Chapter 6 - Takdir Untuk Yang Kedua Kalinya

124 3 0
                                    

~~ Sudut Pandang Kuruna ~~

Hari ini sama seperti hari yang biasa aku lalui, namun terkadang terlintas awan hitam yang melayang di atas kota ini.

Ya.. mau bagaimana lagi, ini sudah masuk musim panas jadi melihat awan hitam yang berterbangan di udara bukanlah hal yang patut untuk dikejutkan.

Buktinya kota sebelah telah dilanda hujan kemarin malam.

Setelah mengantar adik kelas yang bernama Yohiko Rina, aku pun melangkahkan kaki ku ke arah pohon yang berada di taman belakang sekolah, disana tidak ada siapapun kecuali seorang laki - laki yang sedang menyandarkan tubuhnya ke pohon besar tersebut.

Sepertinya dia sudah menunggu cukup lama, pikirku, lalu tak lama kemudian aku pun berjalan dengan mengendap - endap, lalu saat aku berada di belakang samping laki - laki itu, aku pun langsung menutup kedua matanya dengan menggunakan kedua tangan ku ini.

" Coba tebak.. "

" Hm.., tangan selembut ini tidak mungkin dimiliki oleh Kuruna..., Siapa kau?. "

Dia tidak mengenali suara ku? Dan apa - apaan coba.., dia bilang tangan ku tidak selembut yang dia kira?.

Ah.. entah kenapa aku dibuat kesal oleh anak laki - laki ini.

Namun, sebelum aku mengatakan kalau yang sedang berada di dekat nya ini aku, dia pun langsung menggenggam erat kedua tangan ku.

Aku pun terheran dengan apa yang ia lakukan saat ini, ada apa dengan nya? Apa dia sedang terkena masalah?.

" Tapi ya.., bagiku tidak ada orang yang memiliki tangan selembut ini selain pacarku, benarkan Kuruna. "

" Ah.., kau rupanya sudah tahu.., aku tadi sempat terkejut saat kau bilang tangan ku tidak selembut yang kau kira. "

Saat aku hendak melepaskan kedua tangan ku dari matanya entah kenapa genggaman nya malah bertambah kuat, aku pun dibuat nya bingung oleh tingkah lakunya ini.

Jarang sekali Arata melakukan hal seperti ini.

" Arata-kun, bisakah kau melepaskan genggaman mu?."

" Aku selalu mencintaimu Kuruna.., jadi.. maukah kau membuatkan ku bekal makan siang setiap hari?. "

Jadi begitu.. aku kira ada masalah yang sedang menimpanya, tapi apa yang dia katakan patut ditanyakan karena aku tidak tahu maksud dari ucapannya saat ini.

" Apa yang kau katakan Arata-kun? Bukankah ada Shiori dirumah? Kau bisa meminta kepadanya bukan?. " Jawabku.

" Kau benar, tapi setelah Shiori pergi siapa yang akan membangunkan ku setiap hari? Lalu siapa yang akan membuatkan ku sarapan dan bekal makan siang untuk ku? Lalu siapa yang akan memasak makan malam di rumah ku?. "

" Ah.., kau banyak mau nya ya Arata-kun, baiklah aku akan menjagamu jika Shiori telah berangkat ke luar negeri nanti."

Lalu dengan cepat Arata-kun tersenyum tipis kearah ku dan sembari berkata.

" Ah sekalian jika kau mau tidur bersa-

" Tidak akan. "

" Sepertinya itu sudah pasti kau tolak, mungkin aku terlalu berlebihan untuk yang kali ini, tapi setidaknya terima kasih karena telah mau mengurus pria yang tidak berguna ini. "

Dia mulai lagi.

" Arata-kun.. "

Aku pun memaksakan tangan ku agar bisa terlepas dari genggamannya dan akhirnya berhasil.

Watashi wa shujinkōde wanai ( I'm Not The Main Character )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang