Chapter 8 - Rahasia Dari Dua Artis

90 4 0
                                    

Setelah Rina menemukan buku yang dia cari itu, dia pun bergegas pergi dari perpustakaan ini.

Dan juga saat ini pekerjaan ku telah selesai, apa salahnya jika aku melihat pekerjaan perempuan itu.

Ya.. hanya untuk menghabiskan waktu luang saja, daripada berdiri disini tanpa melakukan apapun.

Aku dengar gosip yang beredar tadi pagi, tapi.. yang menjadi masalahnya adalah kenapa dia menolaknya?.

Aku pun pergi ketempat Sakayanagi-san berada setelah menanyakan dimana Sakayanagi-san kepada penjaga perpustakaan yang bernama Kana Hanegawa itu.

Meskipun aku tidak membantu merapikan buku - buku yang dibawa oleh Sakayanagi-san itu, aku hanya bisa melihatnya dari belakang dan bersandar di bibir bawah jendela ini dan menikmati angin sepoi-sepoi yang sejuk.

Dan akhirnya aku memberanikan diri untuk bertanya kepadanya tentang kejadian yang sedang menimpanya saat ini.

" Sakayanagi-san.., aku dengar Takagawa menyatakan perasaannya kepadamu, apa benar begitu?. "

Aku pun memulai pembicaraan dengan menanyakan hal yang sedang menjadi pembicaraan hangat di kelasku tadi, dan yang aku dengar adalah Ryuji Takagawa kemarin sore setelah pulang sekolah dia menyatakan perasaannya kepada Natsume.

Bukannya ia terima tapi Sakayanagi-san itu menolak perasaan tulus Takagawa itu.

Dan saat ini tangannya berhenti bergerak memasukkan buku - buku itu ke dalam rak nya, dan mungkin itu juga membuatnya terkejut karena pembahasan seperti ini sangatlah sensitif apalagi saat ini teman - teman nya sedang menjaga jarak dari Sakayanagi-san.

Itu yang aku tahu setelah mengamati nya sejak tadi pagi.

Tapi tidak untuk Takagawa dia sepertinya baik - baik saja sama seperti biasanya, dan dia pun bertingkah layaknya kemarin tidak terjadi apa - apa.

Atau jangan-jangan gosipnya diputar balikkan? Ah maksud ku adalah kemungkinan besar ada yang memutar balikkan gosip tersebut dan membuat mereka yang mendengarnya salah paham.

Kecemburuan atau bisa disebut iri termasuk salah satu tujuh dosa besar, maksudku berbicara seperti ini adalah semua termasuk tujuh dosa besar.

Itu semua terdapat di dalam tubuh manusia tak terkecuali aku.

Jadi singkatnya aku tidak begitu peduli dengan hal tersebut.

" Bagaimana kau tahu itu Katsugi-kun, apa kau diberitahu oleh mereka?. "

Mungkin jika diperhatikan lagi kata 'Mereka' mungkin tertuju ke murid - murid yang ada dikelas ku

" Apa kau bercanda? Mana mungkin aku ikut dalam kehidupan yang kalian sebut kelompok itu, bagiku mereka adalah tokoh tambahan yang tidak berguna, tapi lain lagi kalau mereka berpengaruh di dalam kelas tersebut, aku akan menyebut mereka sebagai Tokoh Utama. " Aku pun menjelaskan tentang pendapat ku tentang mereka semua kepada Sakayanagi-san.

Tapi yang menjadi pertanyaan besarnya adalah kenapa aku memberitahu hal itu kepada Sakayanagi-san?.

Atau jangan-jangan karena aura dari gelar ketua kelas itu yang membuat ku mengatakan kepadanya?.

" Heh.. begitu ya, aku tidak mengenalmu begitu dalam tapi mungkin aku ini juga termasuk tokoh tambahan yang tidak berguna sama seperti yang lainnya bukan?. "

Ya, awalnya aku menganggap Sakayanagi-san sebagai tokoh tambahan yang tidak berguna tapi semenjak aku sedikit mengenalnya, aku menaikkan peringkatnya yaitu menjadi seorang tokoh utama.

Aku hanya bisa berharap kalau dia bisa bertemu dengan kisah yang dia impikan sama seperti pemilik status tokoh utama di mata ku.

Ya, hanya itu harapan ku.

Watashi wa shujinkōde wanai ( I'm Not The Main Character )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang