Misunderstand

138 22 3
                                    

Melihat eunbinya memeluk pria lain tentunya Jimin tidak tinggal diam, ia memutuskan untuk menghampiri kedua orang berbeda jenis kelamin itu. Dari kilat mata Jimin ia terlihat sangat marah, nafasnya memburu. Namun, ia berusaha untuk bersikap setenang mungkin.

"eunbi" panggil Jimin.

Bukannya menjawab eunbi malah semakin mengeratkan pelukannya pada Jungkook dan menyembunyikan wajahnya didada bidang pria Jeon itu. "Kenapa suara si brengsek itu terngiang ngiang dikepalaku" ucap eunbi agak berteriak, tubuhnya masih bergetar karena menangis.

"brengsek?" Ucap Jimin bingung, Jimin mengangkat tangannya untuk memegang pundak eunbi. Namun, secepat kilat Jungkook segera menepis tangan pria Park didepannya ini. Menatap Jimin dengan tatapan mengintimidasi.

Jimin tertawa renyah. "Jadi ini balasanmu?" Jimin mengangguk anggukan kepalanya, kemudian menatap eunbi yang tubuhnya sudah terlihat tidak bergetar lagi.

"Apa kau buta?dia sedang menangis untuk apa kau menganggunya?" Ucap Jungkook sinis, eunbi kini mulai sadar jika ia tidak berhalusinasi tadi. Itu benar benar suara Park Jimin. Eunbi perlahan melepaskan pelukannya dari Jungkook, dengan tangan dan badan yang masih gemetar.

Jimin menatap eunbi khawatir "kamu baik baik saja?" Tanya jimin sembari mendekat kearah gadis itu, namun eunbi malah melangkah mundur menjauh dari Jimin saat Jimin berusaha menjangkaunya.

Jungkook menatap eunbi yang kini menundukkan kepalanya dengan badan bergetar, ia tidak bisa membiarkan ini terlalu lama. Ia tidak tega sekaligus khawatir melihat eunbi seperti itu.

Eunbi mengepalkan tangannya sampai tangannya memerah, Jimin menatap tangan eunbi. Sungguh ia sangat panik sekarang, hal ini sudah lama tak pernah terjadi pada eunbi tapi kenapa tiba tiba sekarang eunbi kambuh lagi. Jimin menarik tangan eunbi, menangkup pipinya dan menatap manik mata eunbi penuh khawatir. "Hey?ini aku, kamu kenapa eunbi?" Tanya Jimin lembut.

Bukannya menjawab, eunbi malah memejamkan matanya erat. Kepalanya terasa begitu pening ia berusaha menyingkirkan tangan Jimin dari pipinya, namun tidak berhasil. Jungkook melihat itupun tidak diam saja, ia langsung mendorong Jimin dan menarik kerah jaket yang digunakan Jimin.

Eunbi kembali menangis, ia berusaha mengontrol nafasnya.

Jimin tidak diam saja, ia pun menarik kerah hoodie Jungkook dan menatapnya tajam. "Ini balasanmu setelah aku memperkenalkannya padamu?" Ucap Jimin sambil tertawa renyah, Jungkook mengerutkan alisnya. "Apa maksudmu hyung" Jungkook berusaha tetap tenang sekarang, meskipun sebenarnya ia sudah sangat emosi namun ia lebih memilih memendamnya.

"Aku yakin kau tidak bodoh" Jungkook kembali mengerutkan alisnya. "Kau terlalu cerdas untuk tidak menyadari bahwa aku dan eunbi saling menyukai satu sama lain" Jimin tertawa remeh. "Kau harusnya tau diri Jeon Jungkook, aku menyukainya lebih dulu daripada kau" Jimin mendorong Jungkook kasar.

Jungkook tertawa renyah dan menatap Jimin. "Apa katamu? Kau lebih dulu menyukainya? Sungguh percaya diri sekali rupanya kau hyung, tapi..." Jungkook mengantumg ucapannya dan berjalan maju mendekati Jimin "Aku menyukainya lebih dulu, sejak awal kami menjadi trainee bighit. kau tidak melupakan fakta kalau kau hanya anak bawang yang beruntung tiba tiba ditarik oleh bang si hyuk bukan?" Jungkook tersenyum sinis.

Eunbi melihat Jimin dan Jungkook, ia merasakan atmosfernya sudah tidak baik.

Rahang Jimin mengeras mendengar ucapan jungkook, bukankah ia sudah keterlaluan dengan ucapannya barusan. Tanpa babibu Jimin pun melayangkan tangannya untuk menonjok pria bermarga Jeon yang kini berdiri didepannya.

"HENTIKAN!"

bugh

Eunbi berdiri didepan jungkook dan pahitnya lagi eunbilah yang terkena tonjokan Jimin. Eunbi oleng dan jungkook langsung dengan cekatan menangkap tubuh eunbi.

Jimin membulatkan matanya, jimin pun mendekati eunbi berusaha untuk membawa gadis itu kepelukannya. Namun sangat diluar dugaan sekali, eunbi menepis tangan jimin dan mendorong kasar tubuh pria Park itu. Jimin kembali dibuat bingung dengan sikap eunbi sekarang, sebenarnya ia kenapa.

Eunbi menatap Jimin tajam. "Kau, jangan dekati aku lagi. Dan urus saja wanitamu" ucap eunbi dingin. "Dan lagi, jangan pernah kau sentuh Jungkook bahkan seujung kuku sekalipun" lanjutnya. Eunbi tak menyadari kalau hidungnya kini mengeluarkan darah akibat tonjokan Jimin tadi. "Jungkook-ah tolong antar aku kembali ke dormku" pinta eunbi.

Jungkook menatap eunbi tak percaya saat mendengar ucapan eunbi barusan, jujur saja. Ini antara senang dan bingung tapi ia tak bisa memungkiri ia sangat senang sekarang.

"Baiklah" Jungkook memapah tubuh eunbi, merasa kurang nyaman dengan itu Jungkook memutuskan untuk menggendong ala bridal style tubuh mungil eunbi. Jungkook menatap Jimin yang membeku ditempatnya kemudian tersenyum remeh.

Jungkook pun melangkahkan kakinya menjauh dari Jimin, Jimin menatap kepergian kedua sejoli itu. Perlahan eunbi mulai hilang dari pandangannya, jimin mengacak rambutnya kasar.

"ARGHHH!" teriak Jimin. "ada apa denganmu, apa maksudnya wanita ku? Apa disini ada kesalah pahaman?" Gumam jimin pelan. "Arghhh sialan jeon jungkook" teriak jimin sembari menendang bebatuan didepannya.













-------------















"jungkook-ah sudah, disini saja. Turunkan aku" ucap eunbi pelan, jungkook menurunkan tubuh eunbi dari gendongannya. Eunbi mendudukan dirinya ditangga kecil yang terletak berdekatan dengan pintu masuk gedung agensi sourcemusic.

Jungkook mendudukan tubuhnya disamping eunbi, ia mengeluarkan sapu tangan dari saku hoodienya dan menarik kepala eunbi pelan agar bersandar dipundaknya. Eunbi hanya menurut saja ketika jungkook mulai membersihkan darah yang mengalir disekitar hidungnya, gadis itu memejamkan matanya.

Jungkook menatap gadis didepannya ini, ia tersenyum.

"sebenarnya ada apa dengan kau dan jimin hyung? Secara tiba tiba hubungan kalian menjadi tidak baik. Tapi...aku sangat senang mengetahui itu" batin jungkook.

Jungkook mengelus rambut eunbi, dan mengecup kepala gadis itu lembut. "Eunbi" ucap jungkook pelan.

tak ada jawaban, yang ia dengar adalah deruan nafas halus eunbi. Jungkook terkekeh.

"Kau ini lucu sekali" ucap jungkook pelan. Eunbi membuka matanya perlahan "Jungkook-ah" panggil eunbi pelan. Jungkook menundukkan kepalanya menatap eunbi.

"Mengapa ini begitu menyakitkan" ucap eunbi, eunbi memajukan bibirnya matanya berair. Jungkook panik "hey?kenapa?" Ucap jungkook sembari mengelus pipi eunbi lembut. "Apa pukulan jimin hyung tadi sangat sakit??" Eunbi menggelengkan kepalanya. kemudian air matanya jatuh tanpa diperintah, bahkan kini eunbi menangis seperti anak kecil.

"m-mengapa i-ini tidak berjalan baik seperti yang aku pikirkan hiks" tubuh eunbi kembali bergetar, jungkook semakin bingung. "Ada apa eunbi?" tubuh eunbi semakin bergetar "Aku pikir Jimin opp-" Dengan cepat jungkook membekap mulut eunbi dengan tangannya.

"Jangan bilang itu" ucap jungkook, eunbi memukul tangan jungkook agar lepas dari mulutnya. "aku pikir dia juga menyukaiku hiks" eunbi kembali menangis keras "Mengapa menyukainya semenyakitkan ini hiks" tangis eunbi pecah.

"Yak! Bukan kah aku sudah bilang jangan katakan apapun aish!" ucap jungkook.

"hiks, hanya kau yang tau jika aku menyukai jimin oppa. Jaga ini sebagai rahasia kita berdua" ucap eunbi. Jungkook menatap eunbi yang duduk disampingnya, tangannya terulur menghapus air matanya. "Jangan menangis" ucap jungkook pelan.

"kenapa kau tidak merahasiakannya padaku juga eunbi, kau bahkan tau jika aku sangat menyukaimu" batin jungkook.

"everything will be ok" ucap jungkook sembari membawa eunbi ke pelukannya.




















Tbc

jangan lupa buat vote dan komen ya, biar aku semakin semangat up nya hehe

Labyrinth Where stories live. Discover now