Chapter 21 - Akhir dari Kepalsuan

23 1 2
                                    

Sesuai yang dikatakan Nichijou tadi, saat ini mereka berdua sedang berada di dalam toko peralatan olahraga dan membeli beberapa barang untuk klub sepak bola mereka. Mengingat Nichijou seorang manager klub sepak bola SMA Hashigai jadi hal seperti ini sudah biasa dia lakukan di setiap minggunya.

Tapi yang berbeda kali ini adalah dia sedang  ditemani dengan sesorang yang dicintainya, yaitu Takagawa Ryuuji.

Terlihat mereka saat ini sedang melihat-lihat sepatu sepak bola, mungkin karena Takagawa yang ingin membeli sepatu tersebut membuat Nichijou membantu memilihkannya dan pada akhirnya mereka jadi sedikit lebih lama berada di dalam toko ini. Ya mungkin karena banyak pilihan sepatunya membuat Takagawa serta Nichijou kesulitan memilih satu diantara puluhan sepatu yang terbaris rapi di rak tersebut.

Aku yang melihat hal itu dari kejauhan membuatku kesal sendiri, bukan karena mereka yang sedang menikmati kencan mereka, melainkan karena wanita yang saat ini sedang ramai sendiri di belakangku.

“ Nee... nee... Arata. Bolehkah aku membeli sepatu ini? Hana-san bilang kalau aku harus sering berolahraga pagi, jadi aku belum sempat untuk membeli sepatunya, nee... nee... aku beli ya. ”

“ Kalau kau mau membelinya kenapa kau harus meminta izin kepadaku? Bukannya tinggal ambil dan taruh di meja kasir sebelah sana?.  ”

“ Yah... bukannya uang untuk membelinya ada padamu? Bagaimana aku bisa membayarnya kalau aku tidak memegang uangnya?. ”

Aku pun menghela napas setelah mendengar ucapan dari Masami-san itu. Ya yang dia ucapkan itu memang benar, jika ingin membawa barang dari sini kami harus membayarnya terlebih dengan yang namanya uang. Kalian juga mengetahui hal itu bukan, oleh karena itu...

“ Kita pergi dari sini Masami-san. ” Ucapku dengan menarik Masami-san keluar dari toko peralatan olahraga ini.

Jika dia mau menguras habis uangku maka setidaknya aku ingin mendengar kalau nanti dia akan mengganti uang yang dia pakai untuk membeli barang-barang yang dia inginkan hari ini. Ya... setidaknya hal itu yang ingin kudengar setelah memakai uangku seenaknya.

Disaat aku sedang menarik Masami-san untuk menjauh dari toko tersebut, aku pun merasakan smartphone yang ada disakuku bergetar. Mengetahui hal itu dengan cepat aku pun mengambil smartphone ku dan kulihat dilayarnya terdapat notifikasi pesan masuk dari nomor yang tak dikenal.

Bila dilihat lagi, sekilas nomor itu adalah nomor yang telah menelponku tadi siang dan aku yang menyadari hal itu langsung membuka pesan tersebut dan membacanya.

“ Ada apa Arata? Apa itu dari Nichijou?. ”

“ Ah tidak, ini dari orang lain dan bisakah kau menahan untuk tidak membeli sesuatu lagi?. ” Ucapku sembari membalas pesan tersebut.

Dan setelah membalas pesan itu, aku pun memasukkan kembali smartphone ku kedalam saku ku.

Setelah pergi agak jauh dari toko tersebut Masami-san pun menatapku dengan penuh curiga, disaat seperti ini aku hanya bisa mengalihkan pandanganku tanpa menunjukkan rasa panikku sedikitpun kepadanya.

Mengingat dia merupakan bodyguard yang berpengalaman tidak mungkin kalau dia tidak bisa membaca suasana hati ataupun raut wajah dari orang-orang disekitarnya, terlebih lagi kalau itu menyangkut Rina ataupun Rena.

“ Kau... sedang menyembunyikan sesuatu dariku ya Arata... ” Ucapnya dengan seringainya yang sedikit menyebalkan itu.

Sial, dia langsung tahu ya. Padahal aku sudah membuat wajah tidak panik ku senatural mungkin, tapi tetap saja dia bisa membacanya.

Menambah kebohongan disaat seperti ini tidaklah baik, jika memang Masami-san sudah menyadarinya maka pilihan satu-satunya adalah memberitahu apa yang sedang kusembunyikan darinya, meskipun ini akan sedikit merepotkan.

Watashi wa shujinkōde wanai ( I'm Not The Main Character )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang