Extra Part

29.5K 1.7K 123
                                    


Selamat datang di ekstra part🥰😙😙

Happy reading🥰

Senyuman penuh cinta dan kebahagiaan tak kuasa luntur dari bibir Justin, pria yang hari ini telah resmi berusia limapuluh tahun itu menatap istrinya yang tampil begitu ayu dan elegan dalam balutan gamis dan kerudung panjang menjutai menutup dada berwarna broken white dengan sedikit aksen gold yang tengah duduk di hadapannya.

Wajah wanita itu nampak sangat bersinar memancarkan aura kelembutan penuh kewibawaan.

Sajian makan malam mewah tak mampu menarik perhatian Justin dari Adellia yang justru sibuk menikmati steaknya.

Sejak mengalami keguguran satu tahun yang lalu, memang Adellia sempat mengalami stress berat hingga kemudian wanita itu sembuh dan memantabkan hatinya untuk lebih mendekatkan dirinya pada sang kuasa.

"Kenapa pah?"

Justin menggeleng, masih dengan senyuman manisnya.

"Yank, coba deh hadap ke belakang sebentar." Titah pria itu nampak serius

Tanpa pikir panjang, Adellia beridiri dan menghadap ke belakang.

"Kenapa?"

"Selama ini aku nggak percaya, tapi sekarang aku jadi percaya banget." Ujar Justin penuh keseriusan.

"Apa mas?" Tanya Adellia yang masih menghadap ke belakang sembari sedikit menoleh.

"Kalau bidadari tak bersayap itu beneran ada."

Adellia dongkol seketika "Prettt!!!"

Wanita itu kembali duduk dengan wajah kesal dibuat-buat untuk menutupi wajahnya yang kini bersemu merah.

Telapak tangan Justin mengusap pipi Adellia "cantik banget sih bidadariku, pipinya merah gini bikin gemes."

Adellia tersenyum penuh arti "mau pulang sekarang?"

Justin menggeleng tak setuju "masa pulang sih? Check in dulu lah." Ujar pria itu menaik turunkan alisnya.

....

Alunan desahan merdu Adellia bersahutan dengan nafas memburu milik Justin, memecah keheningan malam dan menghalau dinginnya AC dengan aktivitas panas keduanya.

Jemari lentik berhias cincin kawin berwarna perak dengan tahta berlian yang sudah lebih dari sepuluh tahun melingkar di jari mani Adellia nampak aktif menjambak rambut sang suami yang mulai ditumbuhi uban dengan gerakan sensual, menyalurkan kenikmatn yang pria itu hantarkan.

"Papa--ahh.." pekik Adellia yang hampir mencapai puncaknya.

"Aah.. Baby"

Justin menggulingkan tubuhnya disamping Adellia dan menarik wanita itu ke dalam pelukannya.

Keduanya sibuk mengatur nafas.

Seulas senyuman terbit di bibir Adellia, wanita itu mengusap dada bidang dan perut kotak-kotak milik suaminya yang semakin hari semakin panas dan sexy.

"Selamat ulang tahun ya mas, semoga Tuhan selalu memberikan kesehatan untuk mas supaya mas bisa selalu mendampingi Adell dan anak-anak."

"Aamiin.. makasih cantikku." Justin mengecup jemari Adellia, mempererat pelukannya mengikis jarak yang ada.

Jarum jam menunjukan pukul dua pagi, Justin nampak tertidur nyaman dalam dekapan Adellia selepas puas bermain dengan tubuh sang istri.

Sementara Adellia masih betah menikmati wajah milik Justin yang mulai keriput namun justru semakin tampan.

"MasyaAllah.. cakep banget sih laki gue, jadi pengen kelonin terus." Batin Adellia mengecup perlahan pipi Justin dan mengusap rambut pria itu.

"Gemes bangett.." Adellia menggeram dan iseng menggigit cuping Justin membuat pria itu terkejut setengah mati.

Reflek pria itu bangun dan mendorong Adellia menjauh  "Dell!! Ngapain!!" Seru pria itu  menggosok telinganya dengan jantung berdegup kencang saking kagetnya.

Adellia meringis "gigit sedikit doank.. abis gemes." Ujar wanita itu tanpa rasa bersalah sedikitpun

"Untung mas nggak ada riwayar penyakit jantung, kamu mau jadi janda muda!" Sewot Justin kembali merebahkan tubuhnya di kasur dan memunggungi Adellia.

"Ya elah mas.. maaf deh, gitu aja ngambek. Orang gigitnya cuma pelan kok."

Justin membisu

"Ihh!! Hadap sini.." rengek Adellia.

"Nggak!"

Adellia menggerutu sebal "Orang Adell juga udah minta maaf! Ngeselin banget!"

"Yaudah! Adell pulang sekarang!"

Justin menghela nafasnya antara kesal dan geli, mengapa istrinya ini unik sekali?

"Dia yang cari gara-gara, dia juga yang ngamuk." Batin Justin.

"Pulang nih! Adell beneran loh!" Ancam Adellia yang sudah turun dari ranjang  mengenakan kimono handuk.

"Pulang saja, gamis kamu robek gitu. Mau pulang telanjang?" Tantang Justin menahan tawa, pasalnya gamis milik Adellia koyak karena keganasannya.

Tanpa Justin duga Adellia kembali naik ke ranjang dan menindihi tubuh Justin.

"Astaghfirullah!"

"Rasain!"

Adellia membuka paksa kedua tangan Justin dan masuk dalam dekapan pria itu dengan paksa.

"Kelonin Adell! Jangan banyak protes!"

Justin terkekeh dan memeluk Adellia selepas mencubit pipi sang istri dengan gemas.

Pagi menjelang, Adellia sudah bersiap dengan gamis barunya begitu juga dengan Justin

"Adell langsung ke kantor, mas juga kan? Kita jalan sendiri-sendiri aja ya? Udah telat banget nih."

"Yasudah, tidak apa-apa. Kamu sama supir kantor kan?" Tanya Justin Adellia mengangguk, kemudian menikmati sarapan mereka di balkon hotel.

"Jack, Jammie sama Kama biar nanti mas jemput, kamu jemput Bubu sama Kunthi ya."

"Okay, kita makan siang di tempat biasa."

Adellia dan Justin memang sibuk dengan pekerjaan mereka, namun keduanya sadar betul bahwa anak-anak mereka tidak boleh kekurangan perhatian dan kasih sayang dari mereka.

Sebagaimana hal yang telah mereka sepakati bersama, keluarga adalah yang pertama dan yang paling utama.

Karena mereka sama-sama sadar bahwa keluarga adalah rumah tempat mereka dan anak-anak mereka pulang dan berteduh, dimana cinta tumbuh dengan subur dipupuk oleh kasih sayang dan kebersamaan.

Bye bye🥰😙😙

Mau ekstra lagi?

Eh iya, sekalian mau iseng tanya donk.. dari semua cerita yang sudah aku publish, kalian paling suka sama yang mana? Alasanya apa😆😆😆

Makasih

Uncle's Little Wife [END/COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang