Part 27 : Buah Penantian

24.1K 1.7K 179
                                    

Hellawwww

Hepi reading sayang2ku..
Btw aku juga sedih, Om Bram meninggoy

Senyuman penuh kebahagiaan tak luntur dari bibir Justin dan Adellia, setelah sekian lama akhirnya Adellia memutuskan untuk lepas KB dan mengikuti program kehamilan.

"Kita kayanya butuh honeymoon deh yang."

"Kita baru pulang dari Madrid sebulan yang lalu loh mas, masa mau pergi lagi. Emang urusan kantor mas nggak keteteran? Ini aja Adell sibuk ninjau proyek Mr. Liem."

Memang sebulan yang lalu Justin memboyong keluarga besarnya dan Adellia untuk liburan ke Madrid selama seminggu, sebagai orang sesama orang penting Justin paham pasti Adellia sedang sangat sibuk sama sepertinya. Namun entah mengapa Justin ingin liburan berdua dengan Adellia, memproses calon adik untuk Bubu dengan fokus dan syahdu tanpa gangguan.

"Nggak usah jauh-jauh nggak papa deh Dell, yang penting quality time berdua. Gimana?"

Adellia nampak menimang permintaan sang suami.

"Biar cepet goal Dell.."

Wanita itu melirik tajam pada Justin "yaudah, Bali? Gimana?"

"Okey, malam ini kita berangkat. Kita anter Bubu sama Ning ke rumah bunda dulu." Ujar Justin penuh semangat.

Adellia hanya menggelengkan kepalanya melihat antusiasme Justin. Tak heran, memang Justin telah menantikan lama hadirnya momen ini. Pria itu telah bersabar untuk waktu yang lama.

💕💕💕

"Masshh.."

"Sedikit lagi." Pria itu menghentakan tubuhnya kuat hingga kemudian ambruk di atas tubuh langsing Adellia.

"Cepet hadir ya nak.." bisik Justin mengusap permukaan perut rata milik Adellia.

Justin mendongak, mensejajarkan wajahnya di depan wajah lelah Adellia dan mencuri satu kecupan di bibir menggoda milik sang istri.

"Sayang banget sama kamu."

Adellia tersenyum tipis "Adell yang lebih sayang sama mas."

Pria itu menggeleng "Mas yang lebih lebih lebih sayang sama kamu."

"Ihh enggak! Aku yang lebih lebih lebih lebih sayang sama mas!"

"Kok maksa sih?!" Sungut Justin

"Biarin! Pokoknya aku yang lebih sayang, lebih cinta, lebih lebih semuanya dibanding mas." Kekeuh Adellia, membuat bibir Justin berkedut menahan tawa.

Pria itu kembali mencumbu bibir menggoda milik Adellia.

"Besok rambutnya dipanjangin lagi ya sayangku. Kangen lihat rambut panjang kamu." Adell mengangguk.

Disisi lain, Shiryl bersama Ken, Kunthi, Bubu dan juga Ning sedang bermain di time zone.

Meski sudah memasuki kepala empat, Shiryl masih terlihat seperti ABG dengan tubuh mungilnya yang kini terbalut sebuah kaos putih, celana jeans pendek lengkap dengan robekannya dan sebuah sneakers putih berharga puluhan juta.

Selama di time zone entah sudah berapa pria bahkan remaja tanggung yang mengajak Shiryl berkenalan dan berujung malu karena dengan santainya Shiryl mengatakan bahwa ia datang bersama anak dan cucunya, meski banyak yang tak percaya.

"Nda, Kunthi laper."

"Bubu juga Oma, laper."

"Ya sudah kita makan dulu, habis itu kita pulang ya? Malam nanti abang Ken juga harus les, iya kan bang?"

Uncle's Little Wife [END/COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang