Chapter 29

1.4K 187 37
                                    

"Kalian berdua terlihat sangat asik berdua aku jadi ingin ikut berbincang." Protes Jaehyun setelah Koeun kembali bergabung dengan tim pelatihannya sedangkan Wendy berdiri di sebelah Jaehyun yang masih setengah basah mengenakan wet suit nya.

"Kau posesif bahkan ketika aku berbincang dengan sesama jenis?" Cibir Wendy dengan wajah tak habis pikirnya. "Bukan begitu, tapi kau tau kan kalau dia- ya kau tau lah."

"Iya menempelimu aku tau. Maka dari itu aku menawarinya senior lain yang jelas lajang dan bukan suami orang! Aku cerdas bukan?" Wendy tersenyum lebar menunggu pujian dari Jaehyun tapi yang ia dapatkan malah toyoran di kening.

"Benar-benar ya, bagaimana bisa kau baru mengenal seorang junior lalu langsung menjodohkannya dengan senior lajang?" Omel Jaehyun. Wendy mendecih kesal, "Ya kan aku melindungimu! Bagaimana sih... malah di marahi." Rajuknya.

"JAEHYUN!" Panggil Yuta tanda dirinya harus kembali melatih para junior. "Sana!" Usir Wendy. Jaehyun memajukan wajahnya untuk mengasongkan pipi kanannya. Wendy memasang wajah jijik, "Apa-apaan itu? Kau harus segera kesana komandan."

"Aku butuh recharge, cepat." Tagih Jaehyun lagi. "Tidak mau! Ini sedang di tempat kerja!" Wendy menolaknya mentah-mentah.

"Ck." Jaehyun menarik pinggang Wendy kemudian memagut dalam-dalam bibir sang istri, menciumnya seperti tiada hari esok. Wendy disisi lain memukuli dadanya dan berontak berusaha melepaskan diri.

"HOI! YANG BENAR SAJA! KALIAN BERCIUMAN DITENGAH JAM KERJA!? TAK SOPAN SEKALI KEPADA KAMI YANG TAK PUNYA KEKASIH!" Bentak Doyoung tak terima melihat pemandangan romantis tersebut.

Jaehyun terkekeh mendengar teriakan teman-temannya yang lain lalu dengan sengaja menggigit lembut bibir bawah Wendy kemudian menariknya sensual. "Kita lanjutkan sisanya di rumah."

Lalu meninggalkan Wendy yang masih terdiam kaget sembari memegangi bibirnya yang jelas basah dan membengkak saat ini. Joy, Seulgi, Rose dan Jennie disisi lain sudah menertawai ekspresi wajah Wendy sejak awal Jaehyun pergi meninggalkannya.

"Kukira kalian sudah main jauh, ternyata make out saja masih terkejut?" Tanya Jennie dengan nada menyepelekan. "Itu make out pertama kami..." Jawab Wendy masih dengan wajah terkejutnya. Jennie malah ikut terkejut. "HAH!? SELAMA 10 BULAN MENIKAH!?"

Wendy menganggukan kepalanya pelan. "Kalian sudah akur sejak 4 bulan yang lalu! Kalian tidak melakukan apa-apa!?" Joy ikut bertanya dengan nada terkejutnya. "Melakukan apa maksud kalian?"

"Tentu saja seks!" Jennie menyebut kata tersebut secara gamblang dengan volume besar melawan deburan ombak. Untung tidak ada orang lain selain mereka disana.

"Aku masih virgin." Jawab Wendy lagi masih dengan ekspresi wajah yang sama. "Kau pasti bercanda." Seulgi menunggu Wendy mengatakan bahwa semua yang ia katakan itu tidak benar, tapi Wendy hanya diam seperti memberi afirmasi bahwa semua yang ia katakan adalah fakta.

"K-Kau!? JADI SELAMA INI JAEHYUN BERMAIN SOLO!?" Lagi-lagi Jennie berteriak histeris.

"KENAPA KALIAN JADI MENGOREK URUSAN KEGIATAN SEKSUAL RUMAH TANGGAKU!?" Wendy seperti baru menyadari bahwa pembicaraannya semakin lama semakin dalam dan semakin kemana-mana.

"Kau tak lihat suamimu secara teknis adalah seorang atlit? Wendy, hormonnya meledak-ledak- HM!" Rose menutup mulut Jennie dengan sepotong roti. "Aku sungguh merasa geli dan tidak nyaman dengan topik ini. Hentikan, aku mohon."

"Well, kau harus terbiasa karena kelak saat kau dan Johnny menikah, giliranmu yang kami interogasi." Joy langsung berlari menghindar ketika Rose bersiap akan menjambak rambutnya tanpa ampun.

"Benar kata Yuta, kita terlalu liar untuk menjadi seorang wanita." Wendy menghela nafas pasrah.

...

Wendy dan Jaehyun menatap foto pernikahan baru mereka yang terpajang di ruang TV, tepat berada di atas TV karena rumah mereka memiliki langit-langit yang tinggi mengingat rumahnya memiliki 2 lantai.

"Aku terlihat cantik disana..." Puji Wendy pada dirinya sendiri. Jaehyun terkekeh. "Matamu harus di cek." Wendy menoleh dengan cepat lalu bersiap akan melempar Jaehyun dengan sandal tidurnya.

"Aku berniat akan memasak jappaguri malam ini. Akan ku pastikan kau tidak kebagian dan kelaparan sampai besok pa- YAAAA!!" Wendy berlari kabur dari Jaehyun ketika Jaehyun melompat melewati sofa untuk menerjangnya ketika Wendy berkata akan membiarkannya kelaparan.

...

Khusus malam itu, Jaehyun mengajak Wendy untuk makan di ruang TV karena dirinya sedang sangat ingin menonton film yang berjudul The Call.

"Jae," Panggil Wendy. "Hm?" Jaehyun menjawab sambil mengunyah dan matanya masih lurus menatap latar TV didepannya. "Rumah terasa sangat sepi jika hanya ada kita berdua."

"Apa ini? Kau sudah siap untuk punya anak?" Jaehyun bertanya dengan santainya, sampai membuat Wendy ingin sekali menarik hidung Jaehyun sekeras-kerasnya. "Kita tidak akan pernah punya percakapan yang normal bukan?"

"Tentunya. Karena siapa disini yang normal? Tidak ada." Masuk di akal.

"Aku ingin punya peliharaan, anjing atau kucing terserah apapun. Setidaknya ada yang bisa aku urus dan bisa menerima perhatianku." Usul Wendy.

"Aku butuh untuk kau urus dan aku butuh perhatianmu."
"Tapi kau bukan peliharaan."
"Tapi aku bisa dipelihara."
"Bukan manusia! Ish! Binatang!"
"Akan kupikirkan dulu."

Wendy merengut mendengar jawaban Jaehyun. "Baiklah." Jawabnya pasrah.

"Wan," Kini giliran Jaehyun yang memanggil Wendy. "Hm?" Jawab Wendy.

"Aku... punya ide lain mengenai pernikahan kita." Wendy berhenti mengunyah dan menunggu ide apa lagi yang Jaehyun punya untuk mengembalikan 6 bulan pernikahan pertama mereka yang tentunya tidak ideal dan penuh drama.

Jaehyun bekerja sangat keras dan benar-benar serius untuk membangun rumah tangganya kembali, jika masih kurang jelas.

Mereka berdua terdiam sambil bertatapan.

"Ayo pergi bulan madu."

...

Keesokan harinya, Wendy baru saja menyelesaikan berkas yang harus ia bereskan hari itu. Setelah Jaehyun mengajak untuk bulan madu, Wendy jadi terpikirkan hal lain untuk mengimbangi hal tersebut.

Ia bangkit dari kursi kantornya dan bergegas untuk menyusul Jaehyun yang sedang mengisi sebuah kelas besar di gedung utama.

"Noona!" Sapa Xiaojun, salah satu juniornya. "Dejun! Jaehyun masih mengisi forum di dalam?" Tanya Wendy. Xiaojun menganggukan kepalanya. "Sekitar 5 menit lagi selesai. Kalau mau masuk, masuk saja!"

"Benarkah? Tidak ada atasan? Aku tidak berani masuk kalau ada atasan di dalam sana..." Wendy melirik sejenak ke arah pintu ruang forum. "Tidak ada~ semuanya junior Pak Jaehyun, noona tenang saja!"

Wendy tertawa. "Hanya kau yang memanggil Jaehyun dengan panggilan bapak sedangkan memanggil aku dengan panggilan noona ㅋㅋㅋ"

"Mau aku ubah jadi ibu?" Xiaojun menawarkan secara serius. "Tidak! Jangan! Kau sudah melakukan yang paling benar! Panggil dia bapak, panggil aku noona. Sudah tepat."

"Aku masuk kalai begitu. Terima kasih! Oh!" Wendy mundur kembali untuk kembali berdiri di hadapan Xiaojun yang menatapnya bingung.

"Kau dan Koeun, apa kabar?"

...


BENAR-BENAR AKAN SELESAI SEBENTAR LAGI GAESSSS

Btw, doain dong. Aku mau magang di pengadilan agama nih
Cocok gini sama cerita kawinan yg sedang di garap🌚

We Got Married ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang