Part 4 : Calon Mami Mertua

35.5K 2.4K 141
                                    

Hallo...
Selamat tanggal  9😅

Menurut kalian cerita ini gimana sih?
Wkwkwk

Cuss lah hepi reading🥰

Sore menjelang, seperti biasa Adellia menghabiskan waktunya di lapangan kompleks dengan bermain basket.

Gadis itu asyik bermain hingga sebuah klakson mengintrupsinya dan anak-anak yang lain diikuti teriakan suara bariton seorang pria yang memanggil nama Adel.

"Adellia! Ayo pulang!"

Adellia berdecak mendekati mobil convertible berlogo kuda jingkrak dimana seorang pria berkacamata hitam tengah menatapnya dengan senyuman.

Sudah hampir dua bulan belakangan ini Justin selalu mengantar jemput dirinya sekolah, bahkan menyusulnya bermain di lapangan.

Belum lagi disaat daddynya sedang menjalani pengobatan di Penang, Justin pun menginap dirumahnya untuk menemani dirinya dan Ken, seperti hari ini.

Pagi tadi Bram, Shiryl juga si kecil Kunthi berangkat ke Penang.

"Kenapa uncle? Ini masih jam setengah empat." Tanya Adel kesal, sementara Justin masih meneliti penampilan Adel yang jauh dari kata feminim namun begitu cantik dan menarik dengan rambut digelung asal, dan peluh yang membasahi dahi dan lehernya.

"Pulang sayang." Titah Justin membuat Adel geram namun tak dapat menolak.

"Yaudah Adel pulang." Pasrah Adel

Gadis itu berjalan mengambil sepedanya sambil berpamitan dengan teman-temannya.

"Istirahat dulu, habis itu mandi terus siap-siap." Titah Justin sambil mengulurkan air perasan jeruk buatannya pada Adellia yang kini duduk di kursi bar dapur.

Adellia mengangguk "mau kemana emang?"

"Ketemu Mami sama Papi." Jawaban Justin sontak membuat Adellia menghela nafas.

"Mami itu bukan nggak suka sama kamu sayang, mami cuma butuh kenal kamu lebih jauh." Ujar Justin mengerti akan keengganan Adellia bertemu dengan maminya.

Adellia hanya mengangguk pasrah.

Setelan celana kulot berwarna kuning dan baju sabrina berwarna ungu pastel menjadi pilihan Adellia, gadis itu memadukannya dengan flatshoes dan handbag berwana ungu senada serta rambut pendek bergelombang yang ia gerai.

"Cantik sekali calon istri Uncle." Puji Justin merangkul Adel dan mengecup pipi gadis itu, membuat Adel cukup salah tingkah dengan pipi memerah.

"Kita jemput Ken dulu ya, habis itu kita sama-sama kerumah mami." Adellia mengangguk.

Sepanjang perjalanan gadis itu hanya diam dengan tatapan kosong, pikirannnya melayang pada pertemuannya dengan Mami Justin seminggu yang lalu.

"Saya nggak nyangka aja, kok ya Pak Bram tega minta anak saya nikahin kamu." Keluh Adeliya, mami justin yang kebetulan memiliki pelafalan nama yang sama dengan Adellia.

"Ka-kalau nena keberatan, Adell bisa bilang ke daddy." Adell memang sudah terbisa memanggil mami justin dengan sebutan nena.

Bahkan seingat Adell, dulu mami Justin sangat menyayanginya, namun kini semua berubah. Wanita paruh baya itu seolah berbalik memusuhi Adel setelah mengetahui tentang perjodohan tersebut.

"You dont need to do that." Jawab Adeliya.

Adell mengangguk kecil.

"Kamu bisa masak?"

Uncle's Little Wife [END/COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang