Chapter 18 - Apa Ini Termasuk Tugasku?

46 3 0
                                    

Chapter 18 – Apa Ini Termasuk Tugasku?

Kebodohan adalah suatu hal yang dimiliki oleh setiap manusia, bahkan hewan sekalipun mempunyai hal tersebut. Membicarakan tentang hewan mereka hanya memiliki hawa nafsu saja, tidak mempunyai akal pikiran. Tetapi lain lagi jika itu manusia, mereka mempunyai kedua itu, akal pikiran serta hawa nafsu bersatu padu di dalam diri mereka.

Mungkin kalian akan berpikir apa hubungannya dengan kebodohan. Jika kalian mau berpikir lagi maka kalian akan tahu apa hubungan diantara kebodohan serta hawa nafsu dan akal pikiran. Baiklah... sebagai seseorang yang pernah memilliki sebuah pengalaman dengan namanya kebodohan ini, akan aku beritahu apa hubungan mereka.

Kebodohan bisa diibaratkan sebagai hawa nafsu, nafsu yang ingin menunjukkan kepada seseorang tentang apa yang kalian ingin lakukan. Jika akal pikiran, kalian akan dituntut untuk berpikir bagaimana cara kalian menunjukkan kebodohan itu kepada seseorang.

Ya, itu adalah hubungannya. Meskipun itu hanya pemikiranku saja, tapi semua itu adalah dari pengalaman hidupku.

Baiklah lebih baik kita tinggalkan obrolan tidak penting ini, karena saat ini aku berada di gymnasium sekolah dan melihat seorang murid perempuan yang menjadi target klub kami sedang latihan pertunjukkan drama.

Seperti yang kulihat, mereka semua ingin menampilkan pertunjukkan drama Romeo and Juilet. Aku tidak tahu dengan jalan pikiran klub drama tapi... bisakah kalian tidak mempertunjukkan pentas drama itu untuk yang kedua kalinya?.

Kalau tidak salah ingat tahun lalu mereka menampilkan drama yang sama, yaitu Romeo and Juilet, tapi karena ada suatu kendala dalam pentas drama tahun lalu, mungkin hal itu menyebabkan trauma yang berat bagi mereka semua, dan sebagai rasa pembalasan dendam mereka akibat gagalnya pentas tahun lalu, mereka akhirnya menampilkan drama yang sama.

Meskipun hanya spekulasiku saja, tapi sepertinya itu memang yang terjadi.

Tapi jika dipikir lagi... masalah perempuan ini sedikit terlalu mudah, dan seharusnya aku juga tidak perlu turun tangan langsung untuk menangani masalah perempuan ini. Karena masalah dimilikinya adalah masalah hal yang harus dia tuntaskan sendiri.

Kali ini yang menemaniku adalah Kuruna dan Natsumi, meskipun mereka adalah pembawa masalah tapi aku yakin mereka bisa melakukannya, aku hanya cukup bermain dibelakang layar dan bertindak sebagai seorang yang tidak penting dalam pemecahan malasah perempuan yang bernama Onoya Suika ini.

“ Jadi... dia adalah Onoya Suika-san ya... masalah yang dimiliki... dia merasa takut gagal untuk kedua kalinya, hm? Memangnya apa yang pernah terjadi dengannya?. ” Ucap Kuruna dengan melihat formulir pengajuan masalah dari OSIS itu.

“ Kalau tidak salah tahun lalu Suika-san pernah mementaskan drama yang sama, Romeo and Juliet. Tapi karena dia yang tiba-tiba lupa dialognya karena gugup jadinya pentas itu dihentikan sementara pada hari pertama Festival Budaya, dan keesokan harinya Suika-san yang berperan sebagai Juliet akhirnya digantikan oleh kakak kelasnya. ” Ucap Natsumi menjawab pertanyaan Kuruna.

“ Begitu ya, jadi itu maksudnya kalau  dia tidak ingin gagal untuk yang kedua kalinya. Kalau begitu mari kita bantu dia, memang aku tidak tahu bagaimana cara membantu Onoya-san tapi aku akan berusaha dengan keras!. ”

“ Semangat yang bagus Kuruna-san, kalau begitu ayo kita sapa dia. ”

“ Tunggu dulu kalian berdua, lebih baik kita sapa dia setelah latihan mereka semua selesai. Saat melihat keseriusan mereka diatas panggung... apa kalian tidak merasa bahwa saat ini bukan waktu yang pas untuk memulai kegiatan klub kita?. ”

Ya... aku bisa melihat mereka yang ada diatas panggung itu sedang fokus dengan latihan mereka. Dan itu adalah pembuktian mereka bahwa mereka serius dengan pementasan kali ini, mereka tidak ingin ada kegagalan lagi seperti tahun lalu, apalagi bagi Onoya-san.

Watashi wa shujinkōde wanai ( I'm Not The Main Character )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang