Halloo semuanyaaaa
Maafkan aku yang sama sekali belum menjamah cerita ini..Wkwkwkw
So happy and luv banyak2 buat kalian yang masih stay sama justin, Adellia dan Bubu.. heheh
Vote& comments jangan lupitaaaaaaaaaa👁👄👁
Hepi reading😌
Malam menjelang, siang tadi selepas mendarat kembali di Jakarta Justin dan Adellia memutuskan untuk beristirahat dirumah.
Kini keduanya duduk berdua di meja makan menikmati puding buah sebagai makan penutup mereka.
"Kamu mulai kuliah kapan Dell?"
"Minggu depan mulai Ospek. Kenapa?"
Justin mengangguk kecil "kalau kamu mau, kita bisa jalan-jalan ke Maldives atau Sumba mungkin?"
"Mau ngapain?" Tanya Adellia
Pria itu menatap istrinya sejenak "honeymoon." Jawab Justin singkat tanpa dosa membuat Adellia memutar matanya malas.
Namun kemudian Adellia mengangguk "Aku mau ke Turkey." Ujar gadis itu, ia akan menepati janjinya malam itu pada Justin. Ia akan membantu Justin, bersama-sama dengan pria itu untuk membuat hubungan mereka berhasil.
Menjalani hubungan mereka layaknya sepasang suami istri yang normal dan harmonis pada umumnya. Memulai semuanya berdua. Hanya berdua. Adellia dan Justin.
"Oke, besok pagi kita berangkat."
Adellia mengangguk.
Sejatinya Justin masih memikirkan putrinya, siapa orangtua yang rela berpisah dengan anaknya? Tak ada bukan?
Namun disisi lain, sekali lagi.. Justin tak ingin egois. Menerima Bulan bukan perkara mudah untuk Adellia.
Saat ini pria itu sedang berusaha, berusaha merebut hati Adellia, memenangkan hati dan cinta istrinya.
Makan malam telah selesai, Adellia memulai rutinitas perawatan malam untuk kulitnya. Sementara Justin sedang membersihkan dirinya di kamar mandi.
"Baju gantinya mas." Ujar Adellia menunjuk sebuah piyama lengkap dengan underwear milik Justin yang baru saja ia siapkan.
Pria itu tersenyum cerah "Thank you."
Selepas makan malam tadi.
"Mas mau kemana?" Tanya Adellia yang melihat Justin membuka pintu kamar milik pria itu tidur belakangan ini.
"Masuk, mas mau istirahat." Jawan Justin dengan ekspresi heran.
"Disini aja." Titah Adellia menunjuk arah kamarnya menggunakan dagu, seolah memerintahkan Justin untuk segera masuk ke sana.
Senyum Justin tersungging lebar. Pria itu berjalan membuntuti Adellia masuk ke kamar itu.
"Aku males packing deh mas." Desah Adellia sembari menghempaskan badannya ke kasur setelah menyalakan aroma terapi.
Justin melirik Adellia sekilas, istrinya itu mengenakan piyama doraemon lengkap dengan penutup mata senada yang kini menggantung di lehernya.
"Nggak usah packing, kalau kita butuh sesuatu, kita beli saja disana. Lagipula hanya tiga hari." Ujar Justin, pria itu masih mengamati Adellia.
Senang rasanya, Adellia perlahan mulai melunak dan kecanggungan diantara mereka perlahan nampak sirna.
Suara dering telfon Justin berbunyi cukup nyaring.
"Siapa?" Tanya Adellia dengan tatapan curiga, sudah terlalu larut untuk menelfon orang lain. Sangat tidak sopan. Pikir Adellia.
"Ning, mas angkat ya?"
Adellia mengangguk tipis dan sekilas.
"Halo Ning."
"Assalamualaikum Bapak. Dik Bulan rewel nyariin bapak, ndak mau tidur. Saya video call ya pak?"
Ujar Ning dari sebrang sana, suara telfon yang di loud speaker oleh Justin membuat Adellia mau tak mau ikut menyimak.
"Iya." Jawab Justin sembari beranjak dari kasur.
"Mau kemana?!" Cegah Adellia menahan tangan Justin
Pria itu kembali membeku namun menghangat seketika dengan sikap yang ditunjukan Adellia.
"Video call Bubu, tiap malem memang dia selalu mas nyanyiin sebelum tidur. Nanti kamu terganggu. Tidurlah, hanya lima menit, boleh kan?"
Adellia masih menahan tangan Justin "disini aja." Titahnya.
Justin mengangguk, pria itu kembali mengambil posisi disamping Adellia.
"Halo cintanya daddy."
"Dadaa.. dadaa.." teriak bulan dengan hebohnya.
Justin terkekeh, pria itu mengobrol satu arah dengan sang putri yang hanya bisa tertawa lebar sembari bertepuk tangan.
Diam-diam Adellia melirik layar ponsel Justin, entah apa yang mendorongnya menjadi kepo seperti ini. Tapi, ia juga ingin melihat Bubu, ah tidak.. bukan Bubu.. lebih tepatnya layar ponsel Justin.
Justin mengulum senyum, ia bukannya tak tahu bahwa Adellia mencuri-curi pandang pada ponselnya.
Dalam sekali gerakan, Adellia sudah berada dalam rangkulan Justin.
"Bubu, look.. siapa ini?"
Bulan terdiam sejenak menatap Adellia.
"Siapa sayang? Ma..."
"Mamaa!! Mamama!"
"Pintarnya." Puji Justin, Adellia terpaku.
Hey! Siapa yang tak meleleh, bagaimana pun Bubu hanya seorang bayi yang tak berdosa.. hanya saja...
Tak dapat Adellia pungkiri, setiap ia menatap Bubu, bayangan Clay selalu saja muncul.
Membuatnya semakin meragu dan enggan untuk bersama Bubu.
Limabelas menit berlalu sejak Justin memutuskan panggilan video nya dengan Bubu, kini pria itu hanya menatap Adellia yang sudah damai dalam tidurnya.
"Terimakasih ya Dell... kamu mau memaafkan mas, terimakasih karena kamu sudah memberikan kesempatan kedua yang sangat berharga ini."
"Semoga nanti kita bisa bersatu bersama putriku."
Bisik Justin lirih sembari mengusap lengan Adellia dan memeluk gadis itu.
Tentu bukan memeluk erat, lebih tepatnya tangan Justin merengkuh Adellia namun masih menyisakan jarak diantara keduanya.
Istanbul
"Mau keliling-keliling dulu atau langsung ke hotel?"
"Hotel deh.. ngantuk. Selama perjalanan tadi, aku nggak bisa tidur."
Justin mengangguk, membiarkan Adellia menjadikan bahunya untuk bersandar.
Sebuah hotel bintang lima dengan pemandangan selat Bosphorus menjadi pilihan Justin, hamparan selat yang memisahkan Asia dan Eropa tersebut nampak elok dan menawan.
Kerlap kerlip cahaya lampu dan langit bertabur bintang membuat Adellia juga Justin semakin terpanah.
"Cantik banget."
Justin tersenyum "beautiful view for beautiful girl."
"Halah gombal. Malu sama umur uncle.. doyan banget nge gombal." Cerocos Adell membuat Justin terkekeh.
"Masuk yuk, dingin.."
Adellia menggeleng "nanti.. lagian mas peluk gini mana bisa dingin."
Cutt
😘😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncle's Little Wife [END/COMPLETE]
ChickLitHIGH RANK #2 ON COMEDY 15/05/21 "Uncle jangan unboxing Adel ya? Janji?" Justin mengusap wajahnya kasar, risikonya menikah dengan anak kemarin sore. "Uncle nggak janji." Jawab Justin acuh tak acuh. Adel menatap horor Justin "Adel aduin ke daddy kalo...