Baru kali ini menurut Jaehyun, paginya terasa seceria ini. Hanya karena menemukan Wendy yang lagi-lagi tenggelam di ketiaknya, seharusnya menjadi hal yang konyol tapi khusus pagi itu, Jaehyun menemukan hal tersebut sangat manis dan lucu.
"Hey," Jaehyun menggeser sedikit tubuhnya supaya ia dapat melihat wajah Wendy yang seperti anak kecil ketika terlelap dengan lebih jelas. "Hey~" Kali ini Jaehyun menusuk-nusuk pipi gembul Wendy yang menurutnya sehalus mochi.
"Ish Jaehyun..." Gumam Wendy kesal karena tidurnya diganggu oleh sang suami. "Dih, pagi pertama kita sebagai suami-istri normal ini. Tidak senang?" Tanya Jaehyun masih dengan senyum lebarnya. Wendy akhirnya membuka kedua matanya dengan susah payah.
"Tentu saja senang, tapi tetap saja waktu tidurku itu sangat berharga, pak suami." Ujarnya dengan suara parau khas orang bangun tidur. Jaehyun langsung meringkus tubuh Wendy dengan gemas dan memeluknya erat.
"Terus panggil aku dengan panggilan 'pak suami'. Aku suka." Ucapnya tepat di telinga Wendy. "Aku sungguh tidak bisa jika kau berlaku manis seperti ini," Jawab Wendy pasrah ketika tubuh kecilnya tertutup habis oleh tubuh bongsor Jaehyun.
"Kenapa?" Kini Jaehyun menatap wajah Wendy dengan jarak yang sangat dekat. "Berlaku manis seperti ini maksudmu?" Goda Jaehyun. Wendy tersenyum kemudian menepuk kening Jaehyun dengan cukup keras. "Tepat sekali."
"Kau sungguh tidak bisa di ajak romantis ya." Keluh Jaehyun. "Karena aku salah tingkah bodoh. Aku tidak tau cara merespon tindakan romantis atau intim seperti ini." Jawab Wendy dengan sangat jujur. Hal yang Jaehyun sukai, kejujuran Wendy.
"Aku ajari, mau?" Tanya Jaehyun nakal. "Ini masih pagi, yang benar saja..." Wendy meronta minta keluar dari kungkungan Jaehyun, tapi tentu saja tidak akan memberikan hasil apapun. Tubuh Jaehyun secara jelas jauh lebih besar darinya.
"Aku bahagia menikah denganmu."
Wendy tertegun dengan apa yang Jaehyun tiba-tiba katakan. "A-Apa?"
"I'm happy to be married to you, stupid." Ulang Jaehyun diiringi tawa kecil. "Ayo! Bersiap!" Jaehyun akhirnya melepaskan Wendy dan bangkit dari kasur. "Mark dan Winter akan bertemu dengan kita di studio foto, jadi kita hanya tinggal pergi."
Agenda mereka untuk memoto ulang foto pernikahan mereka benar-bener terwujud. Jaehyun tidak menunda lama dan langsung meminta tolong pada Mark untuk mencari studio foto yang bisa di booking secepatnya.
"Baiklah." Wendy langsung bangkit dari kasur kemudian buru-buru mendahului Jaehyun masuk ke dalam kamar mandi. Jaehyun diam pasrah karena kini dia harus menunggu Wendy supaya bisa mandi.
Wendy memunculkan sedikit kepalanya dengan senyuman jahil. "Kenapa masih disitu?"
Jaehyun kaget dan malah diam tidak tau harus menjawab dan bertindak apa. "E-Euh... a-aku-"
"Tidak mau mandi bersama?" Tanya Wendy lagi. Telinga Jaehyun memerah total mendengar ajakan Wendy. "Tidak. Kau pasti bercanda." Jaehyun menolak.
"Hm? Baiklah~ Padahal tadinya aku mau membahas luka di dada kiriku jika kau mau." Wendy memasang wajah tak acuhnya. Jaehyun menghela nafas kemudian berjalan cepat ke arah kamar mandi dan-
BLAM!
"Selamat anda baru saja kena prank!" Teriak Wendy dari dalam kamar mandi setelah menutup pintu kamar mandi tepat di wajah Jaehyun. "Kurang ajar memang. HEH!"
...
KAMU SEDANG MEMBACA
We Got Married ✔️
Fanfiction[Wendy/Jaehyun] ; Dua anggota militer yang terpaksa menikah karena wasiat terakhir mendiang ibu mereka, melewati banyak drama pernikahan yang dingin. Apa saja yang membuat mereka bersatu?