Chapter 2 - Masalah Kurugaya Kuruna

170 15 0
                                    

~~ Sudut Pandang Kuruna ~~

Cahaya matahari sore menembus dari jendela kelas ku, para siswa maupun siswi bergegas untuk pulang dan mengistirahatkan tubuh mereka untuk esok hari.

Tapi tidak untuk anak itu.

Katsuragi Arata, dia terlihat sangat tenang pada jam pulang seperti ini, rambut hitam cerahnya itu terlihat begitu indah saat terkena sinar mentari sore.

jika mengingat kejadian tadi siang tanpa kusadari aku tersenyum sendiri saat memandang nya dari belakang.

Meskipun dari belakang aku tidak dapat melihat wajahnya secara langsung, tapi mungkin saat ini dia sedang berpikir berbagai macam hal. Aku tidak tahu apa penyebab dia menjadi anak pendiam, tapi sifatnya yang berubah - ubah itu aku menyukainya.

Eh!? Maksud ku bukan menyukainya yang menjerumuskan tentang hal itu, aku menyukainya karena...

Ah~ tidak... aku mengatakannya sekali lagi... Aku malu pada diriku sendiri.

" Kurugaya - san, pulang bareng yuk. "

Saat aku sedang melamun yang tidak jelas tentang Arata-kun, Natsumi teman sekelas ku menyadarkan ku dari lamunan ku itu.

Terimakasih Natsumi-san

" Ah maaf, hari ini aku tidak bisa. "

Aku pun menolak ajakannya hari ini, soalnya orang 'itu' sudah pulang dari pekerjaan luar kota nya, jadi aku harap Natsumi-san mengerti meskipun aku tidak mengatakan hal yang sebenarnya.

" Baiklah, kapan - kapan kita pulang bareng lagi ya, aku duluan. "

" Ya... sampai jumpa Natsumi-san "

Setelah melambaikan tangannya dan menghilang dari balik pintu belakang kelas, murid laki - laki yang ada di depan ku ini pun berdiri setelah diam beberapa saat.

Namun entah kenapa aku langsung menarik blazer hitam nya itu, seperti tidak ingin membiarkannya untuk pergi dari sini. Menyadari perbuatan anehku ini aku langsung terkejut bukan main, dan juga malu disaat yang bersamaan.

Akhirnya sebuah pertanyaan muncul di kepalaku, kenapa aku mencegahnya untuk pergi!?

Arata-kun langsung bertanya kepadaku tentang sedang apa yang kulakukan saat ini. Dia terlihat begitu risih dengan apa yang kuperbuat kepadanya.

" Sekarang apalagi Kurugaya-san?. "

Dia tidak menoleh kemari, tapi dia bertanya dengan nada bicaranya yang dingin sama seperti biasa. Aku tidak tahu yang harus aku lakukan untuk melerusukan semua ini.

Dan sepertinya aku membuatnya marah. Aku harus memberikan sebuah alasan yang tepat agar Arata-kun tidak berpikiran yang aneh terhadapku.

Cepatlah berpikir Kuruna...

" Etto... aku hanya ingin melihat wajah mu saja, apa itu tidak boleh?. "

" Memangnya ada apa di wajah ku?. "

Tamatlah riwayat ku, mungkin Arata-kun akan menganggap ku aneh mulai hari ini. Apa yang harus aku lakukan...

Tapi jika aku berhenti disini maka itu akan jadi terlihat lebih aneh lagi. Kalau begitu berikan yang terbaik Kuruna!.

" Entahlah... aku juga tidak tahu, entah kenapa aku hanya ingin melihat nya saja. "

Ya, itulah yang terucap dari mulutku. Apa mungkin itu kemampuan terbaik ku?

Ah... Habis sudah.

" Kurugaya-san, sehabis pulang sekolah ini aku ada urusan penting dirumah, jadi bisakah kau lepaskan genggaman mu itu?. "

Watashi wa shujinkōde wanai ( I'm Not The Main Character )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang