasaan lucu Wendy yang sepertinya sulit untuk diubah, yaitu tetap menyiapkan bekal makan untuk Jaehyun bawa ke kantor setiap harinya. Padahal Jaehyun bisa beli sendiri.

Tok tok tok

Jaehyun memunculkan kepalanya dari balik pintu ruang kerja Wendy. "Hei! Apa kau mencari Wendy?" Tanya Rose menyapa Jaehyun yang tersenyum kearahnya. "Iya. Apa dia ada?" Tanyanya. "Ada. Dia sedang di dalam ruangan bos, sebentar lagi juga keluar." Jawab Rose.

Wendy keluar dari ruang atasannya mendapati Jaehyun yang bersender di daun pintu ruang kantornya sambil tersenyum. "Ayo makan siang bersama." Ajak Jaehyun. Wendy menatapnya datar.

"Pergi." Usir Wendy dingin kemudian berjalan menuju mejanya namun ditahan oleh Rose. "Aku akan mengerjakannya! Sekalian akan bertemu dengan Johnny!" Potong Rose menghentikan keinginan Wendy untuk menaruh berkas yang memang seharusnya Wendy serahkan pada Johnny.

We Got Married ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang