Chapter 15 - Kebenaran Dari Sebuah Dosa

72 4 1
                                    

Di rumah yang mewah nan besar ini aku duduk disalah satu dari sofa yang ada di ruang tamu. Begitu empuknya sampai-sampai aku bisa terlena dengan kesempurnaan dari sofa yang dimiliki keluarga Kashiwagi ini. Namun saat ini bukan hal itu yang harus aku pikirkan.

" Jadi? Jawabannya?. "

" Apa yang sebenarnya kau mau dari keluarga ku?. "

Suara intimidasi yang begitu menakutkan keluar dari mulut wanita cantik yang ada di depan ku. Tanpa mengendurkan tatapan matanya dia terus melototi ku seakan aku adalah musuh yang berbahaya. Sepertinya aku terlalu terburu-buru untuk mengambil keputusan, tapi tidak masalah, aku akan membalikkan keadaan jika ada kesempatan. Yang terpenting saat ini adalah aku harus mengorek segala informasi yang perlu aku dapatkan untuk mengakhiri masalah keluarga mereka di kamp musim panas minggu depan nanti.

" Ya... aku mendengar rumor kalau Kashiwagi Rena memiliki seorang saudara, apa itu benar? Rumor yang sedang dibicarakan banyak orang itu... " Kataku yang sedang mencari celah dari obrolan yang sedikit beresiko ini.

Saat aku berkata seperti itu, ibu dari kedua anak itu menghela napas panjang dan mulai tenang. Sebenarnya hal itu membuat ku ikut tenang juga karena membuat permusuhan dengan perempuan yang telah menjadi seorang ibu adalah hal yang paling menakutkan.

" Mudah terpengaruh dengan cerita yang tidak tahu pasti benar atau tidaknya itu sangatlah tidak baik bagi dirimu, apalagi kau masih muda. Tapi yang pasti Jawabannya adalah tidak, aku tidak memiliki anak selain Rena dan jikalau ada, kalian semua sudah melihatnya dari dulu bukan?. "

" Itu masuk akal, maafkan aku karena tidak sopan tadi. "

" Ya... bukan masalah besar, sudah banyak orang yang menyebarkan rumor seperti itu untuk menjatuhkan nama baik keluarga kami. " Katanya dengan kembali melihat majalahnya kembali.

Sungguh beresiko, itulah yang bisa aku katakan. Tiba - tiba menanyakan masalah utama tanpa ada pendekatan sedikitpun sungguh bodohnya aku.

Baiklah, aku sudah kembali tenang dan aku juga harus mencari rute yang benar kali ini. Setidaknya... aku bisa mendapatkan satu informasi yang penting agar aku bisa mengakhiri masalah mereka berdua.

Namun belum sempat aku mulai berbicara, ibu dari kedua anak ini bertanya kepadaku.

" Bagaimana Rena saat dia bekerja? Apa dia tidak berada dalam masalah saat bersama dengan kalian berdua?. "

Mungkin yang dimaksud kalian ini merujuk kepada Masami-san dan aku tentunya. Ya... jika diingat - ingat lagi tidak ada masalah saat kami berdua menjaga Rina dan Rena.

" Selama ini tidak ada masalah sedikitpun kurasa , selama Masami-san ada didekatnya mungkin masalah apapun itu akan terhindar, dia juga bisa mengatur  beberapa masalah kecil yang terjadi di tempat kerja Rena. " Kataku dengan sedikit memuji kerja Masami-san.

" Oh... dia ternyata cukup berguna juga, aku tidak salah memberikan pekerjaan ini kepadanya. "

Aku masih belum mengerti tentang hubungan Masami-san dengan perempuan yang satu ini, sepertinya dia cukup dekat dengan Masami-san tapi itu bukanlah hal yang harus aku urus kali ini. Biarkan waktu yang menjawabnya.

" Tadi.. " Sebelum dia melanjutkan perkataannya dia pun menaruh majalah yang dia baca tadi di meja depan kami berdua.

" Aku dengar Rena sempat memanggil mu dengan sebutan *Senpai* apakah kau kakak kelas Rena di sekolah?. "

" Ya, aku adalah kakak kelas Rena, saat ini aku masih menginjak kelas 2, apa ada yang salah?. "

Setelah mendengar jawaban ku dia tiba-tiba menghela napas panjang dan mulai menatapku dengan tatapan kasihan. Tunggu apa yang harus di kasihani? Aku sama sekali tidak paham.

Watashi wa shujinkōde wanai ( I'm Not The Main Character )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang