Chapter 19 - Takagawa Dan Masalah Cintanya

30 1 0
                                    

Takagawa Ryuuji, dia adalah sosok manusia yang paling dicari di dunia ini. Mampu bersosialisasi dengan mudah, percaya diri, atletis, dan yang paling penting dia populer dikalangan kaum hawa. Benar-benar sosok yang sempurna dan idaman dari setiap anak laki-laki. Banyak dari mereka yang ingin terlahir seperti dirinya.

Ya, itulah yang bisa aku deskripsikan tentang Takagawa Ryuuji ini. Seharusnya orang sepertiku yang tidak ingin terlibat dengan masalah ataupun kehidupan orang lain tidak berhak berteman ataupun berada di dekatnya. Dan juga orang seperti Takagawa adalah orang yang harus aku jauhi.

Tapi... kenapa harus jadi seperti ini?.

" Maafkan aku karena telah memaksamu untuk datang kemari, tenang saja... aku yang akan mentraktirmu. " Ucap Takagawa dengan diakhiri senyuman yang penuh dengan pesonanya.

Aku yang mendengar serta melihat hal itu hanya bisa menghela napas untuk melepaskan rasa kesalku. Saat ini kami berdua sedang berada di cafe dan seperti biasa, jika ada orang tampan yang sedang mengunjungi toko ataupun tempat seperti ini, tidak ada yang namanya para anak perempuan yang histeris maupun curi-curi pandang ke arahnya.

Ini adalah hal yang lumrah, jadi aku tidak akan mengomentari hal apapun sekarang. Jika kalian ingin tahu bagaimana aku bisa sampai disini maka akan aku jelaskan dengan senang hati.

Dipagi hari yang cerah, dengan angin sejuk yang masuk dari jendela kamarku disanalah semua ini berawal. Saat aku sedang meregangkan otot ku aku mendengar dering telepon masuk dari smartphone ku. Awalnya aku kira itu adalah Kuruna, karena ini hari minggu aku berpikir dia ingin pergi ke suatu tempat tapi tiba-tiba kebahagian itu sirna dengan cepatnya, soalnya saat aku melihat siapa yang menelpon ku tidak terdapat nama yang tercantum disana dan hanya memperlihatkan nomor yang tak dikenal.

Seketika itu intuisi ku berkata akan jadi masalah jika aku mengangkat nomor yang tak dikenal ini, maka dengan begitu yang harus aku lakukan adalah menghiraukan panggilan darinya. Itu adalah hal yang harus aku lakukan sebagai Katsugi Arata yang sekarang.

Panggilan pun berhenti dan berganti menjadi nada pesan masuk, awalnya aku membiarkannya namun tanpa diberikan jeda sedikitpun, nada dari pesan masuk itu terus terdengar terus menurus dan membuatku kesal sendiri saat mendengarnya. Dengan cepatnya aku meraih smartphone ku dan membaca pesan masuk tersebut.

Pengirimnya dari nomor yang tak dikenal tadi, dan saat aku membaca pesan itu disana hanya tertulis nama ku, sampai aku menggesernya kebawah hanya ada tulisan namaku saja dan tidak lebih dari itu. Aku melihat hal ini dengan gemetar karena geram.

" Apa- apaan ini, siapa sebenarnya orang ini?. "

Saat aku sedang geram tiba - tiba terdapat panggilan masuk, akupun menerimanya dan mencoba untuk tenang terlebih dahulu takut kalau orang ini penting bagiku.

Namun...

" Halo Katsugi, ini aku Takagawa... maukah kau datang ke cafe- "

" Tidak. "

" Etto... maukah kau... "

" Tidak. "

" Bisakah kau mendengarkan terlebih dahulu. "

" Tidak. Kalau tidak ada hal yang penting aku tutup. "

" Eh tunggu Katsugi! Aku butuh- "

Aku pun menutup panggilan dari Takagawa dan melemparkan smartphone ku ke kasur. Bisakah masalah tidak hadir di hari liburku? Aku benar-benar membutuhkan istirahat sekarang, sudah banyak masalah yang aku atasi selama ini, bahkan aku mengorbankan hari liburku bersama Kuruna di musim panas untuk sebuah Klub yang tak ku harapkan, ini sungguh melelahkan, apa kau tahu itu.

Watashi wa shujinkōde wanai ( I'm Not The Main Character )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang