#1

1.4K 170 23
                                    

Rose, Joy, Seulgi dan Jennie menatap Wendy dari kejauhan dengan tatapan bingung. "Kau yakin dia tidak sedang bertengkar dengan Jaehyun?" Tanya Rose. Ketiga teman lainnya menggelengkan kepala.

"Atau mungkin dia baru menghadap atasan?" Tebak Seulgi lagi. "Seingatku tidak. Bukannya dia baru datang ke kantor? Sedari pagi aku selalu bersamanya." Ujar Joy merengut.

"Lalu kenapa dia menghindari kita semua ㅠ.ㅠ" Jennie merengek sedih. Ia benci ketika Wendy mengabaikannya.

...

Wendy akui moodnya 2 hari terakhir sangat buruk. Entah karena apa tapi ia menghindari banyak orang, seperti menarik diri dari interaksi sosial yang tidak diperlukan. Ia mudah lelah ketika terlalu banyak berinteraksi dengan orang.

Jaehyun dan Wendy benar-benar mengulang janji pernikahan mereka dan mengadakan pernikahan 'kedua' mereka di taman belakang rumah. Hanya mengundang keluarga juga teman-teman terdekat seminggu sebelum mereka pergi berbulan madu.

Sudah 3 bulan setelah mereka pergi bulan madu dan kini pernikahan mereka seperti pernikahan normal lainnya dimana terkadang mereka berinteraksi manis ketika mereka bertemu ditengah pekerjaan.

"Kau mau kopi? Aku akan pergi beli kopi dengan Johnny sebentar." Tawar Rose memberanikan diri untuk memulai perbincangan dengan Wendy yang seharian ini tidak banyak berekspresi. Wendy menoleh cepat. "Aku boleh ikut tidak?"

Rose menaikkan kedua alisnya terkejut. "T-Tentu!" Jawabnya setengah bingung. Wendy bangkit dari kursi kantornya dan berjalan keluar kantor meninggalkan Rose yang menghela nafas panjang.

...

"Hey!" Sapa Johnny dari ujung lorong yang tentunya ditemani Jaehyun. "Wendy bilang ingin ikut." Ucap Rose sambil tersenyum penuh arti pada Johnny. Jaehyun menaikkan kedua alisnya.

"Kau mau ikut dengan mereka? Tidak akan menemaniku di kantor?" Tanya Jaehyun sedih. Wendy menatap langit kemudian menghela nafas. "Baiklah. Aku tidak jadi ikut. Aku mau dengan Jaehyun."

Jaehyun merentangkan kedua tangannya meminta pelukan dan Wendy langsung menerimanya dengan sangat manja. Rose tersenyum. Ia yakin Wendy membutuhkan Jaehyun lebih dari kopi yang ia akan beli, Jaehyun adalah segalanya.

...

"Kau ini kenapa hm? Teman-temanmu menanyakan keadaanmu karena kau terlihat sangat murung hari ini." Tanya Jaehyun lembut sembari membiarkan sang istri memeluknya manja. Wendy hanya diam tidak menjawab.

"PMS?" Tanya Jaehyun lagi. Wendy terkekeh. "Bisa jadi. Entahlah. Sepertinya karena kabar kesehatan ayahmu mulai menurun berefek cukup besar untukku."

Ayah Jaehyun mulai mengalami banyak masalah dengan kesehatannya. Normal mengingat memang usianya yang sudah tidak muda lagi, namun tetap saja hal tersebut cukup mengambil banyak tempat di pikirannya.

Jaehyun mengecup lembut kening Wendy. "Tidak usah terlalu dipikirkan. He is gonna be fine." Jaehyun mengusap lembut punggung Wendy. Tak ada respon lagi dari Wendy. Ia berasumsi Wendy memang sedang tidak mood untuk berbicara saja hari itu.

"Apa kau akan lembur?" Tanya Wendy masih enggan melepaskan pelukannya pada sang suami. "Tidak. Malah pulang lebih cepat. Jam 3 juga sudah selesai, kenapa?"

"Makan diluar?" Tumben sekali Wendy mengajak makan diluar. "Ok. Makan dimana?"

"Hmm... ayo kita cari makanan pinggir jalan!"

...

Cklek

"Wendy ada?" Jaehyun memunculkan kepalanya dari balik pintu ruang kantor Wendy. Johnny tersenyum lalu menunjuk ke arah Wendy yang sedang berbincang dengan teman-temannya. "Suamimu datang!" Panggil Johnny.

We Got Married ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang