Part 11 : Perjanjian Pisah

32K 2.1K 199
                                    

Halooo haallloooo

Maaf baru up, tadi ngerjain tugas dulu😂

Part kemarin rame ya btw🤣🤣

Cuss lahh.. hepi reading

"Mana mungkin uncle bisa memilih satu diantara kalian? Kamu istri uncle dan Bubu adalah anak kandung uncle." Ujar Justin frustasi dengan nada rendah agar tidak membangunkan Bulan yang masih tidak enak badan.

Adellia membisu, kedua matanya kembali berkaca-kaca meski kini ia berdiri angkuh tanpa mau menatap Justin.

"Kalau begitu Adell mau pisah." Pungkas Adellia tanpa basa-basi meski tak di pungkiri hatinya pun sakit.

Justin terbelalak, pria itu melangkah maju dan membalikan badan Adellia hingga kini gadis itu menatapnya.

Tak ingin terlihat gentar, Adellia mengangkat dagunya angkuh menatap Justin sama tajamnya meski kedua mata belo itu berkaca-kaca.

"Gila kamu?!"

"Uncle yang gila! Uncle jahat! Uncle pembohong!" Ujar Adellia tak mau kalah, egonya memang setinggi langit.

Baginya, kesalahan Justin tak dapat di toleransi. Pria itu membohonginya, meninggalkannya di malam pertama mereka dan kembali dengan membawa seorang bayi hasil perzinaannya dengan wanita lain yang entah bagaimana asal usulnya.

Justin mengacak rambutnya frustasi.

Pria itu mengepalkan telapak tangannya erat-erat, mencoba meredam amarahnya.

"Fine! Beri uncle waktu satu tahun, dan kita akan bercerai setelah itu." Final Justin membuat Adellia tersentak.

Beberapa detik yang lalu, ia yang menuntut pisah. Tapi mengapa mendengar Justin melayangkan kata cerai justru membuatnya lemas bak tubuh tanpa tulang?

"Uncle harus bicara sama semua orang tentang anak itu." Ucap Adellia melenceng jauh dari perkara cerai dan pisah.

Justin mengangguk "besok pagi uncle akan mengumpulkan semua orang di rumah baru kita. Selepas acara syukuran, uncle akan bicara soal Bubu."

Adellia tak menanggapi lagi, gadis itu meraih dompet dan ponselnya bersiap untuk pergi.

"Mau kemana kamu?" Tanya Justin mencekal tangan Adellia.

"Pindah kamar. Aku nggak mau berada disatu tempat sama anak itu."

Justin menghela nafas perlahan "uncle yang keluar."

Perlahan namun pasti, Justin menggendong kembali tubuh Bubu membuat bayi itu menggeliat tak nyaman.

"Sekali lagi maafin uncle Dell.. satu hal yang hal yang harus kamu tau kalau uncle sangat menyayangi kamu."

"Bersiaplah jam tujuh tepat kita sudah harus berada di rumah."

"Adel berangkat sendiri naik taksi." Jawab Adellia.

Justin mengangguk.

Selepas Justin keluar dari kamar itu, Adellia menangis sejadi-jadinya. Menumpahkan segala macam gejolak rasa kecewa, sedih, dan marah di hatinya.

Tangisan itu terdengar sangat pilu.

Hati Adelli remuk hingga ke kepingan terkecil.

Pagi menjelang, Adellia berusaha tampil sebaik mungkin. Berusaha tersenyum menyapa para tamu yang hadir di acara syukuran rumahnya dan Justin.

Berakting seolah semuanya baik-baik saja, hingga waktu yang tak ia nantikan tiba, dimana semua keluarga intinya sedang duduk bersama dan bercengkrama dengan hangat.

Uncle's Little Wife [END/COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang