Chapter 18

1.3K 211 16
                                    

Wendy merasa janggal dengan keheningan antara Jaehyun dan teman-temannya. Winter dan Wendy saling melirik kemudian akhirnya Wendy bertanya, "Apa ada masalah di kantor?"

Jaehyun tersedak makanannya ketika Wendy bertanya begitu. "E-Eh... hati-hati makannya..." Wendy mengusap punggung Jaehyun dengan tatapan bingung. Johnny, Doyoung dan Yuta saling melirik satu sama lain.

"Wan, kau dirumah dengan siapa jika Jaehyun tidak ada?" Tanya Doyoung. "Dengan Winter." Jawab Wendy dengan polosnya. Tidak salah karena memang jika Jaehyun tidak ada, maka dirinya bersama Winter. Karena Winter ada dirumahnya.

"Lalu seandainya Jaehyun lembur dan tidak pulang? Siapa yang menjagamu?" Tanya Yuta. Wendy mengerutkan dahinya. "Ya... Winter... kan hanya ada Winter sekarang. Memangnya kenapa?" Wendy terlihat cemas.

"Kalian mau kemana?" Akhirnya Wendy mulai menangkap arah pembicaraan mereka. Tak ada satupun dari mereka yang sanggup menatap Wendy, akhirnya Wendy menoleh ke arah Jaehyun.

"Apa kau... akan pergi?" Tanya Wendy ragu. Jaehyun hanya bisa diam sembari menatapnya. "Tugas keluar kota kah?" Tanya Wendy lagi. Jaehyun menganggukan kepalanya pelan.

"Lalu kenapa kalian semua diam begini?" Tanya Wendy bingung. Johnny menatap Jaehyun yang terlihat sama bingungnya. "Jaehyun takut... kau sedih?" Ucap Yuta dengan nada bertanya yang tak yakin.

"Aku pergi selama sebulan Wan. Apa kau akan baik-baik saja?" Tanya Jaehyun. Wendy merengut. "Ya tentu akan sulit Jae, tapi aku kan ada teman-teman yang lain disini yang bisa tinggal denganku selama kau bertugas. Kau tenang saja. Memangnya kau tugas kemana?" Jawab Wendy dengan penuh pengertian.

"Jeju. Ada proyek pembuatan dermaga angkatan laut, komandan ingin aku mengawasi proyek tersebut." Jawab Jaehyun dengan tidak bersemangat. "Apa kalian bertiga juga ikut kesana?"

Ketiga temannya Jaehyun menggelengkan kepala. "Kami tidak diperintahkan untuk ikut, jadi kami... akan ada di kantor." Jawab Doyoung. "Oh, baiklah." Diluar dugaan ternyata respon Wendy jauh lebih santai dari yang Jaehyun kira. Jaehyun yang kelewat percaya diri ternyata.

"Aish! Jinjja! Lalu untuk apa kita kemari!?" Doyoung protes. Telinga Jaehyun memerah malu sedangkan Wendy kembali dibuat bingung. "Suamimu meminta kami kesini untuk bantu bilang soal dirinya yang harus pergi ke Jeju selama sebulan, tapi ternyata kau biasa saja!"

Winter tersedak makanannya kemudian tertawa terbahak-bahak. Sedangkan Wendy sudah tersenyum menahan tawa sembari melirik Jaehyun yang tersenyum salah tingkah dengan mulut yang mengunyah makanan.

"Aku sudah ditinggal olehnya sejak awal menikah, jadi tidak ada bedanya." Jawab Wendy santai. "Ditinggal bagaimana maksudmu? Aku selalu serumah." Elak Jaehyun merasa dirinya tidak pernah kemana-mana selain dirumah.

"Hanya ragamu yang dirumah, jiwamu masih di rumah 'sahabat'mu." Pancing Wendy lagi namun kali ini Wendy berniat hanya sebatas candaan karena sudah tidak ada dendam apapun. Ia terlalu lelah untuk memikirkan masalah tersebut. Akal sehatnya jauh lebih penting.

"Mau aku bawakan pisau dapur sekalian?" Dorong Winter dengan gemas. "Sempat-sempatnya mengajak bertengkar padahal akan berpisah selama satu bulan." Omel sang adik.

Wendy hanya memutar bola matanya jengah. "Kau cari sahabat baru saja nanti di Jeju! Supaya ada yang menemani." Dasar Wendy, pancingannya tidak selesai sampai disitu ternyata. "Kau gila memang. Suami dinas malah dipancing berselingkuh!"

Wendy menatap Johnny, Yuta dan Doyoung yang terlihat diam tidak nyaman. "Kalian... aku hanya bercanda. Aku tidak serius! Tadi semua itu hanya candaan! Jangan begini aku jadi merasa bersalah karena membuat kalian tidak nyaman ㅠ.ㅠ"

We Got Married ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang